Mengenal Susan Abulhawa, Penulis Asal Palestina dan Karyanya yang Melegenda

Elvin Nuril Firdaus | Beautynesia
Jumat, 24 Nov 2023 18:15 WIB
Susan Abulhawa dan Mornings in Jenin
Susan Abulhawa/Foto: arabworldbooks.com/susan-abulhawa

Susan Abulhawa adlaah adalah seorang penulis berdarah Amerika-Palestina yang lahir pada 3 Juni 1970 di Kuwait.

Sepanjang hidupnya, Abulhawa terbiasa tinggal berpindah-pindah, dari Kuwait, Amerika Serikat, Yordania, Palestina, dan kini dirinya tinggal di Pennsylvania.

Nah, untuk mengenal lebih jauh tentang sosok Susan Abulhawa, baca sampai habis, yuk!

Latar Belakang Susan Abulhawa

Susan Abulhawa dikenal sebagai penulis asal Palestina yang memiliki karya melegenda, yaitu sebuah novel berjudul Mornings in Jenin (2010). Novel tersebut tak terlepas dari kisah negeri asalnya, Palestina.

Selain seorang penulis, Susan Abulhawa juga termasuk aktivis. Perempuan ini secara vokal menunjukkan bahwa dirinya membela negerinya, Palestina. Dirinya bahkan juga mendirikan suatu organisasi, yaitu Playgrounds for Palestine.

LSM tersebut didirikan untuk mengedukasi anak-anak Palestina melalui adanya taman bermain. Hal ini membuatnya memiliki banyak musuh. Meski begitu, dirinya tak pernah berhenti dengan langkahnya.

Menurut situs The National News, Abulhawa juga aktif sebagai aktivis dengan mengikuti beberapa kegiatan, seperti Kampanye Boikot dan Divestasi demi menjunjung keadilan untuk Palestina.

Susan Abulhawa dan Mornings in Jenin

Susan Abulhawa/Foto: arabworldbooks.com/susan-abulhawa

Menurut situs Workers World, Abulhawa terus aktif menulis. Hal ini karena dirinya tak memiliki buku ketika tumbuh dewasa. Alhasil, Abulhawa merasa bahwa dirinya ingin memiliki sesuatu untuk dibuktikan dengan terjun di dunia sains.

Pada tahun 2010, Abulhawa berhasil menerbitkan novelnya bertajuk Mornings in Jenin. Novel memilukan ini berhasil diterjemahkan ke dalam 32 bahasa dan berhasil membawanya sebagai penulis Palestina dengan karya yang paling banyak dibaca.

Novel tersebut ditulis oleh Abulhawa karena dirinya merasa sebagai saksi mata peristiwa di Jenin dan tumbuh dengan melihat berbagai peristiwa mengerikan. Itulah sebabnya, dirinya mulai menulis novel dengan latar tempat di Jenin.

Lebih lanjut lagi, Mornings in Jenin menceritakan kisah Amal, yang dipisahkan dari saudara kembarnya, Ismael, sejak masih kecil. Dirinya tumbuh sebagai seorang yatim piatu pasca peperangan di tahun 1967 dan hidup di panti asuhan, Yerusalem.

Dengan bukunya yang melegenda tersebut, Abulhawa berhasil menerbitkan novel lainnya, seperti The Blue Between Sky and Water (2015) dan Against the Loveless World (2020).

Nah, itulah sosok Susan Abulhawa, perempuan asal Palestina yang berusaha membela negaranya melalui tulisan dan aksi nyata.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE