Mundur Jadi PM Selandia Baru, Ini 5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Kepemimpinan Jacinda Ardern

Ullya Muflihatin | Beautynesia
Senin, 13 Feb 2023 12:00 WIB
Mundur Jadi PM Selandia Baru, Ini 5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Kepemimpinan Jacinda Ardern
5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Kepemimpinan Jacinda Ardern/Foto: Instagram Jacinda Ardern

Berita mengejutkan disampaikan oleh Jacinda Ardern, di mana baru-baru ini ia mengundurkan diri dari sebagai Perdana Menteri Selandia Baru pada 7 Februari 2023 lalu. Banyak masyarakat Selandia Baru yang turut sedih atas pilihan Ardern keluar dari dunia politik yang membesarkan namanya.

Jacinda Ardern merupakan Perdana Menteri termuda Selandia Baru yang memiliki jiwa humanis dan dicintai warganya. Saat kasus COVID-19 melanda dunia dan masuk ke Selandia Baru, dengan cepat pemerintah setempat mengambil langkah strategis untuk menekan lajunya pertumbuhan kasus di sana. 

Karena penanganan yang cepat dan tepat, Pusat Sumberdaya Virus Corona di Universitas Johns Hopkins mencatat bahwa Selandia Baru memiliki 1.504 kasus COVID-19 dan angka kematian yang terbilang rendah, yakni 22 kematian. 

Kesuksesan ini tak terlepas dari gaya kepemimpinan Jacinda Ardern yang cepat tanggap dan inspiratif. Dilansir dari laman gateleyplc.com, berikut hal yang bisa kamu pelajari dari kepemimpinan Jacinda Ardern!

1. Kemampuan Mendengarkan dan Bertanya

Kemampuan Mendengarkan dan Bertanya
Kemampuan Mendengarkan dan Bertanya/ Foto: Instagram Jacinda Ardern

Tidak ada pemimpin yang sempurna, namun Jacinda Ardern memaksimalkan kemampuannya dalam mendengarkan. Bukan hanya mendengar dari berbagai ahli tentang masalah tertentu, namun ia juga banyak menghabiskan waktu untuk melakukan siaran langsung dan berkomunikasi dengan warganya.

Selama pandemi COVID-19, Ardern mendukung warga dengan melakukan serangkaian wawancara video saat ia mewawancarai banyak ahli, termasuk psikolog tentang mengatasi tekanan pandemi dan mentor bisnis berpengalaman untuk mendukung usaha kecil warga.

2. Pengambilan Keputusan yang Proaktif dan Tanggap

Pengambilan Keputusan yang Proaktif dan Tanggap
Pengambilan Keputusan yang Proaktif dan Tanggap/ Foto: Instagram/ Jacinda Ardern

Setelah mendengarkan dan bertanya, kunci kemampuan kepemimpinan Ardern selanjutnya adalah memutuskan dengan cepat apa yang harus dilakukan.

Pemerintah Ardern menganggap pandemi yang diinformasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak sesuai, mengingat inkubasi COVID-19 yang lebih lama, dan sangat meningkatkan potensi penularan tanpa gejala. Berkat lobi dari profesor kesehatan masyarakat Selandia Baru, mereka memutuskan untuk mengadopsi pendekatan yang lebih agresif dan ambisius daripada sekedar ‘meratakan kurva’.

3. Komunikasi yang Menarik

PM New Zealand Pakai KerudungJacinda Ardern/ Foto: Getty Images

Untuk membangkitkan semangat agar berbuah tindakan, komunikasi pada pemimpin perlu mencapai tiga hal; menciptakan makna bagi banyak orang, berasal dari hati, dan menyampaikan arahan atau tujuan yang jelas.

Selama kepemimpinannya, Ardern menggunakan bahasa dengan sangat terampil untuk mencapai ketiga hal itu. Seorang ahli menyoroti bagaimana PM Selandia Baru ini berhati-hati menyeimbangkan penyampaian pesan sembari membatasi risiko orang yang merasa lelah dengan pandemi.

5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Kepemimpinan Jacinda Ardern

AUCKLAND, NEW ZEALAND - NOVEMBER 30: New Zealand Prime Minster Jacinda Ardern speaks at a joint press conference with Finnish Prime Minister Sanna Marin on November 30, 2022 in Auckland, New Zealand. Marin is in New Zealand for a three-day visit, which comes after Ardern's government signed a free trade agreement with the European Union. (Photo by Dave Rowland/Getty Images)

5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Kepemimpinan Jacinda Ardern/Foto: Getty Images/Dave Rowland

4. Meningkatkan Kepercayaan

Meningkatkan Kepercayaan
Meningkatkan Kepercayaan/ Foto: Instagram/ Jocinda Ardern

Warga tidak akan mengikuti seorang pemimpin saat mereka tidak percaya pada hasil yang dijanjikan. Lalu bagaimana Ardern berusaha membangun kepercayaan warganya? Menurut David Maister, mantan profesor Harvard Business School, penulis, dan pakar praktik manajemen bisnis dan manajemen perusahaan jasa profesional, setidaknya ada empat elemen yang harus difokuskan jika ingin warga percaya pada pemimpinnya.

  • Tunjukkan kredibilitas.
  • Tunjukkan kemampuan.
  • Ciptakan hubungan baik.
  • Batasi orientasi diri.

5. Belajar Terus Menerus

PM Selandia Baru Jacinda ArdernJacinda Ardern/ Foto: Instagram @jacindaardern

Satu hal penting yang harus diingat adalah, pengalaman tanpa belajar dari hal tersebut, tidak menjadikan seorang pemimpin punya kinerja tinggi. Sebaliknya, pemimpin yang punya kemampuan belajar tinggi bisa saja mengambil banyak pelajaran selama waktu memimpinnya yang singkat dan menjadikannya sosok yang punya kredibilitas tinggi.

Inilah yang dilakukan oleh Jacinda Ardern selama ia berpolitik di Selandia Baru. Dengan kurun waktu yang singkat, ia berhasil meredam virus COVID-19 di negaranya dan menjadikannya salah satu Perdana Menteri termuda di usia 37 tahun yang sukses dengan respons kebijakan proaktif dan terkoordinasi dalam penanganan COVID-19.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE