Mudik Ternyata Singkatan, Lho! Ini Kepanjangan dan Asal-usulnya
Mudik merupakan salah satu tradisi tahunan yang dilakukan masyarakat Indonesia untuk pulang ke kampung halamannya. Biasanya, kebanyakan orang yang melakukan mudik adalah orang-orang yang kerjanya merantau. Sehingga mereka hanya bisa pulang ke kampung halamannya di waktu tertentu saja seperti saat Lebaran atau menjelang perayaan hari besar keagamaan lain yang memiliki waktu libur lebih lama.
Kendati demikian, ada juga orang yang memilih untuk melakukan mudik saat masuk waktu liburan sekolah. Hal ini karena terkadang intensitas perjalanan mudik pada hari besar keagamaan cenderung lebih tinggi daripada yang bukan hari keagamaan.
![]() Mudik/Foto: Freepik/@freepik |
Sehingga hal tersebut memengaruhi ketersediaan tiket kendaraan umum untuk mudik. Selain itu, apabila menggunakan kendaraan pribadi pun akan lebih lama tiba di tujuan karena memakan waktu perjalanan yang lama. Namun, apa pun itu pemilihan waktunya, tujuan mudik tetap sama, yakni untuk bertemu dan melepas kerinduan pada orang tua, saudara, serta kerabat.
Sementara itu, tahukah kamu, Beauties? Kata mudik yang selama ini kita ucapkan ternyata merupakan singkatan? Meskipun kata tersebut sudah baku di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akan tetapi perlu kamu tahu bahwa kata mudik merupakan gabungan dari dua kata.
Lantas, apa kepanjangan dari mudik dan bagaimana asal-usul tradisi mudik di Indonesia? Berikut kepanjangan dari mudik dan asal-usulnya. Check it out!
Kepanjangan dari Mudik
Mudik/Foto: Freepik/@Lifestylememory
Sering kali kita mengucapkan kata mudik ketika hendak pulang kampung saat menjelang perayaan hari besar keagamaan atau menjelang waktu liburan sekolah. Kata mudik sendiri dalam KBBI memiliki dua arti. Pertama, (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman) dan kedua, pulang ke kampung halaman.Â
Sementara itu, melansir dari situs resmi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, kata mudik ternyata merupakan singkatan yang berasal dari bahasa Jawa, yakni "mulih dilik" yang berarti pulang sebentar.
Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang menyatakan bahwa mudik merupakan kepanjangan dari "mulih dilik", sebagaimana yang dilansir dari detiknews.
Asal-usul Mudik di Indonesia
Asal-usul mudik di Indonesia/Foto: dok. CNN Indonesia
Beauties, pernahkah kamu bertanya-tanya tentang asal-usul mudik? Dan bagaimana hal tersebut bisa menjadi tradisi tahunan di Indonesia? Menurut situs resmi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, mulanya tradisi ini digunakan oleh para petani yang berkelana untuk kembali ke kampung halaman agar bisa berkumpul bersama sanak saudara dan keluarga, serta membersihkan makam leluhur dalam rangka meminta keselamatan saat mereka mencari rezeki di perantauannya.
Namun, pada saat itu, mudik belum ada kaitannya terhadap perayaan hari besar keagamaan. Tradisi mudik mulai dikaitkan dengan salah satu perayaan hari besar keagamaan, yakni Lebaran pada tahun 1970-an.
Lebih lanjut, sebagaimana yang dilansir dari situs Kementerian Perhubungan, saat itu, Jakarta merupakan satu-satunya kota besar di Indonesia. Sehingga banyak orang dari berbagai daerah yang merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan dengan harapan bisa mengubah nasibnya menjadi lebih baik.
Selama bekerja, mereka akan mendapatkan jatah cuti. Namun, cuti tersebut biasanya dapat diperoleh setiap sebulan sekali. Sehingga mereka akan memanfaatkan jatah cutinya untuk diambil menjelang Lebaran agar lebih panjang dan bisa digunakan untuk mudik atau pulang ke kampung halamannya.
![]() Mudik/Foto: Freepik/@freepik |
Sementara itu, menurut Guru Besar Fakultas llmu Budaya Universitas Airlangga (FIB Unair), Prof. Dr. Purnawan Basundoro, S. S., M. Hum., sebagaimana yang dilansir dari detiknews, asal-usul mudik dimulai dari adanya urbanisasi yang membuat masyarakat mulai merindukan kampung halamannya. Dalam KBBI, urbanisasi adalah perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dari desa (kota kecil, daerah) ke kota besar (pusat pemerintahan).
Prof. Dr. Purnawan Basundoro, mengatakan bahwa urbanisasi tersebut terjadi kisaran tahun 60-an atau 70-an setelah kemerdekaan, di mana banyak orang yang mencari pekerjaan di Kota Jakarta dan kebanyakannya merupakan orang perantauan yang berasal dari desa. Sehingga ketika para perantau tersebut ingin kembali ke kampung halamannya, mereka akan menyebut mudik sebagai kegiatannya.
Sebagai informasi, bahwa fenomena mudik ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Muslim yang akan merayakan Lebaran saja. Namun, juga dilakukan oleh umat agama lainnya dan sudah menjadi tradisi tahunan di Indonesia.
Nah, Beauties itulah tadi kepanjangan dari mudik dan asal-usulnya. Semoga bermanfaat, ya!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

