Najwa Shihab Jadi Korban Guyonan Bernada Pelecehan dari Komika Felix Seda
Peristiwa tidak mengenakkan baru-baru ini dialami jurnalis Najwa Shihab. Saat tengah meliput acara Desak Anies di Yogyakarta, Selasa (23/1), Najwa Shihab menjadi korban pelecehan verbal oleh seorang komika bernama Felixius Seda selaku pembuka acara.
Felixius Seda melontarkan guyonan yang tidak sopan dan menjurus pelecehan terhadap perempuan yang kerap disapa Mbak Nana itu. Peristiwa ini langsung menghebohkan media sosial dan membuat netizen geram.
Namun, guyonan seksis itu langsung mendapat kecaman dari salah seorang penonton Desak Anies yang hadir, yaitu seorang perempuan bernama Emma. Perempuan asal Solo itu naik ke atas panggung dan menyuarakan keresahannya atas guyonan tidak pantas yang dilontarkan Felixius.
Ia sangat menyayangkan mengapa di ruang aman berdemokrasi tersebut masih ada yang menyampaikan materi-materi yang sifatnya seksis.
"Kalau boleh saya berpesan mari kita semua wujudkan bersama-sama bagaimana membuat ruang berdemokrasi yang aman," tutup Emma, dikutip dari potongan video yang beredar di X (dulunya Twitter).
Pihak Penyelenggara Meminta Maaf
Najwa Shihab/Foto: Instagram.com/najwashihab
Pihak penyelenggara acar Desak Anies, Ubah Bareng, meminta maaf atas peristiwa yang terjadi. Pihak Ubah Bareng membenarkan adanya pelecehan secara verbal yang dilakukan oleh komika Felixius Seda selaku pembuka acara terhadap Najwa Shihab yang kala itu hadir bertugas untuk meliput.
"Kami terkejut, kecewa, dan amat menyayangkan keluarnya bit objektifikasi perempuan secara impromptu tersebut di hadapan ribuan penonton yang hadir di lokasi dan mengikuti melalui live streaming," tulis akun @UbahBareng di X, Selasa (23/1).
Usai acara Desak Anies, pihak Ubah Bareng meminta Felixius Seda untuk meminta maaf kepada Najwa Shihab dan menyebut korban telah berbesar hati bahwa panitia tidak perlu meminta maaf secara terbuka. Namun, pernyataan dan permintaan maaf tetap mengeluarkan permohonan maaf. Pihak Ubah Bareng juga menuntut Felixius untuk turut menyampaikan permintaan maafnya sendiri secara terbuka.
"Walaupun sebelum acara kami telah melakukan briefing dengan komika dan menyampaikan larangan membahas soal SARA dan bit yang bersifat objektifikasi dan pelecehan, namun kejadian ini menunjukkan bahwa antisipasi yang kami lakukan belumlah cukup. Kami akan melakukan evaluasi secara serius dan memperbaiki SOP ke depan, termasuk penyeleksian dan perjanjian yang lebih ketat serta mekanisme penghentian sesi pengisi acara yang melanggar norma dan etika," tulis Ubah Bareng.
"Sekali lagi, kami mohon maaf apabila hari ini timbul rasas kecewa terhadap pelaksanaan acara. Kami seharusnya bisa melakukan lebih baik, dan dengan pelajaran yang kami dapat hari ini, itulah tekad kami ke depan. Mohon kami terus diingatkan," tutup Ubah Bareng.
Felixius Seda Unggah Video Permintaan Maaf
Felix Seda meminta maaf kepada Najwa Shihab/Foto: Instagram/felixseda
Felixius Seda menunggah video permintaan maaf. Dalam video tersebut, terlihat dirinya berdiri di samping Najwa Shihab.
"Saya Felixius Juang Seda mau meminta maaf ke Mbak Najwa Shihab terkait gombalan dari saya waktu tampil di acara Desak Anies Yogyakarta," ucap Felixius.
Najwa Shihab menerima permintaan maaf Felixius dan meminta pria itu lebih sensitif dalam memilih guyonan.
"Ya mudah-mudahan bisa lebih sensitif dalam memilih jokes, mudah-mudahan bisa terus belajar dan pengalaman ini bisa jadi bahan untuk menjadi komika yang lebih cerdas dalam memilih lawakan, lebih sensitif, dan juga bisa untuk memperbaiki diri," balas Najwa Shihab.
Felixius kemudian kembali meminta maaf kepada Najwa Shihab.
"Iya dimaafkan jika betul-betul bisa jadi pembelajaran," balas Najwa Shihab.
Perempuan Kerap Jadi Korban Humor Seksis
Ilustrasi/Foto: Freepik.com
Pria juga bisa menjadi korban humor seksis, namun perempuan lah yang kerap menjadi sasaran dan objek dari komentar bernada melecehkan. Dilansir dari Hindustan Times, humor atau lelucon seksis di tempat kerja menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kemampuan pekerja perempuan untuk bisa meraih prestasi.
"Masih ada persepsi bahwa tidak apa-apa untuk terlibat dalam lelucon seksis. Ini berdampak negatif pada kesehatan dan kinerja pekerja perempuan, dan itu menciptakan budaya di mana seakan-akan tidak apa-apa melakukan hal tersebut," ungkap sebuah laporan dari Melbourne Business School.
Setop Normalisasi Pelecehan Berkedok Candaan!
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Tharakorn
Banyak yang masih menormalisasi humor seksis karena dianggap 'humor', harmless alias tidak berbahaya, atau hanya sebuah candaan. Mirisnya, tidak hanya pria yang bisa tertawa atas lelucon seksis yang dilontarkan kepada perempuan, namun sesama perempuan juga bisa ikut mentertawakannya.
Ini terjadi karena adanya budaya normalisasi tersebut sehingga kurangnya pemahaman kalau candaan seperti itu tidak pantas untuk dilontarkan. Jika dibiarkan berlarut-larut, akan menciptakan diskriminasi, trauma dan rasa sakit pada korban, serta dampak buruk lainnya.
Salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan ketika berada di lingkungan yang masih menormalisasi pelecehan berkedok candaan adalah dengan tidak tertawa dan menegur. Perlu dipahami, candaan bukan lagi candaan apabila menyakiti pihak lain, apalagi sampai melecehkan hingga meninggalkan luka mendalam dan trauma.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!