Jika dulu istilah “girl boss” ramai digunakan, kini sebutan tak lagi ramai digunakan. Istilah yang kini sedang ramai, yakni “lazy girl job”.
Dari kedua istilah ini tentu maknanya pun sangat berbeda. Lazy girl job sendiri merupakan istilah yang ramai karena tren di TikTok dan menarik perhatian para generasi Z.
Tren ini dipopulerkan oleh Gabrielle Judge, seorang influencer yang mengatakan bahwa menjadi seorang workaholic membuat seseorang menjadi terkekang. Akhirnya, istilah Lazy Girl Job pun ramai diperbincangkan di salah satu akun Twitter baru-baru ini dan banyak menarik perhatian para wanita.
Kini, banyak yang mulai menyuarakan keinginan mereka untuk keluar dari budaya kerja 9 hingga 5 dan memilih untuk bekerja secara remote. Namun, apakah istilah Lazy Girl Job ini akan bertahan lama? Atau dapat membuatmu memiliki hidup yang lebih nyaman?
Yuk, simak pembahasan mengenai istilah mendasar dari Lazy Girl Job berikut ini!
Makna dari Istilah Lazy Girl Job Sebenarnya
Wanita sedang bekerja/foto:unsplash/ Brooke Cagle |
Saat ini, terdapat pro dan kontra mengenai tren Lazy Girl Job. Mereka yang mendukung tren ini mengatakan bahwa Lazy Girl Job dapat membuat seseorang memiliki kesehatan mental yang lebih baik. Namun, bagi mereka yang kontra terhadap tren ini mengatakan bahwa Lazy Girl Job adalah mentalitas yang membuat seseorang tidak dapat membangun kariernya sendiri.
Gabrielle, dalam videonya menyebutkan bahwa sebenarnya Lazy Girl Job adalah suatu pekerjaan yang membuat perempuan dapat “keluar” dari rutinitas pekerjaannya. Setelah bekerja dari pukul 9 pagi hingga 5 sore. Lazy Girl Job membuat perempuan dapat menikmati kehidupan setelah jam kerjanya. Hal inilah yang dikatakan dapat membuat kesehatan mental membaik.
Bagi mereka yang pro akan Lazy Girl Job ini, membuat mereka berargumen bahwa Lazy Girl Job bukanlah bekerja secara malas. Tetapi konsep ini membuat perempuan dapat berpikir mengenai apa yang mereka kerjakan. Apakah sebanding atau tidak?