Mengulik Uniknya Perayaan Iduladha di Papua, Ada Tradisi Bakar Batu!

Nisrina Salsabila | Beautynesia
Jumat, 06 Jun 2025 20:30 WIB
Pawai Obor
Pawai obor/Foto: Pradita Utama/detikcom

Iduladha atau disebut juga hari raya haji yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijah identik dengan penyembelihan hewan kurban. Setiap daerah di tanah air biasanya memiliki beragam tradisi atau ritual untuk menyambut Iduladha yang mencerminkan kekayaan budaya nusantara. Tak terkecuali di wilayah timur Indonesia, Papua.

Meski masyarakat Papua mayoritas beragama Kristen dan Katolik, tetapi komunitas Islam di sana mempertahankan tradisi perayaan Iduladha yang unik sesuai kearifan lokal. Ini sekaligus menunjukkan bahwa sinergi antara tradisi lokal dan nilai-nilai keagamaan dapat menciptakan suasana kebersamaan dan kerukunan di tengah masyarakat Papua yang beragam. 

Berikut ini beberapa tradisi Iduladha di Papua yang unik dan penuh makna.

Pawai Obor

Pawai obor/Foto: Pradita Utama/detikcom

Di Papua, ada sebuah tradisi untuk menyambut suka cita Iduladha, yaitu dengan melakukan pawai obor. Kegiatan ini biasanya ramai dilakukan oleh anak-anak dan remaja dengan melantunkan takbir sambil berkeliling kampung pada malam sebelum hari Iduladha.

Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk syiar Islam, mempererat tali silaturahmi, dan untuk memeriahkan malam takbiran Iduladha.

Berkurban

Hewan kurban/Foto: Freepik.com/freepik

Sama seperti di daerah lain, Iduladha di Papua dirayakan dengan menyembelih hewan kurban seperti sapi, kambing, atau domba. Dagingnya kemudian dibagikan kepada masyarakat.

Perayaan Iduladha di Papua juga diwarnai dengan kebiasaan berbagi makanan dengan tetangga, baik yang muslim maupun non-muslim. Semangat kebersamaan, rasa syukur, dan berbagi menjadi inti dari perayaan Iduladha.

Bakar Batu

Tradisi Bakar Batu di Papua/Foto: Wilpret Siagian/detikcom

Tradisi Bakar Batu merupakan cara memasak daging kurban secara tradisional, dengan menggunakan batu-batu yang dipanaskan dalam api. Tradisi Bakar Batu khususnya dilakukan oleh suku yang tinggal di daerah pegunungan. Sejak zaman nenek moyang, ritual adat ini sering dilakukan dalam berbagai acara penting, seperti perayaan panen, kelahiran, kematian, perkawinan, termasuk Iduladha.

Mengutip detikEdu, upacara ini melibatkan pembakaran batu hingga membara yang kemudian dimasukkan ke dalam lubang tanah. Nantinya, daging kurban dan bahan makanan lain akan disusun tepat di atasnya dan dibiarkan hingga matang. Setiap upacara Bakar Batu, masyarakat Papua akan berkumpul untuk berdoa dan bergotong royong, menciptakan suasana kebersamaan dan rasa syukur yang kuat.

Ari Kaut

Kampung Lilinta, Misool Barat, Papua/Foto: Tangkapan layar dari Youtube.com/Abdul Maelan

Kampung Lilinta, di Distrik Misool Barat, Raja Ampat, Papua Barat memiliki tradisi perayaan Iduladha bernama Ari Kaut. Melansir penelitian yang diterbitkan dalam Kamaya: Jurnal Ilmu Agama (2023), tradisi Ari Kaut memiliki arti peringatan terhadap hari-hari besar agama Islam, yaitu Idulfitri, Iduladha, dan peringatan Maulid Nabi. 

Pelaksanaan perayaan Ari Kaut begitu unik. Sebelum memasuki hari raya Iduladha, masyarakat di Kampung Lilinta akan mengumpulkan uang iuran untuk membeli hewan kurban. Setelah pelaksanaan salat Iduladha, hakim syara’, sebutan tokoh agama setempat, akan memandikan hewan kurban dan memakaikannya kain putih serta mahkota untuk memuliakannya. Setelah itu, barulah hakim syara’ akan melakukan penyembelihan hewan kurban menggunakan parang khusus yang hanya dipakai pada hari raya Iduladha. Perayaan tradisi Ari Kaut pun diiringi dengan tarian dan nyanyian tradisional.

Uniknya, daging kurban hanya dibagikan kepada anak yatim piatu dan juga janda yang ada di kampung tersebut. Selebihnya, daging dimasak secara bergotong royong oleh ibu-ibu di sana untuk disantap beramai-ramai keesokan harinya oleh warga setempat.

****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE