Mengenal 7 Kota Batik Terkenal di Indonesia yang Wajib Dikunjungi

Narita Fuji Triani | Beautynesia
Kamis, 02 Oct 2025 11:00 WIB
2. Yogyakarta
Batik Yogyakarta sudah menjadi budaya kota ini. Museum Batik Yogyakarta jadi destinasi favorit wisatawan lokal dan mancanegara/Foto: instagram.com/museumbatikyogyakartaofficial

Batik jadi karya seni yang penuh makna sebagai tradisi masyarakat Indonesia. Batik telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2009. Maka dari itu, setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki batik dengan ciri khas masing-masing. Mulai dari Jawa hingga Bali memiliki motif dan sejarah batik yang beragam. Ini dia 7 kota Batik di Indonesia, ada yang terkenal hingga mancanegara, Beauties!

1. Pekalongan

Pekalongan dijuluki sebagai

Pekalongan dijuluki sebagai “Kota Batik” karena memiliki sejarah yang panjang tentang batik yang diperkirakan sudah ada sejak tahun 1800-an. Banyak pengrajin batik rumahan yang sudah terkenal dipesan oleh Belanda, Cina, Jepang, hingga India. Sampai saat ini, Pekalongan menjadi sentra batik dan sebagai mata pencaharian warganya.

Batik Pekalongan biasanya identik dengan warna-warna cerah. Motif-motif batik Pekalongan yang terkenal yaitu motif flora dan fauna dan juga pengaruh dari budaya asing, seperti motif liong, motif buketan, hingga motif encim. Batik pekalongan terkenal dengan ciri khas pada teknik pembuatan yang menggunakan canting dan lilin (malam).

Jika ingin lebih tahu tentang batik Pekalongan, Museum Batik Pekalongan jadi destinasi yang tepat. Museum yang berada di Jl. Jetayu No.3, Panjang Wetan, Kec. Pekalongan Utara, Pekalongan ini menjadi salah satu tujuan wisata yang populer di Pekalongan. 

2. Yogyakarta

Batik Yogyakarta sudah menjadi budaya kota ini. Museum Batik Yogyakarta jadi destinasi favorit wisatawan lokal dan mancanegara/Foto: instagram.com/museumbatikyogyakartaofficial

Yogyakarta jadi salah satu kota dengan perkembangan batik di Indonesia. Mulanya, batik hanya digunakan di lingkungan keraton. Kegiatan membatik dilakukan oleh ratu dan putri kerajaan yang dibantu oleh abdi dalem perempuan. Pekerjaan membatik yang akan dibawa ke rumah masing-masing jika belum selesai. Sehingga, kegiatan membatik yang tadinya hanya dilakukan di dalam keraton, akhirnya semakin dikenal oleh masyarakat luas yang juga tertarik untuk membatik.

Beberapa motif batik Yogyakarta memiliki ciri khas penggunaan warna tanah atau warna-warna alam, seperti cokelat, biru kehitaman, dan putih. Beberapa motif batik yang terkenal yaitu batik parang, batik kawung, dan batik truntum.

Museum Batik Yogyakarta jadi salah satu destinasi wajib bagi para pecinta batik dan sejarahnya. Museum ini banyak dikunjungi tak hanya oleh wisatawan lokal tetapi juga mancanegara.

3. Solo

Batik Solo dikenal sebagai batik klasik Jawa. Museum Batik Danar Hadi jadi destinasi wisata batik yang terkenal/Foto: instagram.com/museumdanarhadi

Batik Solo atau Batik Surakarta dikenal sebagai batik klasik Jawa yang lahir setelah pembagian Mataram menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Batik yang dibuat oleh abdi dalem sebagai simbol status sosial, kini berkembang dengan paduan teknik tradisional dan modern. 

Batik Solo terkenal dengan motif klasik yang halus dan sarat makna akan etika Jawa dan spiritual. Penggunaan pewarna alami dari kayu soga menjadikan ciri khas batik solo berwarna cokelat kekuningan. Motif-motif batik Solo yang terkenal, seperti motif kawung, naga, dan meru.

Jika berkunjung ke Solo, beberapa destinasi batik yang bisa disinggahi seperti Kampung Batik Laweyan yang menjadi sentra batik tertua, Kampung Batik Kauman yang terkenal dengan batik tulis berkualitas, dan juga Museum Batik Danar Hadi yang memiliki koleksi batik langka.

4. Cirebon

Batik Cirebon berkembang di daerah Trusmi. Motif Mega Mendung jadi motif yang ikonik dari Batik Cirebon/Foto: instagram.com/johnbedjok

Batik Cirebon sudah ada sejak abad ke-16 di lingkungan Keraton Cirebon. Batik ini berkembang pesat di daerah Trusmi, Cirebon. Saat itu, Batik menjadi simbol kekuasaan kalangan istana hingga menyebar ke masyarakat. 

Batik Cirebon memiliki motif mega mendung yang ikonis. Selain itu, beberapa motif terkenal lainnya yaitu paksi naga liman dan taman teratai. Untuk menjelajahi batik khas Cirebon, destinasi wisata yang dituju ke Kampung Batik Trusmi sebagai pusat pengrajin batik.

5. Lasem (Rembang)

Batik Lasem dipengaruhi oleh budaya Tiongkok yang kuat. Warna merah menyala jadi ciri khas batik ini/Foto: instagram.com/museumbatiktiganegarasalem

Batik Lasem dipengaruhi oleh budaya Tiongkok yang kuat. Warna merah menyala jadi ciri khas batik ini/Foto: instagram.com/museumbatiktiganegarasalem

Batik Lasem berasal dari Rembang, Jawa Tengah. Batik ini juga dikenal sebagai “Batik Tiongkok Kecil” karena pengaruh budaya Tiongkok yang sangat kuat dalam sejarah perkembangan batik sejak dimulainya pada abad ke-15. Para perantau Tionghoa yang menetap di Lasem memperkenalkan seni batik, sehingga lahirlah ciri khas batik Lasem dengan warna merah yang menyala. 

Motif batik Lasem juga banyak yang menampilkan simbol-simbol Tionghoa, seperti burung hong, naga, atau bunga teratai yang dipadukan dengan ornamen Jawa. Destinasi wisata batik yang bisa dikunjungi yaitu Museum Batik Tiga Negeri Lasem dan Oemah Batik Lasem.

6. Bali

Batik Bali dipelopori oleh seniman Bali yang memperkenalkan teknik batik cap. Destinasi batik Bali bisa ditemukan di Denpasar hingga Ubud/Foto: instagram.com/bimmers323

Batik Bali dimulai pada tahun 1970-an yang dipelopori oleh seniman Bali yang memperkenalkan teknik batik cap dengan bantuan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Batik Bali semakin berkembang dan banyak diminati sebagai daya tarik wisata.

Batik Bali biasanya memiliki warna yang cerah dan kontras. Motif batik Bali memiliki unsur alam dan religius, seperti Barong, gunung, kura-kura, Rangda, hingga Dewata Nawa Sanga. Beberapa destinasi batik Bali bisa ditemukan di sentra kerajinan, seperti Denpasar, Gianyar, dan Ubud.

7. Batik Kudus

Batik Kudus dipengaruhi oleh budaya Islam dan Cina yang semakin berkembang pesat. Muria Batik jadi salah satu destinasi wisata batik di kota ini/Foto: instagram.com/muriabatik

Batik Kudus berada sejak abad ke-16 dengan pengaruh budaya Islam dan Cina. Batik ini semakin berkembang pesat pada tahun 1930-an. Pengrajin Cina menciptakan “batik nyonya”, dan pengrajin lokal membuat batik yang dipengaruhi oleh budaya Islam.

Sayangnya, pada tahun 1980-an produksi batik di Kudus mengalami penurunan, akibat persaingan batik cap dan industri kretek yang meningkat pesat. Hingga akhirnya, pada tahun 2000-an, seorang pengusaha berhasil membangun kembali batik Kudus. Hingga saat ini Batik Kudus yang terkenal dengan motif seperti “Tembakau Cengkeh”, “Motif Legenda Bulusan,” dan “Motif Kaligrafi” menjadi buruan pecinta batik dalam ranah lokal maupun internasional.

Beberapa destinasi wisata yang bisa dikunjungi di Kudus untuk wisata edukasi membatik dan menambah koleksi batik, seperti Muria Batik, Omah Batik Ku, dan Gentamas Batik.

Mau berkunjung ke kota batik mana nih, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE