Mengenal 4 Grup Konglomerat Korea Selatan, Tak Hanya Kaya Raya Namun Juga 'Berkuasa'
Beauties, kamu tentu pernah mendengar istilah chaebol saat menonton drama Korea, bukan? Chaebol sendiri berarti keluarga kaya raya, atau sebutan untuk konglomerat industri Korea Selatan yang dijalankan oleh individu maupun keluarga.
Dalam serial drama hingga film layar lebar asal negeri Ginseng, karakter atau tema cerita yang mengangkat tentang chaebol pun kerap ditampilkan. Namun, tak hanya ada di layar kaca atau layar lebar saja, chaebol pun juga ada di dunia nyata, lho.
Berikut ini Beautynesia akan mengajak kamu untuk mengenal deretan grup konglomerat Korea Selatan yang tidak hanya kaya raya, namun juga berkuasa!
1. Samsung
Samsung Group/ Foto: AFP via Getty Images/JUNG YEON-JE
Samsung menjadi grup konglomerat Korea Selatan yang ‘memimpin’ di negara tersebut. Mengutip dari Business Chief, Samsung telah memberikan komitmen miliaran dolar untuk pabrik semikonduktor dan EV di Amerika Serikat bersama dengan Hyundai Group.
Bahkan, Samsung juga secara luas memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Korea Selatan mengutip dari Daxue Consulting. Masih mengutip dari Daxue Consulting, Samsung memulai bisnisnya dalam sektor perdagangan kebutuhan sehari-hari yang dimulai oleh Lee Byung Chul.
Grup tersebut menyediakan mie hingga barang-barang kebutuhan sehari-hari lainnya di Daegu, Korea Selatan hingga China. Selama bertahun-tahun, Samsung telah melakukan diversifikasi ke industri lain termasuk elektronik, permesinan dan industri berat, serta jasa keuangan di berbagai negara di dunia seperti Amerika Serikat, China, dan Jerman.
Pada 2022, Samsung menduduki peringkat ke-8 dalam “merek paling berharga di dunia” versi Forbes, dengan nilai merek senilai 50,4 miliar USD dan pendapatan merek sebesar 209,5 miliar USD.
2. SK
SK Group/ Foto: Yonhap via Korea Herald
SK menjadi grup konglomerat Korea Selatan yang berkuasa selanjutnya. Mengutip dari Daxue Consulting, SK memiliki bisnis yang bergerak di bidang semikonduktor, telekomunikasi, energi dan bahan kimia, serta masih banyak lagi.
SK Telecom sendiri terkenal sebagai salah satu dari tiga penyedia layanan internet terbesar di Korea Selatan setelah KT dan LG U+.
Mengutip dari Nikkei Asia, SK menjadi grup konglomerat Korea Selatan terbesar kedua di 2021, mengalahkan Hyundai Motor berdasarkan Korean Fair Trade Commission.
SK melonjak ke posisi kedua, di belakang Samsung, dengan peningkatan total aset sebesar 22% dari tahun ke tahun menjadi 292 triliun Won (232,7 miliar dolar), seiring dengan pertumbuhan bisnisnya di bidang semikonduktor, baterai, dan farmasi.
3. Hyundai
Hyundai Motor Group yang ada di bawah naungan Hyundai/ Foto: Yonhap News via Korea Herald
Hyundai Group merupakan salah satu grup konglomerat Korea Selatan yang didirikan oleh Chung Ju Yung. Pada 1947 saat pertama kali didirikan, Hyundai Group mengawali bisnisnya sebagai perusahaan konstruksi, Beauties.
Mengutip dari Britannica, perusahaan ini beroperasi di Korea Selatan hingga tahun 1965, ketika memulai proyek pembangunan jalan di Thailand yang menandai awal pertumbuhannya menjadi konglomerat multinasional.
Dalam langkah pertama perusahaan tersebut di luar bidang konstruksi, Hyundai pada tahun 1967 membentuk Hyundai Motor Company, yang berkembang menjadi produsen mobil terbesar di negara tersebut.
Mengutip dari Daxue Consulting, Hyundai Motor Company memiliki beberapa merek populer seperti Kia, Hyundai, dan Genesis. Di antara merek dalam negeri, mereka memiliki jumlah penjualan mobil terbesar pada September 2022.
Selain industri otomotif, mereka juga bergerak di bidang keuangan, IT atau software, dan logistik.
4. Lotte
Lotte/ Foto: koreatechtoday.com
Lotte menjadi grup konglomerat Korea Selatan yang memiliki bisnis di bidang makanan, ritel, pariwisata, jasa, hingga keuangan. Lotte pun merupakan pemilik dari perusahaan Lotte Confectionary, Lotte Duty Free, Lotte World, dan lainnya.
Mengutip dari Daxue Consulting, selain kehadirannya yang besar di pasar F&B Korea Selatan, Lotte Confectionary juga sukses mendunia, dengan laba bersih kuartalan dua kali lipat dari Q2 2021 hingga Q2 2022.
Produk es krimnya sangat diminati di India, Rusia, dan Kazakhstan. Lotte juga merupakan pemilik department store, toko bebas bea, dan hotel, yang berkontribusi terhadap pertumbuhan pasar barang mewah Korea Selatan, industri penerbangan Korea Selatan, dan pasar kecantikan Korea Selatan.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!