Momen PM Thailand Minta Maaf karena Gagal Atasi Banjir yang Tewaskan 170 Orang
Perdana Menteri (PM) Thailand Anutin Charnvirakul meminta maaf dan mengaku gagal mengatasi banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di negara tersebut. Sebagaimana diketahui, bencana banjir hingga longsor melanda beberapa negara di Asian Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Lebih dari 1.000 korban meninggal dunia akibat bencana ini.
PM Thailand juga meminta maaf atas kegagalan negara dalam melindungi masyarakat yang terdampak banjir bandang yang telah menewaskan lebih dari 170 orang, menurut laporan media, dikutip dari Anadolu Agency. Sebanyak 12 provinsi di Thailand diterjang banjir imbas hujan lebat selama berhari-hari.
Dalam kunjungan lapangan baru-baru ini, Anutin meminta maaf kepada "setiap warga yang ditemuinya" atas ketidakmampuan pemerintah dalam melindungi mereka dari bencana tersebut. Ia berjanji akan melakukan perbaikan saat bersiap untuk meninjau kembali distrik Hat Yai di Provinsi Songkhla yang paling parah terdampak untuk penilaian darurat, menurut laporan Bangkok Post.
PM Thailand: Pemerintah Harus Selalu Mendengarkan Rakyat
Ilustrasi banjir/Foto: Pexels/Long Bà Mùi
Anutin banyak menerima keluh kesah warga saat mengunjungi area terdampak banjir. Warga juga menyampaikan amarah mereka soal tidak efektifnya dan kesalahan penanganan krisis oleh pemerintah Thailand.
Masifnya kritik dan ketidakpuasan warga terhadap upaya pemerintah dalam mengatasi banjir membuat dua pejabat lokal Thailand telah dinonaktifkan atas dugaan kegagalan mereka dalam menangani banjir.
Anutin mengatakan bahwa pemerintah harus selalu mendengarkan rakyat.
"Siapa pun pasti akan marah. Kita harus menerimanya karena kesalahan terjadi dalam situasi seperti ini. Kita harus membiarkan orang-orang melampiaskan kekesalan dan meminta maaf kepada mereka," kata Anutin kepada wartawan, seperti dilansir media lokal Thai PBS, dikutip dari detikcom.
"Kita harus meminta maaf karena telah memaksa orang-orang meninggalkan rumah-rumah mereka dan hidup seperti ini. Apa pun masalahnya, kita harus mengakui bahwa kesalahan telah terjadi, tetapi kita tidak boleh membiarkan kesalahan terulang atau lebih buruk lagi. Kita harus pulih," ucapnya.
Pemerintah Thailand berupaya menyalurkan bantuan berupa kompensasi hingga 2 juta Baht untuk keluarga yang kehilangan orang tercinta mereka. Ada juga bantuan tambahan lainnya, termasuk penangguhan utang dan pinjaman jangka pendek tanpa bunga untuk usaha dan perbaikan rumah.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!