
Mungkin Nggak sih Kita Bisa Deteksi Kantor Toksik Sejak Hari Pertama Kerja?

Masuk ke lingkungan kerja tentu menjadi impian sebagian besar orang. Hal ini bisa menjadi langkah pertama untuk mengembangkan karir menjadi lebih baik. Namun akan selalu ada transisi dan perubahan yang dirasakan. Terutama terkait dengan bagaimana lingkungan kerja itu dapat dipandang sesuatu hal yang menyenangkan atau sebaliknya. Satu hal yang tidak jarang menjadi sumber kekhawatiran adalah lingkungan kerja yang toksik.
Meski demikian, tidak disarankan untuk langsung menarik kesimpulan bahwa lingkungan kerja yang sedang dihadapi adalah lingkungan yang toksik hanya karena satu dan lain hal. Faktor-faktor seperti culture shock dan transisi ke dunia kerja yang baru memang kerap dirasakan kebanyakan orang.
Walau begitu, tidak ada salahnya untuk tetap waspada sejak hari pertama kerja dengan mengenali beberapa tanda lingkungan kerja yang toksik. Dikutip dari Huffpost berikut ada beberapa tanda yang bisa dikenali.
Tidak Terlihat Adanya Sambutan yang Baik
![]() Bersama rekan kerja/ Foto: Pexel.com/alexander-suhorucov |
Saat masuk ke lingkungan kerja baru dan kemudian kamu merasakan tidak adanya kepedulian dengan kehadiran dan kedatanganmu, maka itu dapat menjadi salah satu tanda bahwa lingkungan kerja tersebut toksik.
Biasanya hal ini ditampakkan seolah-olah mereka tidak punya waktu untuk mengurusi atau sekadar notice dengan adanya kehadiranmu. Presiden dari konsultan pengembangan kepemimpinan Careerstone Group Mary Abbajay mengatakan bahwa jika orang-orang menunjukkan bahwa mereka seperti tidak punya waktu atau menunjukkan keengganan untuk membantu kamu belajar atau memperkenalkan kamu, maka itu adalah suatu peringatan.
Menyaksikan Adanya Perilaku Kasar
![]() Ilustrasi bekerja dengan teman/ Foto: Pexels.com/mikhail-nilov |
Jika pada hari pertama bekerja kamu menemukan adanya tindakan kasar dan mengarah pada upaya meremehkan kolega ataupun klien, maka itu bisa menjadi tanda bahwa lingkungan kerja tersebut toksik.
Lebih lanjut Abbajay mengatakan bahwa perbedaan utama antara lingkungan yang penuh tekanan dan lingkungan yang beracun adalah bahwa pekerjaan yang beracun membuat orang memperlakukan orang lain dengan tidak hormat.
Selain itu budaya beracun ini ialah ketika manusia diperlakukan dengan buruk, tidak manusiawi baik melalui kepemimpinan yang kasar atau gaslighting.
Rekan Kerja Terlalu Bersemangat untuk Bergosip di Depan Kamu
![]() Ilustrasi pembicaraan di kantor/ Foto: Freepik.com |
Jika kamu baru masuk ke suatu lingkungan kerja baru dan langsung menemui orang-orang saling berebut untuk menjadi pemimpin pembicaraan gosip, maka itu bisa menjadi pertanda buruk. Pada dasarnya gosip ini bisa menjadi sesuatu yang dianggap sebagai pembicaraan sampah dan memperburuk situasi yang ada.
Lewat gosip biasanya akan ada hal-hal negatif seperti tuduhan terhadap rekan kerja lainnya ataupun drama-drama kantor yang bermunculan. Mengenai hal ini, Abbajay mengatakan bahwa budaya yang membiarkan gosip beracun merajalela adalah toksik.
Mendapati Fakta Bahwa Sering Terjadi Gonta-ganti Pekerja
![]() Ilustrasi stres dalam bekerja/ Foto: Freepik.com |
Idealnya, perekrut akan menjelaskan mengenai pergantian peran yang terjadi terkait dengan posisi yang dilamar pada saat wawancara kerja. Namun jika kamu baru mengetahui fakta bahwa posisi yang kamu lamar ataupun tempat kerja kamu tersebut ternyata telah bergonta-ganti pekerja selama beberapa kali dalam setahun, maka hal tersebut bisa menjadi pertanda buruk.
Hal ini mungkin akan lebih terlihat jelas ketika kamu mengetahui fakta-fakta lainnya seperti berapa lama rekan-rekan kerja di sana sudah bertahan dan apakah juga mereka adalah orang-orang baru yang diterima di sana.
Ekspektasi dari Pekerjaan Saat Wawancara Berbeda dengan Kenyataan
![]() Ilustrasi bekerja keras/ Foto: Freepik.com |
Biasanya dalam proses orientasi yang baik, manajer akan bertemu dengan kamu lebih awal sehingga kamu bisa memahami peran dan tugas yang akan dilakukan. Namun dalam lingkungan kerja yang toksik, kamu mungkin memiliki sedikit kejelasan tentang peran yang akan dilakukan dan setelahnya mendapati diri kamu malah melakukan pekerjaan yang tidak kamu ketahui dengan jelas.
Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa sedang terjadi kekurangan staf di tempat kamu bekerja sehingga mereka membutuhkan orang baru untuk mengisi peran lain yang mungkin tidak dapat mereka lakukan.
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!