Negara Tetangga RI Ini Pindahkan Ibu Kota, Tapi Malah Jadi 'Kota Hantu'! Ini Kisahnya

Tim Redaksi CNBC Indonesia | Beautynesia
Kamis, 20 Jan 2022 14:00 WIB
Kisah negara tetangga RI yang pindahkan ibu kota baru malah jadi 'kota hantu'/Foto: Instagram/nyoman_nuarta

Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia sedang heboh membicarakan pemindahan ibu kota negara (IKN). Ya, rencana untuk memindahkan ibu kota tampaknya sudah semakin matang dan final, nih, Beauties!

Pada Senin (17/1) lalu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sudah memilih nama IKN baru yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Nama yang terpilih adalah Nusantara, mengalahkan 80 nama lainnya.

Calon ibu kota baru bernama Nusantara./ Foto: dok. Screenshot/detikcom

Sebenarnya, pemindahan ibu kota negara adalah hal yang wajar. Jauh sebelum Indonesia, sudah ada beberapa negara lain di dunia yang memindahkan ibu kota. Contohnya seperti Inggris, yang memindahkan ibu kota dari Winchester ke London tahun 1066.

Ada pula Amerika Serikat pada tahun 1800-an yang memindahkan ibu kota dari New York ke Washington DC. Hal yang sama juga dilakukan Australia pada tahun 1927, ibu kotanya berganti menjadi Canberra setelah sebelumnya adalah Melbourne.

Ketiga negara tersebut berhasil dalam memindahkan ibu kotanya. Namun hal serupa tidak dialami oleh negara tetangga Indonesia; Myanmar dinilai gagal dalam memindahkan ibu kotanya. Bahkan, ibu kota baru tersebut dijuluki sebagai 'kota hantu'.

Ibu Kota Baru Myanmar Dijuluki 'Kota Hantu'

Pada 7 November 2005 silam, Myanmar memutuskan untuk memindahkan ibu kota dari Yangon ke Naypyidaw. Naypyidaw yang artinya "Istana Kerajaan" berada di Desa Kyatpyae, Kota Pyinmana, Provinsi Mandalay. Pemindahan ini dilakukan saat junta militer dikuasai Jenderal Than Shew.

Alasan pemindahan ibu kota di Myanmar cukup beragam. Selain karena macet dan padat, laporan dari Nikkei Asia menduga pemindahan ini dilatarbelakangi oleh alasan lain. Misalnya seperti mewaspadai gerakan pro-demokrasi hingga bentuk strategi militer setempat.

Sayangnya, pemindahan ibu kota yang menelan biaya hingga US$ 4 miliar ini dianggap gagal, bahkan Naypyidaw sering disebut-sebut sebagai 'kota hantu'. Sebab, kota yang berukuran empat setengah kota London ini minim penduduk, hanya dihuni sekitar 924 ribu jiwa saja, mengutip dari Business Insider dan The Guardian.

Myanmar/ Foto: Pexels/Munzir

Padahal, dana besar tersebut digunakan untuk membangun jalan raya megah, pembangkit, lapangan golf, hotel, pusat perbelanjaan, hingga restoran dan kafe. Namun tetap saja, kota tersebut sangat sepi dan jauh dari kata hiruk pikuk layaknya ibu kota di negara lain.

Dilaporkan oleh media lain, pejabat di Myanmar mengaku tidak memilih tinggal di Naypyidaw karena kurangnya fasilitas komersial dan pendidikan. Untuk mengetahui penjelasan selengkapnya, baca di sini.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Loading ...