Sindrom gadis baik atau Good Girl Syndrome merupakan kondisi psikologis saat perempuan ingin selalu bersikap dan tampil menyenangkan orang lain. Perempuan yang memiliki kondisi sindrom gadis baik sangat bergantung pada penilaian orang lain dalam segala sikap dan keputusannya.
Dilansir dari laman One Step Outside, sindrom gadis baik mengakibatkan seorang perempuan melakukan segala hal yang dianggap baik menurut ekspektasi orang lain. Perempuan dengan kondisi sindrom gadis baik tidak memperdulikan bahwa ekspektasi dan keinginan orang lain tersebut baik atau justru membahayakan dirinya.
Penyebab Timbulnya Good Girl Syndrome
Sindrom gadis baik terbentuk karena sebagai self defence mechanism atau mekanisme pertahanan diri. Selain itu, bisa pula akibat pola asuh bahwa perempuan harus bersikap baik, ramah dan mengikuti ekspektasi keinginan orang di sekitar.
Good girl syndrome juga bisa dipicu karena seorang perempuan dibesarkan dalam keluarga yang memiliki sosok seorang ayah yang tidak ideal karena bertindak kasar terhadap keluarga seperti melakukan kekerasan verbal, manipulatif dan melakukan pengabaian psikologis serta pengabaian finansial.
Masa kanak-kanak yang traumatik seperti pernah mengalami pola asuh berbasis kekerasan dan mengalami kekerasan dalam pergaulan seperti pelecehan verbal dan kekerasan fisik seperti bullying dan perundungan akan merubah dirinya menjadi 'gadis baik'. Mereka akan memprioritaskan kepentingan orang lain agar tidak mengalami kekerasan dan pelecehan-pelecehan yang pernah dia alami di masa kanak-kanak.
Kondisi trauma terhadap kekerasan yang diterima dari lingkungannya mengarahkan perempuan dengan kondisi good girl syndrome sangat khawatir terhadap kritik. Kritik dianggap dapat membuat orang lain tidak puas terhadap dirinya dan dirinya akan mengalami perundungan kembali.