Miris! 50 Ribu Anak Indonesia Menikah Dini, Mayoritas Alami Hamil di Luar Nikah

Nadya Quamila | Beautynesia
Selasa, 18 Jul 2023 14:30 WIB
Miris! 50 Ribu Anak Indonesia Menikah Dini, Mayoritas Alami Hamil di Luar Nikah
50 Ribu Anak Indonesia Menikah Dini, Mayoritas Alami Hamil di Luar Nikah/Foto: Freepik/Freepik

Menurut data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sekitar 50 ribu anak di Indonesia menikah dini karena mayoritas hamil di luar nikah. Penyebab utama dari angka tersebut adalah rendahnya pendidikan seksual di kalangan remaja.

Perkawinan anak meningkat tujuh kali lipat sejak 2016, berdasarkan data dari Komnas Perempuan. Total permohonan dispensasi pada 2021 mencapai 59.709.

Sebagian besar permohonan dispensasi perkawinan anak tidak bisa ditolak pengadilan. Sebab, sebagian besar anak perempuan yang mengajukan dispensasi itu sudah hamil.

"Kan, dikatakan mayoritas tidak bisa ditolak karena hamil duluan, 80 persen hamil duluan," ungkap Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, pada Januari 2023, dilansir dari CNN Indonesia.

Penyebab Utama Anak Indonesia Hamil di Luar Nikah

Saat hamil/Foto: freepik.com/valeria_aksakovaIlustrasi hamil/Foto: freepik.com/valeria_aksakova

Tingginya angka pernikahan dini akibat hamil di luar nikah salah satunya disebabkan oleh rendahnya pendidikan seksual di kalangan remaja.

"Kenapa banyak anak hamil di luar nikah? Karena pengetahuan kita tentang kesehatan reproduksi rendah," kata Hasto.

Remaja yang paham akan kesehatan reproduksi, menurut Hasto, akan menjauhi seks bebas karena mereka tahu bahaya-bahaya seks usia dini.

Di sisi lain, masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa pendidikan seksual adalah sesuatu yang tabu dan 'kotor'. Tak sedikit yang berpendapat bahwa pendidikan seksual tidak seharusnya diajarkan kepada anak-anak.

Bahaya Pernikahan Pada Anak/Foto: Pexels.com/federick-medinaIlustrasi/Foto: Pexels.com/federick-medina

Padahal, Hasto menilai pendidikan seksual yang tepat bisa menjadi kunci menekan kasus anak hamil di luar nikah hingga pernikahan dini.

Dia menilai pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi harus diberikan ke anak-anak sejak usia dini. Menurutnya, pendidikan itu bisa diberikan melalui mata pelajaran jasmani dan kesehatan.

"Kalau saya dulu di Kulon Progo dimasukkan ke pendidikan jasmani dan kesehatan. Jam olahraga, sepak bola, bisa dijadikan PR. Separuh waktu belajar dipakai untuk menjelaskan soal kesehatan reproduksi," ucapnya.

Pentingnya Pendidikan Seksual Sejak Usia Dini

Hambatan pendidikan yang dialami anak perempuan di seluruh dunia

50 Ribu Anak Indonesia Menikah Dini, Mayoritas Alami Hamil di Luar Nikah/Foto: Freepik.com/freepic.diller

Apa Itu Pendidikan Seksual?

Ilustrasi Edukasi Seks/Foto: Pixabay/Markus WinklerIlustrasi Edukasi Seks/Foto: Pixabay/Markus Winkler

Pendidikan seksual sering kali dianggap tabu dan 'kotor' untuk dibicarakan. Bahkan, masih banyak pendapat yang keliru mengenai hal itu. Sering kali, pemikiran orang-orang mengenai edukasi seks adalah seputar hubungan seksual. Padahal, pendidikan seksual memiliki makna yang sangat luas dan penting untuk dipahami.

Melansir dari detikHealth, edukasi seks atau pendidikan seks adalah pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan cara menjaga kesehatan organ-organ reproduksi agar tidak terjadi berbagai macam penyakit hingga bagian-bagian dari organ reproduksi serta fungsinya.

Selain itu, pendidikan seks juga bertujuan untuk mengarahkan sejak dini kepada anak-anak dan remaja agar terhindar dari seks bebas dan ancaman kekerasan seksual.

Mengapa Pendidikan Seksual Penting?

Pentingnya Seks Edukasi/foto: pexels.com/cottonbroIlustrasi/Foto: pexels.com/cottonbro

Ada beberapa alasan mengapa pendidikan seksual penting diajarkan sejak dini. Dengan memahami pendidikan seks, dapat menghindarkan seseorang dari penyakit menular seksual yang ditimbulkan akibat aktivitas seksual berisiko, seperti berganti-ganti pasangan dan minimnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi.

Selain itu, dilansir dari Advocates for Youth, pendidikan seksual juga bisa membantu memberikan pemahaman bahwa masing-masing individu memiliki hak untuk memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas seksual yang tidak diinginkan dan berisiko bagi dirinya.

Pendidikan seks juga dapat memberikan pemahaman bahwa aktivitas seksual yang tidak sesuai dengan kesepakatan seperti kekerasan seksual dan pelecehan seksual adalah perilaku yang keliru dan tidak seharusnya dilakukan.

Selain itu, pendidikan seksual yang diberikan sejak dini juga bisa membantu mencegah pernikahan anak. Misalnya soal risiko pernikahan dini, salah satunya bisa dialami oleh si ibu muda, anaknya, serta aspek psikologis yang bersangkutan.

Risiko kesehatan yang bisa menimpa adalah bahaya pada sistem reproduksi, kehamilan bermasalah, bahkan kematian ibu dan anak. Anak yang dilahirkan juga mendapat potensi lahir prematur, mempunyai disabilitas, atau mengalami stunting.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE