Menurut Psikolog, Ini Aturan '5R' yang Bikin Anak Tangguh dan Nggak Mudah Menyerah

Nadya Quamila | Beautynesia
Kamis, 30 Oct 2025 14:30 WIB
Menurut Psikolog, Ini Aturan '5R' yang Bikin Anak Tangguh dan Nggak Mudah Menyerah
Menurut Psikolog, Ini Aturan '5R' yang Bikin Anak Tangguh dan Nggak Mudah Menyerah/Foto: Freepik/freepik

Naluri orang tua pasti ingin melindungi anaknya dari hal-hal buruk hingga kejamnya dunia. Namun, orang tua tidak bisa melindungi anaknya selamanya. Pada akhirnya, sang anak harus menempuh jalan yang dipilihnya dan menghadapi tantangan hidupnya sendiri.

Oleh karena itu, penting untuk membantu anak tumbuh menjadi sosok yang tangguh dan tidak mudah menyerah. Tugas orang tua bukan hanya soal melindungi anak dari tantangan hidup, tapi juga menunjukkan dan mempersiapkan mereka cara mengatasinya.

Menurut psikolog Aliza Pressman, ada aturan '5R' yang bisa diterapkan orang tua untuk membantu anak tumbuh menjadi sosok yang tangguh dan tidak mudah menyerah. Dirangkum dari CNBC Make It, ini ulasannya!

Relationships (Hubungan)

Hubungan yang erat dan kuat antara orang tua dan anak mampu membuat mereka mampu mengatasi kesulitan yang dihadapi. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami yang namanya stres.

Menurut Psikolog, Ini Aturan '5R' yang Bikin Anak Tangguh dan Nggak Mudah Menyerah/Foto: Pexels/Arina Krasnikova

Hubungan yang erat dan kuat antara orang tua dan anak mampu membuat mereka mampu mengatasi kesulitan yang dihadapi. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami yang namanya stres.

Menurut Pressman, ada tiga jenis stres yang bisa dialami anak:

  • Stres positif: Ini bisa terasa seperti kegembiraan, seperti rasa semangat sebelum hari pertama sekolah. Jenis stres ini bagus untuk perkembangan.
  • Stres yang dapat ditoleransi: Ini terjadi ketika seorang anak mengalami sesuatu yang lebih parah, seperti kehilangan orang yang dicintai dan dapat dikelola dengan lebih baik jika mereka memiliki setidaknya satu hubungan baik dengan pengasuhnya.
  • Stres beracun: Ini adalah respons yang kuat terhadap kesulitan yang berkepanjangan, seperti melihat kekerasan atau mengalami kesulitan ekonomi yang terus-menerus. Stres beracun terjadi ketika tidak ada hubungan yang protektif.

“Memiliki seseorang yang bisa mengasuh yang membuat Anda merasa aman, terlindungi, dan terhubung dapat mengubah kategori stres dari beracun menjadi dapat ditoleransi,” kata Pressman.

Reflection (Refleksi)

Refleksi dapat membantu orang tua untuk melihat apa yang mereka dan anak-anak butuhkan. Selain itu, juga bisa membantu mengarahkan orang tua untuk memberikan respons yang lebih terukur, dibandingkan dengan respons spontan.

Menurut Psikolog, Ini Aturan '5R' yang Bikin Anak Tangguh dan Nggak Mudah Menyerah/Foto: Pexels/Anastasia Shuraeva

Ketika orang tua memiliki segudang aktivitas, mungkin sulit untuk bisa bermeditasi di pagi hari. Namun, menurut Pressman, cobalah untuk meluangkan waktu sejenak dalam sehari untuk melakukan refleksi.

Ini dapat membantu orang tua untuk melihat apa yang mereka dan anak-anak butuhkan. Selain itu, juga bisa membantu mengarahkan orang tua untuk memberikan respons yang lebih terukur, dibandingkan dengan respons spontan.

Anak-anak akan memperhatikan seberapa baik orangtua mengatur diri sendiri. Orang tua juga bisa mengajak anak mereka untuk melakukan refleksi diri untuk mendapatkan rasa tenang.

