Masih dalam suasana kemerdekaan Indonesia, mengenang sosok-sosok yang berpengaruh dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia memang menarik untuk diperbincangkan. Salah satu sosok yang berperan penting dalam detik-detik proklamasi Indonesia adalah Fatmawati.
Fatmawati merupakan istri ketiga dari presiden pertama Indonesia yaitu I.R Soekarno. Fatmawati menjadi satu sosok penting di Indonesia yang dikenal karena jasanya menjahit bendera kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Mengenal Sosok Fatmawati
Fatmawati dan anak-anaknya. photo: Doc Wikipedia |
Lahir di Bengkulu pada 5 Februari 1923, Fatmawati merupakan anak tunggal dari pasangan Hassan Din dan Siti Chadijah. Fatmawati menempuh pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS) pada tahun 1930.
Di usianya yang terhitung belia saat 15 tahun, ia bertemu dengan Soekarno dan Soekarno pun jatuh cinta pada Fatmawati. Pernikahannya dengan Soekarno jatuh pada tanggal 1 Juni 1943, di saat Fatmawati berusia 20 tahun.
Setelah menikah, Soekarno dan Fatmawati dikaruniai 5 orang anak, yang mereka beri nama Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.
Sang Merah Putih
Mesin jahit Fatmawati. photo: travel.detik |
Menjelang kemerdekaan Indonesia, Fatmawati tengah hamil besar dan tanpa sengaja mendengar obrolan Soekarno bersama dengan beberapa tokoh lainnya yang sedang membahas mengenai Proklamasi Republik Indonesia.
Di saat itu juga, Fatmawati menjahit bendera merah putih dengan proses penjahitan selama 2 hari dengan ukuran 2x3 meter. Selama menjahit bendera, ia merasa kesusahan karena kala itu sedang hamil besar. Namun karena tekadnya yang besar untuk kemerdekaan Indonesia, maka jadilah bendera negara Republik Indonesia.
Dari jasa yang telah dilakukan Fatmawati, Indonesia berhasil merdeka dan dideklarasikan pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, yang diumumkan oleh Soekarno dan Bung Hatta.
Makam Fatmawati. photo: Doc Wikipedia |
Segala bentuk perjuangan yang dilakukan oleh Fatmawati, terus menggerakkan Soekarno untuk memajukan Republik Indonesia. Namun pada 14 Mei 1980 saat berusia 57 tahun, ia mengembuskan napas terakhir di Kuala Lumpur dan meninggal di General Hospital akibat serangan jantung.
Ia dimakamkan di TPU Karet Bivak Jakarta. Berkat jasanya dalam kemerdekaan Republik Indonesia, beliau mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional yang ditetapkan pada tanggal 4 November 2000.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!