Mengenal Munggahan, Tradisi Masyarakat Sunda Menyambut Bulan Ramadan

Natasha Riyandani | Beautynesia
Kamis, 27 Feb 2025 08:00 WIB
Hal yang Bisa Dilakukan saat Munggahan
Makan bersama saat munggahan/ Foto: Freepik.com/rawpixel-com

Menjelang Ramadan, biasanya ada beragam tradisi yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia untuk menyambut bulan suci yang penuh berkah ini. Salah satu tradisi yang populer adalah Munggahan yang berasal dari Jawa Barat.

Secara tradisional, munggahan berasal dari kata “munggah” yang dalam bahasa Sunda berarti “naik”. Pengertian naik sendiri merujuk pada kenaikan dari satu tingkat ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan kata lain, munggahan memiliki arti berniat untuk menjadi yang lebih baik saat bulan Ramadan.

Selain di kawasan Jawa Barat, tradisi serupa juga dilakukan di Jawa Tengah dengan istilah ‘Punggahan’. Tak ada yang membedakan kedua tradisi ini, hanya daerah asal tradisi dan penyebutannya saja.

Lantas, apa sih makna dan tujuan dari munggahan sebenarnya? Lalu, bagaimana cara pelaksanaannya? Biar nggak penasaran, berikut informasi lengkapnya seperti dilansir dari detikJabar.

Apa Itu Munggahan?

Ilustrasi tradisi munggahan/ Foto: Freepik.com/freepik

Melansir dari laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Munggahan merupakan tradisi masyarakat Sunda beragama Islam untuk menyambut datangnya bulan Ramadan. Munggahan berasal dari kata bahasa Sunda “munggah” yang artinya berjalan naik atau keluar dari kebiasaan kehidupan sehari-hari.

Secara tak langsung, pengertian kata “munggah” merujuk pada proses transformasi menuju kebaikan dari bulan Sya’ban ke Ramadan untuk meningkatkan kedalaman spiritual seseorang dalam menjalani ibadah puasa. Tak heran, sebagian besar umat Muslim akan merasa penuh kemuliaan dan dinaikkan derajatnya.

Makna Munggahan

Makna munggahan/ Foto: Freepik.com/freepik

Tradisi Munggahan menjadi salah satu kebudayaan lokal masyarakat Sunda yang melambangkan kebersamaan, persaudaraan, dan mempererat tali silaturahmi. Tradisi ini biasanya dilakukan bersama orang-orang terdekat, seperti keluarga, saudara, teman-teman, maupun rekan kerja di kantor.

Selain itu, munggahan juga kerap dijadikan momen untuk saling memaafkan sebelum menjalani ibadah puasa. Sebab, salah satu syarat untuk meraih ridha Allah Swt. di bulan Ramadan adalah dengan saling memaafkan dengan sesama.

Pelaksanaan tradisi munggahan biasanya dilakukan di akhir bulan Syaban, sekitar seminggu atau dua minggu, ataupun paling lambat sehari menjelang bulan Ramadan. Pada intinya, tradisi ini dilakukan pada hari-hari akhir bulan Syaban.

Hal yang Bisa Dilakukan saat Munggahan

Makan bersama saat munggahan/ Foto: Freepik.com/rawpixel-com

Bentuk pelaksanaan Munggahan sendiri cukup beragam, tergantung dari tradisi di masing-masing wilayah atau keluarga. Namun, umumnya kegiatan ini dilakukan dengan cara makan bersama keluarga, teman-teman, atau rekan kerja. Setelahnya, disambung acara saling bermaafan, dan doa bersama.

Selain itu, di beberapa daerah ada juga yang mengisi acara Munggahan dengan cara-cara berikut ini:

  • Berkumpul dengan keluarga dan kerabat,
  • Pergi ke tempat wisata bersama keluarga,
  • Berziarah (nyekar) ke makam keluarga,
  • Membersihkan seluruh anggota badan dengan keramas sebagai sunnah Rasulullah SAW,
  • Berdoa bersama,
  • Saling meminta maaf kepada orangtua, teman, dan kerabat,

Pada intinya, setiap daerah memiliki bentuk tradisi yang beragam. Mereka hanya mempertahankan budaya turun temurun agar tidak hilang termakan zaman. Selain itu, tradisi ini merupakan salah satu bentuk rasa hormat masyarakat setempat terhadap leluhur.

Sebab itulah, sampai saat ini munggahan masih menjadi tradisi yang kerap dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, bukan hanya suku Sunda saja.

Nah, kira-kira Beauties ikut tradisi munggahan juga nggak, nih?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE