Menabung vs Investasi: Mana yang Lebih Aman di Tengah Ekonomi Tak Menentu?
Kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja, ditandai dengan adanya ancaman infllasi, suku bunga naik-turun, hingga ancaman resesi global. Hal tersebut membuat masyarakat cenderung lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan.
Dua pilihan utama yang sering menjadi perdebatan adalah menabung dan investasi. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun dalam situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian, mana yang lebih aman?
Menabung: Aman Tapi Tergerus Inflasi
![]() Menabung di bank/ Foto: Freepik.com/freepik |
Salah satu keunggulan menabung adalah tingkat risikonya yang rendah. Dana yang disimpan di bank relatif aman dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp2 miliar per nasabah per bank. Selain itu, dana tabungan bisa ditarik kapan saja sehingga cocok untuk dana darurat atau kebutuhan jangka pendek.
Namun, kekurangan menabung di bank adalah bunga tabungan sangat rendah, bahkan sering kali lebih rendah dari laju inflasi tahunan. Misalnya, jika bunga tabungan hanya 1–2% per tahun sementara inflasi mencapai 4–5%, maka nilai riil uang yang tersimpan justru menurun seiring waktu.Â
Bahkan dalam jalam jangka panjang, menabung bisa berarti kehilangan daya beli di masa depan.
Investasi: Potensi Imbal Hasil Tinggi dengan Risiko Mengintai
Investasi dengan risiko/ Foto: Freepik.com/freepik
Investasi menawarkan potensi imbal hasil yang jauh lebih tinggi dibanding menabung. Dalam jangka panjang, instrumen seperti saham atau reksa dana saham bisa memberikan return di atas 10% per tahun.
Bahkan investasi emas pun cenderung stabil dan menguntungkan di tengah gejolak ekonomi. Tak heran banyak masyarakat yang FOMO untuk membeli mas antam akhir-akhir ini.Â
Namun, investasi tidak lepas dari risiko. Nilai investasi bisa naik atau turun tergantung kondisi pasar. Misalnya, harga saham bisa anjlok dalam waktu singkat akibat sentimen negatif, suku bunga, atau ketidakpastian geopolitik.
Selain itu, tidak semua investasi bersifat likuid alias mudah dicairkan. Beberapa investasi membutuhkan waktu untuk pencairan.
Pilihan Mana yang Lebih Aman?
Menabung atau investasi?/ Foto: Freepik.com/jcomp
Alih-alih menanyakan "mana yang lebih aman", pertanyaan yang lebih relevan adalah bagaimana menyeimbangkan keduanya untuk mencapai keamanan dan pertumbuhan keuangan. Langkah konkrit yang bisa kamu tempuh adalah sebagai berikut:
- Siapkan dana darurat minimal 3–6 bulan pengeluaran di tabungan.
- Investasikan dana lebih yang tidak digunakan dalam waktu dekat.
- Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan horizon waktu dan toleransi risiko.
- Hindari panik saat pasar investasi turun, sebab investasi jangka panjang memerlukan kesabaran.
- Evaluasi portofolio secara berkala dan sesuaikan dengan kondisi ekonomi.
Jadi kesimpulannya adalah, menabung dan  investasi  masing-masing memiliki peran penting dalam perencanaan keuangan, terlebih di tengah ekonomi yang tidak menentu.
Kuncinya adalah bukan memilih salah satu, tetapi memahami cara memanfaatkan keduanya secara seimbang sesuai tujuan dan kondisi keuangan pribadi.
Semoga penjelasan di atas membantu ya, Beauties.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
