Membangun Solidaritas Pekerja Perempuan di Tengah Tantangan Diskriminasi Dunia Kerja

Amoura Lingga Ranyana | Beautynesia
Kamis, 01 May 2025 19:30 WIB
Membangun Solidaritas Pekerja Perempuan di Tengah Tantangan Diskriminasi Dunia Kerja
Membangun Solidaritas Pekerja Perempuan di Tengah Tantangan Diskriminasi Dunia Kerja?Foto: Pexels/Kampus Production

Peran perempuan di dunia kerja dalam berbagai industri telah banyak digaungkan. Ini merupakan perjuangan panjang sehingga kita bisa melihat lebih banyak perempuan yang mengisi ruang-ruang di dunia kerja hingga duduk di kursi kepemimpinan. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa di tengah gemuruh dunia kerja modern, perempuan tetap harus berjuang menghadapi tantangan yang tak selalu tampak di permukaan.

Apalagi jika perempuan harus bekerja di lingkungan yang didominasi oleh pria, masih ada bentuk-bentuk diskriminasi tertentu yang dialami perempuan. Belum lagi ketika perempuan merasa seolah-olah harus berjuang sendirian, maka hal ini bisa semakin mempersulit keadaan.

Dalam salah satu penelitian The Leadership Quarterly dijelaskan bahwa diskriminasi gender di tempat kerja bisa membawa konsekuensi bagi perempuan untuk bersikap superior dan sekaligus menjadi hambatan bagi perempuan untuk bersikap solid. 

Maka dari itu, solidaritas memang merupakan suatu jalan terang yang bisa membantu perempuan untuk saling dukung dan bertumbuh. Namun, terkadang membangun solidaritas antar pekerja perempuan pun tidak semudah yang kita bayangkan karena masih ada hambatan diskriminasi yang perlu kita urai. Lalu bagaimana kita perlu mengambil langkah dalam hal ini?

Diskriminasi dan Tantangan Solidaritas yang Dihadapi Pekerja Perempuan

Membangun Solidaritas Pekerja Perempuan di Tengah Tantangan Diskriminasi Dunia Kerja?Foto: Pexels/Mikhail Nilov

Sebelumnya, kita perlu mengetahui permasalahan apa yang sedang kita hadapi, Beauties.

Berdasarkan CATAHU 2024 dari Komnas Perempuan, pekerja perempuan di sektor formal maupun informal masih sering menghadapi masalah kriminalisasi, kekerasan fisik, dan pelecehan seksual di tempat kerja. Selain itu, menurut laporan Global Gender Gap Report 2024 oleh World Economic Forum, perempuan masih mendapatkan diskriminasi dalam hal kesenjangan upah, serta ketimpangan dalam promosi dan kepemimpinan.

Diskriminasi yang ada ini juga menjadi sebuah tantangan bagi terbentuknya solidaritas pekerja perempuan. Sebagaimana temuan dari sebuah studi dalam Frontiers in Psychology, solidaritas perempuan masih mengalami beberapa hambatan seperti perlakuan tidak adil di tempat kerja, budaya organisasi yang tidak inklusif, ekspektasi sosial, dan stereotip negatif terhadap perempuan yang berambisi.

Memang dibutuhkan banyak usaha dari berbagai pihak untuk mengatasi hal tersebut, termasuk para pemangku kebijakan. Namun, kekuatan kolektif dari para perempuan itu sendiri akan memberikan dampak yang lebih besar terhadap budaya suatu organisasi maupun industri. Itulah alasan mengapa membangun solidaritas pekerja perempuan masih tetap penting dan kita butuhkan meski banyak rintangan yang menghalangi.

Strategi Membangun Solidaritas di Antara Pekerja Perempuan

Membangun Solidaritas Pekerja Perempuan di Tengah Tantangan Diskriminasi Dunia Kerja?Foto: Pexels/Pavel Danilyuk

Dilansir dari Workers Compensation, penting bagi perempuan untuk tidak berjalan sendiri, apalagi merasa lebih superior dari perempuan lainnya. Hal ini bisa dimulai dengan langkah kecil seperti mendukung pencapaian rekan kerja, menjadi mentor atau sponsor, hingga membimbing perempuan lain dalam meraih peluang karier yang lebih baik. 

Langkah kecil ini, jika dilakukan bersama-sama, dapat menjadi fondasi untuk membentuk kekuatan kolektif yang mampu mendorong perubahan nyata di tempat kerja. Alih-alih melihat sesama perempuan sebagai pesaing, kita perlu memahami dan mendorong terbentuknya komunitas perempuan yang kuat. 

Kita bisa berserikat untuk saling mendukung pertumbuhan dan memperjuangkan keadilan bersama. Solidaritas perempuan dibangun di atas prinsip kolaborasi dan pemberdayaan, bukan kompetisi yang menjatuhkan, sehingga menjadi kunci untuk menciptakan tempat kerja yang lebih inklusif, aman, dan manusiawi.

Buah dari Solidaritas

Membangun Solidaritas Pekerja Perempuan di Tengah Tantangan Diskriminasi Dunia Kerja?Foto: Pexels/Kaboompics.com

Bukan hanya menentang diskriminasi, banyak hal baik ikut bermekaran ketika solidaritas tumbuh. Menurut salah satu studi Frontiers in Psychology, hubungan yang kuat antar perempuan membawa dukungan emosional yang sangat berarti di tengah tekanan profesional. Perempuan yang merasa didukung cenderung lebih percaya diri untuk mengambil risiko, mengembangkan diri, dan melangkah lebih jauh dalam karier mereka​.

Lebih dari itu, studi tersebut mengungkapkan bahwa strategi solidaritas juga akan meningkatkan representasi perempuan yang nantinya bisa membuat kinerja organisasi menjadi lebih baik. Maka, solidaritas pekerja perempuan bisa berdampak positif dari level individu, organisasi, hingga budaya kerja secara keseluruhan. 

Nah, Beauties, slogan “women support women” ternyata juga menjadi gambaran dan gerakan yang baik di tengah usaha memerangi diskriminasi terhadap pekerja perempuan. Jadi, yuk, coba lakukan yang terbaik untuk bisa saling berkolaborasi, memberdayakan, dan menegakkan perlindungan perempuan demi lingkungan kerja yang lebih inklusif!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.