Negara Termuda di Dunia Ini Baru Berdiri 11 Tahun Lalu, Bagaimana Situasinya Saat Ini?

Nisrina Salsabila | Beautynesia
Sabtu, 17 Sep 2022 10:30 WIB
Negara Termuda di Dunia Ini Baru Berdiri 11 Tahun Lalu, Bagaimana Situasinya Saat Ini?
Ini Negara Termuda di Dunia yang Baru Berdiri 11 Tahun Lalu/Foto: DW (News)

Saat ini, ada 195 negara yang diakui di dunia. Ketika banyak dari negara-negara ini telah eksis di dunia selama bertahun-tahun hingga berabad-abad, negara-negara baru masih terbentuk di era modern.

Kebanyakan negara-negara muda baru berdiri usai melepaskan diri dari suatu negara dan kemudian mendeklarasikan kemerdekaannya.

Hmm, kira-kira, apakah negara termuda di dunia?

Sudan Selatan, Negara Termuda di Dunia

Children standing on a small mud dyke are reflected in the stagnant water, in Langic, Northern Bahr el Ghazal State, South Sudan, Wednesday, Oct. 20, 2021. This is the third straight year of extreme flooding in South Sudan, further imperiling livelihoods in the world's youngest country. A five-year civil war, hunger and corruption have all challenged the nation. Now climate change, which the United Nations has blamed on the flooding, is impossible to ignore.(AP Photo/Adrienne Surprenant)Warga di Sudan Selatan/ Foto: AP/Adrienne Surprenant

Sudan Selatan tercatat sebagai negara termuda di dunia menurut tahun berdirinya menjadi negara merdeka, yakni tahun 2011.

Sudan Selatan adalah sebuah negara yang terletak di Afrika Timur. Negara ini berbatasan dengan Ethiopia, Sudan, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Uganda, dan Kenya.

Beribu kota di Juba, negara ini terbentuk pasca bertahun-tahun terjadi perang saudara antara Sudan utara dan selatan.

Sejarah Sudan Selatan Diliputi Perang Saudara

sudan selatan sebagai negara termuda di dunia
Bendera negara Sudan Selatan/Foto: Freepik.com/www.slon.pics

Sebagai bekas bagian dari negara Sudan, sejarah berdirinya Sudan Selatan tentu lekat dengan sejarah Sudan. Pasca merdeka tahun 1956 dari pendudukan Inggris dan Mesir, Sudan tak lama kemudian harus menghadapi polemik perang saudara antara Sudan utara dan selatan.

Mengutip Oldest.org, Perang Saudara I di Sudan berlangsung dari tahun 1972 sampai 1983. Pada kurun waktu tersebut, daerah otonomi Sudan Selatan dibentuk.

Berikutnya, di tahun 1983 itu berlanjut lagi Perang Saudara II hingga tahun 2005, yang melahirkan Perjanjian Perdamaian Komprehensif. Pada tahun yang sama, otonomi di daerah selatan dipulihkan dengan membentuk Pemerintah Otonomi Sudan Selatan.

Akhirnya, Sudan Selatan memperoleh kemerdekaannya dari Sudan pada 9 Juli 2011 dan telah diakui menjadi anggota PBB dan Bank Dunia.

Bentang Alam di Sudan Selatan

sudan selatan sebagai negara termuda di dunia
Pemandangan kota Juba/Foto: Wikimedia Commons

Negara ke-55 di Benua Afrika ini memiliki wilayah dataran dan dataran tinggi yang dikeringkan oleh Sungai Nil dan anak-anak sungainya, yang melintasi bagian tengah negara dari selatan ke utara.

Mengutip laman Encyclopaedia Britannica, ada dua daerah dataran tinggi yang kontras di Sudan Selatan. Dataran Tinggi Ironstone terletak di antara daerah aliran sungai Nil-Kongo dan dataran tanah liat. Di sisi lain, terdapat Pegunungan Imatong di daerah perbatasan Uganda, yang merupakan lokasi dari Gunung Kinyeti (3.187 mdpl), gunung tertinggi di Sudan Selatan.

Negara dengan jumlah penduduk sekitar 11-12 juta orang ini beriklim tropis dengan musim hujan dan kemarau. Hal ini membuat Sudan Selatan memiliki keanekaragaman hayati meliputi sabana, rawa, dan hutan hujan tropis yang merupakan rumah bagi banyak spesies satwa liar.

Penduduk Sudan Selatan didominasi oleh etnis Afrika yang menganut agama Kristen atau agama tradisional Afrika.

Kondisi Sosial Saat Ini

sudan selatan sebagai negara termuda di dunia
Kondisi Sudan Selatan/Foto: Unsplash.com/Randy Fath

Sayangnya, setelah Sudan Selatan memperoleh kemerdekaan, perang saudara meletus pada 2013. Diketahui mengutip U.S. News, perang terjadi akibat para pemimpin politik dari berbagai kelompok etnis bersaing memperebutkan kekuasaan. Konflik ini pun telah memakan ribuan korban jiwa dan sekitar 3,9 juta orang mengungsi selama konflik.

Sampai akhirnya, pada 2018 lalu telah dilakukan penandatanganan perjanjian perdamaian, demi pemulihan dan perdamaian di Sudan Selatan.

Menurut laporan Bank Dunia, Sudan Selatan berada dalam krisis kemanusiaan yang serius. Kondisi kehidupan di negara baru ini terutama dipengaruhi oleh isu kekerasan dari konflik perang saudara, pengungsian, dan guncangan iklim berupa kekeringan dan banjir yang parah.

_______________

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE