Nggak Betah Dengerin Teman yang Oversharing? Ini 5 Cara Menghadapinya Menurut Pakar Persahabatan

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Senin, 26 Feb 2024 20:30 WIB
3. Gunakan Pernyataan “Saya”
Perjelas subjek pembicaraan/ Foto: Freepik.com/freepik

Pernahkah Beauties bertemu dengan teman yang suka berbagi cerita, dari mulai hal kecil hingga hal-hal besar? Pertanyaan ini terdengar klasik, sebab berbagi cerita dalam sebuah pertemanan adalah hal yang lumrah untuk dilakukan.

Namun, apa jadinya jika hal-hal yang diceritakan mulai terasa berlebihan. Dengan kata lain, teman tersebut sudah terindikasi melakukan oversharing atau berlebihan.

Sebagai pendengar dari teman yang oversharing, kita mungkin merasa bahwa kita dipercaya olehnya untuk mendengarkan cerita-ceritanya. