Mengapa Natal Identik dengan Tradisi Tukar Kado? Ternyata Begini Sejarahnya!
Ketika memasuki musim liburan, tradisi memberi sekaligus membuka kado selalu menjadi momen yang paling ditunggu dalam perayaan Natal, Beauties. Bukan hanya anak-anak yang antusias, orang dewasa pun tak kalah menantikan kejutan manis di balik setiap bungkusnya.
Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa perayaan Natal begitu lekat dengan kebiasaan memberi kado? Tradisi yang tampak sederhana ini ternyata memiliki sejarah panjang yang dipengaruhi oleh budaya, cerita keagamaan, hingga perkembangan sosial dari masa ke masa. Untuk memahami maknanya, berikut asal-usul tradisi memberi kado saat Natal. Check it out!
Berawal dari Kisah Kelahiran Yesus
Berawal dari kisah kelahiran Yesus. Berdasarkan cerita Alkitab, tiga orang Majus mempersembahkan hadiah berupa emas, kemenyan, dan mur./Foto: Freepik.com
Tradisi memberi kado saat Natal berawal dari kisah kelahiran Yesus. Menurut Alkitab, tiga orang Majus dari Timur datang untuk menghormati-Nya dan mempersembahkan hadiah berupa emas, kemenyan, dan mur. Hadiah-hadiah ini melambangkan penghormatan dan sukacita atas kedatangan-Nya. Hingga kini, banyak orang tetap menjaga tradisi memberi kado sebagai cara untuk mengenang dan menghormati kisah tersebut.
Peran Santo Nikolas dalam Tradisi Pemberian Kado Natal
Peran Santo Nikolas dalam tradisi pemberian kado Natal. Ia dikenal akan kedermawanannya/Foto: Freepik.com
Kisah Santo Nikolas juga menjadi salah satu asal-usul tradisi memberi kado saat Natal, Beauties. Ia dikenal karena kedermawanannya, terutama kisah tentang bagaimana ia diam-diam memasukkan kantung-kantung emas ke dalam sepatu atau kaus kaki yang dijemur di dekat perapian milik keluarga yang membutuhkan.
Santo Nikolas bahkan dikenal sebagai pelindung anak-anak, dan kebaikannya inilah yang kemudian menginspirasi tokoh Sinterklas di Eropa hingga berkembang menjadi Santa Claus yang kita kenal sekarang. Sosok Santa pun identik dengan tradisi membagikan hadiah kepada anak-anak pada malam Natal.
Memberi Kado Natal di Era Victoria
Memberi kado Natal di era Victoria. Keluarga kerajaan menjadikan bertukar kado bagian penting dari perayaan keluarga,/Foto: Freepik.com
Mengutip dari English Heritage, beberapa tradisi Natal yang terkenal hingga kini berakar pada budaya Jerman yang dibawa oleh Pangeran Albert, suami Ratu Victoria. Pada awal masa pemerintahan Victoria, keluarga kerajaan merayakan Natal di Kastil Windsor. Namun, setelah Pangeran Albert wafat pada tahun 1861, Ratu Victoria mulai merayakan Natal di Osborne, rumah liburan mereka di Pulau Wight.
Memberi hadiah saat Natal sebenarnya bukan tradisi yang diciptakan oleh masyarakat era Victoria, tetapi merekalah yang menjadikannya bagian penting dari perayaan keluarga, Beauties.
Kebiasaan menempatkan hadiah di atas atau di bawah pohon Natal juga terinspirasi dari era Victoria dan terus berlanjut hingga abad ke-20. Pada masa itu, hadiah Natal masih sederhana, seperti buah-buahan, kacang-kacangan, permen, atau pernak-pernik kecil buatan tangan. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini berkembang menjadi kebiasaan berbagi kado seperti yang kita kenal sekarang, Beauties.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!