Museum Nasional Indonesia Kebakaran, Intip 5 Koleksi yang Mencuri Perhatian!

Camilla Anindita | Beautynesia
Selasa, 19 Sep 2023 10:30 WIB
Museum Nasional Indonesia Kebakaran, Intip 5 Koleksi yang Mencuri Perhatian!
Intip sederet koleksi MNI yang mencuri perhatian/Foto: id.pinterest.com/Cush Travel

Museum Nasional Indonesia (MNI) mengalami kebakaran pada hari Sabtu (16/9) pukul 20.08 WIB, seperti yang dikutip Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta.

Melalui akun resmi Instagram @humasjakfire, kebakaran gedung tersebut berhasil dipadamkan pada pukul 00.15 WIB hari Minggu (17/9). Sebanyak 14 unit yang terdiri dari 12 unit Jakarta Pusat dan 2 unit Dinas Gulkarmat serta 56 personel dikerahkan dalam pemadaman Museum Nasional Indonesia.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menjelaskan bahwa tim gabungan dibentuk agar bisa mencatat segala kerusakan dan juga menyelamatkan benda-benda bersejarah yang terdampak kebakaran Museum Nasional Indonesia yang terjadi di Gedung A.

Dalam unggahannya di Instagram @museumnasionalindonesia, untuk sementara ini museum yang berlokasi di Jalan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat tutup. Selain itu, pihak MNI juga mengembalikan semua pembelian tiket (refund) yang sudah dipesan hingga 30 September 2023 pada platform Tiket.com dan Traveloka.

Dilansir CNN Indonesia, terdapat enam ruangan di Gedung A yang terdampak kebakaran. Koleksi yang terdampak pun sebagian ialah replika pada bagian prasejarah. Kemudian koleksi hasil repatriasi yang berasal dari Belanda tidak terdampak lantaran koleksi-koleksi tersebut tersimpan di lokasi yang jauh dari kebakaran.

Apa Isi dari Museum Nasional Indonesia?

Museum Nasional Indonesia/Foto: id.pinterest.com/Widya

Menurut website resminya, Museum Nasional Indonesia terdiri dari tiga bagian yakni Gedung A, Gedung B, dan Gedung C. Gedung A sendiri digunakan sebagai wahana Imersifa dan juga gedung pameran.

Lalu, Gedung B berupa ruang kantor, ruang konferensi, ruang pameran, ruang pameran temporer, ruang komersil, laboratorium, serta perpustakaan. Gedung B ini sering dikenal dengan nama Gedung Arca.

MNI menyimpan lebih dari 190 ribu benda-benda bersejarah yang terdiri atas tujuh jenis koleksi. Jenis-jenis koleksi tersebut antara lain: Prasejarah, Numismatik dan Heraldik, Etnografi, Sejarah, Arkeologi masa Klasik atau Hindu-Budha, Keramik, serta Geografi.

 

Intip Koleksi MNI yang Menarik Perhatian

Koleksi Museum Nasional Indonesia/Foto: id.pinterest.com/Widya

Museum Nasional Indonesia mempunyai beberapa koleksi pentingnya. Pada koleksi arkeologi, ada arca Buddha hingga kitab Jawa Kuno. Untuk jenis etnologi ada keris, debus, hingga gelang kuningan Aceh. Lalu koleksi geografi terdapat replika kapal Pinisi, kompas, hingga peta selat.

Sementara itu, untuk jenis Numestik dan Heladrik memiliki cetakan koin Kasha dari Aceh dan kepingan emas Rupiah dari Belanda. Bagian prasejarah menyimpan kendi, kapak, kalung manik-manik, hingga lukisan batu. Lalu koleksi keramik piring yang berasal dari Dinasti Ming pada abad ke-17 hingga kendi Bulan Sabit. Terakhir, Padrao, patung Rafles, hingga tombak tersimpan di bagian sejarah.

Inilah potret dari lima koleksi yang paling menarik perhatian dan terpenting di Museum Nasional Indonesia, antara lain:

1. Arca Ganesha

Arca Ganesha Candi Banon/Foto: museumnasional.or.id
Arca Ganesha Candi Banon/Foto: museumnasional.or.id

Arca Ganesha menjadi koleksi arca ikonik di Museum Nasional ini. Koleksinya sendiri ada yang terbuat dari batu dan juga logam. Salah satu koleksi yang adikarya adalah koleksi yang bernomor invetaris 186b/4865.

Arca yang berukuran sekitar 1,5 m ini berasal dari Candi Banon, Magelang, Jawa Tengah. Beauties bisa menemukannya di Rotunda Gedung A.

2. Prasasti Mulawarman

Prasasti Mulawarman di MNI/Foto: id.pinterest.com/Juru Kunci
Prasasti Mulawarman di MNI/Foto: id.pinterest.com/Juru Kunci

Prasasti pada abad 4-5 Masehi ini dibuat saat masa Kerajaan Kutai. Dengan berbahasa Sanskerta, ada 12 baris tulisan terpahat di sisi depan prasasti yang berukuran 124 cm dengan lebar 31,5 cm dan tebal 29,5 cm.

Prasasti ini berisi silsilah Raja Mulawarman di mana disebutkan Sri Maharaja Kundungga mempunyai putra bernama Aswawarman dan memiliki tiga anak, termasuk Mulawarman.

3. Tengkorak Sangiran 17

Tengkorak Sangiran 17/Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id
Tengkorak Sangiran 17/Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Tengkorak Sangiran 17 menjadi salah satu koleksi menarik yang harus dilihat para pengunjung MNI. Koleksi ini termasuk salah satu temuan sisa manusia purba Homo Erectus.

Tengkorak Homo Erectus ditemukan pada endapan tanah Formasi Kabuh yang berusia 800.000 hingga 700.000 tahun silam di Sangiran pada tahun 1969 silam. Sangiran 17 atau S17 menampilkan wajah yang cukup lengkap dan temuan ini menjadi temuan Homo Erectus terlengkap yang ada di Asia Tenggara.

4. Kain Koffo

Kain Koffo/Foto: museumnasional.or.id
Kain Koffo/Foto: museumnasional.or.id

Kain koffo terbuat dari serat tanaman yang hidup di Kepulauan Sangihe-Talaud, Sulawesi Utara pada awal abad ke-20. Ragam hias yang terdapat di Koffo (Talaud) atau Hote (Sangihe) dibuat melalui teknik lungsi tambahan dengan menggunakan alat tenun gedog.

Beauties harus tahu bahwa kain koffo dengan ragam hias digunakan untuk hiasan, sedangkan koffo polos dipakai untuk pakaian.

5. Kitab Sutasoma atau Kakawin Sutasoma

Replika Kitab Sutasoma atau Kakawin Sutasoma/Foto: museumnasional.or.id
Replika Kitab Sutasoma atau Kakawin Sutasoma/Foto: museumnasional.or.id

Kitab Sutasoma atau yang dikenal dengan Kakawin Sutasoma berasal dari abad ke-14 saat masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Kitab ini ditulis Mpu Tantular mengenai toleransi beragama yang nantinya menjadi semboyan Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Kutipan mengenai Bhinneka Tunggal Ika terdapat pada pupuh 139 bait bait 5.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.