Berita mengejutkan disampaikan oleh Jacinda Ardern, di mana baru-baru ini ia mengundurkan diri dari sebagai Perdana Menteri Selandia Baru pada 7 Februari 2023 lalu. Banyak masyarakat Selandia Baru yang turut sedih atas pilihan Ardern keluar dari dunia politik yang membesarkan namanya.
Jacinda Ardern merupakan Perdana Menteri termuda Selandia Baru yang memiliki jiwa humanis dan dicintai warganya. Saat kasus COVID-19 melanda dunia dan masuk ke Selandia Baru, dengan cepat pemerintah setempat mengambil langkah strategis untuk menekan lajunya pertumbuhan kasus di sana.
Karena penanganan yang cepat dan tepat, Pusat Sumberdaya Virus Corona di Universitas Johns Hopkins mencatat bahwa Selandia Baru memiliki 1.504 kasus COVID-19 dan angka kematian yang terbilang rendah, yakni 22 kematian.
Kesuksesan ini tak terlepas dari gaya kepemimpinan Jacinda Ardern yang cepat tanggap dan inspiratif. Dilansir dari laman gateleyplc.com, berikut hal yang bisa kamu pelajari dari kepemimpinan Jacinda Ardern!
1. Kemampuan Mendengarkan dan Bertanya
Kemampuan Mendengarkan dan Bertanya/ Foto: Instagram Jacinda Ardern |
Tidak ada pemimpin yang sempurna, namun Jacinda Ardern memaksimalkan kemampuannya dalam mendengarkan. Bukan hanya mendengar dari berbagai ahli tentang masalah tertentu, namun ia juga banyak menghabiskan waktu untuk melakukan siaran langsung dan berkomunikasi dengan warganya.
Selama pandemi COVID-19, Ardern mendukung warga dengan melakukan serangkaian wawancara video saat ia mewawancarai banyak ahli, termasuk psikolog tentang mengatasi tekanan pandemi dan mentor bisnis berpengalaman untuk mendukung usaha kecil warga.
2. Pengambilan Keputusan yang Proaktif dan Tanggap
Pengambilan Keputusan yang Proaktif dan Tanggap/ Foto: Instagram/ Jacinda Ardern |
Setelah mendengarkan dan bertanya, kunci kemampuan kepemimpinan Ardern selanjutnya adalah memutuskan dengan cepat apa yang harus dilakukan.
Pemerintah Ardern menganggap pandemi yang diinformasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak sesuai, mengingat inkubasi COVID-19 yang lebih lama, dan sangat meningkatkan potensi penularan tanpa gejala. Berkat lobi dari profesor kesehatan masyarakat Selandia Baru, mereka memutuskan untuk mengadopsi pendekatan yang lebih agresif dan ambisius daripada sekedar ‘meratakan kurva’.
3. Komunikasi yang Menarik
Untuk membangkitkan semangat agar berbuah tindakan, komunikasi pada pemimpin perlu mencapai tiga hal; menciptakan makna bagi banyak orang, berasal dari hati, dan menyampaikan arahan atau tujuan yang jelas.
Selama kepemimpinannya, Ardern menggunakan bahasa dengan sangat terampil untuk mencapai ketiga hal itu. Seorang ahli menyoroti bagaimana PM Selandia Baru ini berhati-hati menyeimbangkan penyampaian pesan sembari membatasi risiko orang yang merasa lelah dengan pandemi.