Fenomena dunia kerja terus berkembang, apalagi sejak pandemi COVID-19 hingga perubahan tren global. Salah satu istilah yang kini ramai dibicarakan adalah job hugging, sebuah kondisi yang ternyata cukup dekat dengan keseharian para pekerja muda. Fenomena ini menggambarkan perasaan ragu untuk meninggalkan pekerjaan, meski sebenarnya seseorang sudah tidak lagi merasa cocok.
Banyak milenial dan Gen Z merasakan hal ini, terutama di tengah kondisi ekonomi global yang tidak pasti. Job hugging menjadi gambaran nyata bagaimana generasi muda menavigasi karier di era serba cepat. Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang pengertian, penyebab, risiko, dan cara bertahan menghadapi fenomena ini.
Pengertian Job Hugging
Job hugging menggambarkan kondisi bertahan di pekerjaan meski sudah tidak nyaman/Foto: Freepik.com/benzoix |
Melansir Forbes, job hugging adalah kondisi ketika seseorang tetap bertahan di pekerjaan yang tidak lagi memberikan kepuasan atau perkembangan karier, hanya karena merasa aman dan takut menghadapi ketidakpastian di luar sana. Ibaratnya, seseorang “memeluk” pekerjaan mereka meski sudah tidak nyaman, mirip dengan zona nyaman yang sulit ditinggalkan.
Fenomena ini bisa dialami siapa saja, terutama mereka yang khawatir dengan perubahan. Milenial dan Gen Z yang terkenal lebih fleksibel ternyata juga mengalami fenomena ini. Faktor ekonomi, rasa aman, hingga kecemasan masa depan menjadi alasan kuat kenapa job hugging terasa semakin relevan di dunia kerja saat ini.