Mengenal Christina Rantetana, Jenderal TNI Angkatan Laut Perempuan Pertama di Indonesia

Menyaksikan kehadiran sosok perempuan dalam dunia militer tentu menimbulkan decak kagum dan rasa bangga bagi siapa saja yang melihatnya. Sebab, kemiliteran memang sering identik dengan kaum pria. Apalagi jika perempuan tersebut mampu mengisi posisi penting dalam kepemimpinan di bidang militer, seperti Christina Maria Rantetana. 

Christina Maria Rantetana merupakan salah satu sosok perempuan yang menjadi bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan menjadi jenderal perempuan pertama TNI Angkatan Laut Indonesia. Meskipun kini ia sudah tutup usia, banyak cerita menarik dari sosok Jenderal Christina Rantetana yang bisa menginspirasi para perempuan.Apalagi buat kamu yang tertarik untuk berkiprah di dunia militer.

Bagaimana kisah dan kiprah karier dari seorang Jenderal Christina Rantetana? Yuk, cari tahu!

Mengenal Sosok Jenderal Christina Rantetana

Jenderal Christina Rantetana/Foto: Linkedin.com/in/rear-admiral-tni-ret-christina-maria-rantetana-skm-mph

Christina Rantetana lahir di Makale, Sulawesi Selatan pada 24 Juli 1955. Melansir dari detik.com, perempuan yang berasal dari Toraja ini bergabung menjadi anggota TNI pada tahun 1979 melalui program sekolah perwira sukarela. Saat menjadi anggota TNI, ia menjadi TNI perempuan pertama yang berkesempatan untuk menempuh pendidikan militer Staff dan Komando (Sesko) di Royal Australian Naval Staff Course, Sydney, Australia.

Sebagai lulusan kesehatan masyarakat, ibu dari 5 orang anak ini pun melanjutkan pendidikan magisternya di bidang yang sama di Tulane University dan selesai pada tahun 1996. Dilansir dari detik.com, berkat pendidikannya di Australia tersebut ia berkeinginan agar perempuan yang terjun di kemiliteran tak hanya bertugas pada bidang konsumsi, protokoler, administrasi atau kesehatan saja. Ia ingin agar para Kowal (Korps Wanita Angkatan Laut) juga dapat bertugas secara reguler di kapal perang atau menjadi bagian inti dari pasukan elit TNI AL, seperti Denjaka dan Taifib.

Jenderal Christina Rantetana tutup usia pada usia 61 tahun di RSAL Mintohardjo karena sakit. Ia dimakamkan secara adat dan didampingi upacara militer di kampung halamannya, Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Prestasi Jenderal Christina Rantetana

Christina M Rantetana/ Foto: Dok.detikcom

Kariernya di TNI angkatan laut cukup cemerlang hingga pada 1 November 2002, Christina dilantik menjadi perwira tinggi perempuan pertama di angkatan laut oleh Laksamana Bernard Kent Sondakh. Sehingga namanya berubah menjadi Laksamana Muda (Purn) Christina M Rantetana. Jabatannya tersebut tak hanya menjadikannya sebagai perwira tinggi perempuan pertama di TNI angkatan laut, melainkan juga menjadi jenderal perempuan pertama di ASEAN, lho, Beauties. Hebat bukan?

Sebelum menjabat posisi perwira tersebut, ibu dari lima orang anak ini dulunya juga pernah menjadi Staf Ahli Menkopolhukam bidang Ideologi dan Konstitusi, sekaligus PLT Deputi 6 bidang Kesatuan Bangsa di kantor yang sama. Selain itu, ia juga sempat menjabat sebagai Direktur Sekolah Kesehatan Angkatan Laut.  Tak sampai di situ, ia juga menjadi Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) pertama yang ditugaskan menjadi anggota DPR. Kariernya di Gedung Senayan berlangsung selama dua periode, yakni pada tahun 1997-1999 dan 1999-2004 sekaligus menjabat sebagai sekretaris fraksi TNI/Polri.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!