Pandemi Covid-19 membawa dampak yang begitu menakjubkan untuk banyak negara, termasuk China. Berbagai aturan ketat pun diberlakukan, demi memutus penyebaran virus.
Baru-baru ini mendadak ramai sebagian kelas menengah China yang dilaporkan tengah berupaya meninggalkan negaranya tersebut. Setidaknya hal ini dilakukan oleh warga Shanghai, Alan II (nama samaran).
![]() |
Pria tersebut mengaku tak melihat masa depan untuk keluarganya di China. Hal ini terjadi setelah aturan keras Covid-19 menghancurkan bisnisnya, pendidikan putranya, dan membuat negaranya "tidak sejalan" dengan negara-negara lain di dunia.
Dalam pengakuannya ini, Alan II (nama samaran) berencana akan meninggalkan dan pindah ke Hongaria. Ia yakin dan lebih melihat peluang besar di sana untuk dirinya hidup.
"Kehilangan yang kami rasakan tahun ini berarti semua sudah musnah," ujar Alan II.
![]() |
Ia pun menceritakan lebih lanjut bagaimana dirinya yang merupakan pelaku bisnis sampai menggunakan tabungannya sendiri.
"Kami telah menggunakan tabungan tunai sendiri untuk membayar 400 pekerja kami (selama lockdown). Bagaimana jika itu terjadi lagi musim dingin ini?" jelasnya.
Di samping masalah bisnis, pendidikan putranya pun membuat Alan frustrasi. Ia frustrasi karena sekolah bilingual putranya yang mahal terus online.
Karena ini, keinginan putra Alan untuk mendaftarkan diri sekolah di Amerika jadi sirna. Alan pun takut jika pemerintah Beijing memperketat pengawasan kurikulum di kemudian hari.
Beauties, untuk membaca informasi lebih lengkapnya, baca di sini.
_______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!