Mengenal Heldy Djafar, Perempuan Cantik yang Menjadi 'Pelabuhan Terakhir' Presiden Sukarno
Ir. Sukarno adalah Presiden pertama Indonesia. Kemerdekaan Indonesia dari penjajah yang kini kita rasakan, tak terlepas dari perjuangan hebat yang dilakukan oleh beliau.
Sebagai sosok ternama yang terkenal tak hanya di Indonesia, tapi juga dunia, kharisma seorang Sukarno sangat tak terbantahkan. Siapa saja, tentu akan menyukainya.
Sukarno memiliki beberapa orang istri yang mendukungnya dalam tugas negara. Ada sembilan perempuan beruntung yang bisa memikat hati Sukarno.
Mereka adalah, Siti Oetari Tjokoraminoto, Inggit Ginarsih, Fatmawati, Hartini, Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi, Haryati, Yurike Sanger, dan Heldy Djafar.
Nah Beauties, kali ini kita akan membahas tentang Heldy Djafar, yang merupakan pelabuhan terakhir Ir. Sukarno. Simak selengkapnya di sini ya!
Mengenal Heldy Djafar, Perempuan yang Jadi Pelabuhan Terakhir Sukarno
Sukarno dan Heldy Djafar/ Foto: Dok. Berbagai Sumber |
Heldy Djafar adalah istri terakhir Sukarno, atau istri kesembilan.
Ia lahir di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada 10 Agustus 1947. Ia merupakan bungsu dari sembilan bersaudara, dari pasangan H Djafar dan Hj Hamiah.
Saat menikah dengan Sukarno di tahun 1966, usianya baru 18 tahun. Sedangkan Sukarno kala itu sudah berusia 65 tahun.
Sayangnya, pasangan yang terpaut usia 47 tahun ini memiliki usia pernikahan yang begitu singkat. Heldy dan Sukarno, hanya mampu menjalin pernikahan selama 2 tahun saja.
Saat itu Heldy Djafar dan Sukarno tak memiliki komunikasi yang baik. Hal ini dikarenakan situasi politik yang semakin tak menentu dan Sukarno yang menjadi tahanan di Wisma Yaso, Jalan Gatot Subroto.
Sempat mengucap ingin berpisah, tapi Sukarno meminta Heldy untuk tetap bertahan. Sukarno hanya ingin hubungan keduanya dipisahkan oleh maut.
Pertemuan yang Unik antara Heldy Djafar dan Sukarno
Presiden Sukarno/ Foto: NU.or.id |
Pertemuan Sukarno dan pelabuhan terakhirnya ini bisa dikatakan cukup unik.
Kala itu, tepatnya tahun 1964, Yus dipercaya oleh protokol kepresidenan untuk menyiapkan barisan Bhinneka Tunggal Ika ke Istana Negara, dalam rangka penyambutan tim Piala Thomas. Heldy adalah salah satu yang terpilih, mewakili Kalimantan. Keduanya bertemu saat momen ini.
Lalu, terjadi juga pertemuan selanjutnya saat kepala sekolah Heldy mengajak ia serta murid lainnya untuk ke Istana Bogor. Heldy saat itu mendapat kesempatan juga untuk menyanyi pertama di depan Presiden, membawakan lagu asal Kalimatan.
Pertemuan selanjutnya terjadi saat Yus kakak kandung Heldy meminta ke Istana untuk menjadi pagar ayu kembali. Saat itu, Heldy yang mengenakan kebaya warna hijau, diminta oleh Sukarno untuk menampilkan tari lenso. Untungnya, ia bisa karena pernah diajari oleh kakaknya. Ia pun duduk dan sempat diajak menari bersama dengan Sukarno.
Heldy Djafar Kembali Menikah Lagi
Heldy Djafar/ Foto: Dok. Berbagai Sumber |
19 Juni 1968, Heldy Djafar yang saat itu baru berusia 21 tahun, kembali menikah dengan Gusti Suriansyah Noor, yang merupakan putra keturunan Kerajaan Banjar.
Saat Heldy sedang hamil tua, ia mendapat kabar, mantan suaminya yakni Sukarno tutup usia pada 21 Juni 1970, di usianya yang ke 69 tahun.
Saat ini, Heldy Djafar telah tiada. Ia meninggal dunia pada 10 Oktober 2021, di usianya yang ke-74 tahun.
_______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Sukarno dan Heldy Djafar/ Foto: Dok. Berbagai Sumber
Presiden Sukarno/ Foto: NU.or.id
Heldy Djafar/ Foto: Dok. Berbagai Sumber