Jika dilakukan bersama anak, waktu untuk refleksi ini tidak perlu diperlakukan sebagai sebuah 'tugas' yang kaku. Cobalah sambil duduk di sofa depan tv, ketika anak sedang memakan permen, cobalah meminta mereka untuk diam sejenak untuk refleksi. Kebiasaan ini bisa membantu mereka menjadi sosok yang tenang dan tangguh ketika menghadapi masalah nantinya.

Regulation (Regulasi)

Regulasi merupakan faktor penting dalam ketahanan karena mengajarkan anak untuk merespons ketidaknyamanan dengan cara yang tenang, tidak peduli seberapa besar perasaan mereka.

Menurut Psikolog, Ini Aturan '5R' yang Bikin Anak Tangguh dan Nggak Mudah Menyerah/Foto: Pexels/Ketut Subiyanto

Menurut Pressman, anak-anak bisa 'meminjam' sistem saraf orangtuanya. Singkatnya, anak-anak bisa dengan mudah meniru perilaku orang tuanya.

Regulasi merupakan faktor penting dalam ketahanan karena mengajarkan anak untuk merespons ketidaknyamanan dengan cara yang tenang, tidak peduli seberapa besar perasaan mereka.

Ketika terjadi masalah, orang tua bisa coba mendekati anak dengan sikap tenang, mengingatkan mereka untuk bernapas, dan menyatakan bahwa meskipun perasaan mereka valid, tindakan mereka harus tetap sesuai dengan situasi.

“Selama mereka tidak dikejar beruang, Anda dapat berhenti sejenak lalu memutuskan bagaimana Anda ingin meresponsnya,” kata Pressman. “Dan dengan melakukan hal ini, Anda sedang melatih kekuatan pengaturan diri mereka.”

Rules (Peraturan)

Rules atau peraturan dibagi menjadi dua kategori, yaitu boundaries (batasan yang dimiliki seseorang terhadap dirinya sendiri) dan limits (batasan yang dimiliki seseorang tentang perilakunya). Menerapkan keduanya dapat membantu anak-anak merasa aman.

Menurut Psikolog, Ini Aturan '5R' yang Bikin Anak Tangguh dan Nggak Mudah Menyerah/Foto: Pexels/Kampus Production

Pressman membagi peraturan menjadi dua kategori, yaitu boundaries (batasan yang dimiliki seseorang terhadap dirinya sendiri) dan limits (batasan yang dimiliki seseorang tentang perilakunya).

Menerapkan keduanya dapat membantu anak-anak merasa aman, menurut Pressman.

“Jika kita mempunyai peraturan yang jelas, konsisten, dan masuk akal, anak-anak kita akan tahu apa yang diharapkan dari peraturan tersebut dan mereka tidak perlu selalu waspada terhadap masukan,” katanya.

Dan jika kita menetapkan batasan dengan teman atau anggota keluarga, anak-anak akan merasa berani melakukan hal yang sama.

Repair (Memperbaiki)

Orang tua dapat melakukan 'perbaikan' dengan menunjukkan empati, cinta, dan rasa ingin tahu kepada anak. Misalnya ketika anak bercerita tentang kesehariannya di sekolah, tetapi orangtua sibuk bekerja, anak mungkin akan merasa diabaikan dan akan berusaha mencari perhatian.

Menurut Psikolog, Ini Aturan '5R' yang Bikin Anak Tangguh dan Nggak Mudah Menyerah/Foto: Freepik/freepik

Aturan ini tidak mengacu pada memperbaiki kesalahan, melainkan memperkuat pentingnya hubungan.

Orang tua dapat melakukan 'perbaikan' dengan menunjukkan empati, cinta, dan rasa ingin tahu kepada anak. Misalnya ketika anak bercerita tentang kesehariannya di sekolah, tetapi orangtua sibuk bekerja, anak mungkin akan merasa diabaikan dan akan berusaha mencari perhatian.

Daripada mengabaikan kejadian tersebut, orangt ua dapat memberi tahu anak bahwa mereka menyesal tidak mendengarkan sebelumnya. Namun, orangtua bisa kembali bertanya dan mendengarkan tentang keseharian sang anak.

Jika anak mendapatkan perhatian yang cukup dari orang tuanya, kemungkinan besar mereka akan bangkit kembali dari tantangan apa pun yang mereka temui sepanjang hidup.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE