Mengenal Soft Saving Trend, Tren Menabung yang Viral di Kalangan Gen Z
Tren soft saving mulai muncul di kalangan pekerja muda yang menantang cara berpikir tradisional. Soft saving mengacu pada menyisihkan lebih sedikit uang untuk masa depan dan menggunakan lebih banyak uang untuk saat ini.
Menurut Prosperity Index Study oleh Intuit, Gen Z memimpin tren menabung ini di mana mereka lebih mengutamakan pengalaman dibandingkan uang. “Soft saving adalah jawaban kehidupan yang lembut terhadap keuangan,” kata laporan itu.
Kehidupan yang 'lembut' adalah gaya hidup yang mengutamakan kenyamanan dan rendah stres, memprioritaskan pertumbuhan pribadi dan kesehatan mental.
Gen Z Menabung Lebih Sedikit
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com |
Dilansir dari CNBC, pekerja muda mempunyai keinginan untuk melepaskan diri dari kendala keuangan yang membatasi. Tiga dari empat Gen Z lebih memilih kualitas hidup yang lebih baik daripada uang ekstra di bank, menurut laporan Intuit. Faktanya, tingkat tabungan pribadi saat ini tampaknya mencerminkan tren soft saving.
"Salah satu alasan penurunan tabungan pribadi adalah pulihnya pandemi Covid-19," kata Ryan Viktorin, wakil presiden konsultan keuangan di Fidelity Investments, sebuah perusahaan jasa keuangan. Selain itu, inflasi mempersulit masyarakat untuk menutupi pengeluaran atau menabung.
Penurunan tingkat tabungan pribadi juga mencerminkan perubahan tujuan finansial di kalangan pekerja saat ini. Ketika generasi muda memasuki dunia kerja, mereka mempunyai prioritas keuangan baru dan lebih cenderung menerapkan keseimbangan antara kesibukan tradisional untuk menghemat uang dan menggunakan sebagian dari pendapatan tambahan mereka untuk menikmati hidup saat ini.
Alasan Gen Z Lebih Banyak Menghabiskan Uang
Mengenal soft saving, tren menabung di kalangan Gen Z/Foto: Freepik.com/shisuka
Studi yang dilakukan Intuit menemukan bahwa generasi milenial dan Gen Z lebih bersedia mengeluarkan uang untuk hobi dan melakukan pembelian yang tidak penting dibandingkan dengan Gen X dan boomer. Sekitar 47 persen generasi milenial dan 40 persen Gen Z menyatakan kebutuhannya memiliki uang untuk mengejar minat atau hobi mereka.
Para ahli menyoroti perjalanan dan hiburan sebagai salah satu pengalaman tidak penting yang diprioritaskan oleh generasi muda. Meski generasi muda menabung lebih sedikit, bukan berarti mereka hidup dari gaji ke gaji.
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com |
Faktanya, Gen Z tampaknya hidup sesuai dengan kemampuan mereka dan peningkatan pengeluaran mereka tampaknya lebih mencerminkan kenaikan harga kebutuhan pokok dibandingkan peningkatan selera terhadap kemewahan.
Menghabiskan uang untuk hal-hal yang benar-benar membuat kita bahagia adalah hal yang bagus, tapi kita harus memenuhi kebutuhan jangka pendek dan tetap pada jalur tujuan jangka panjang sebelum membelanjakannya dengan bebas.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

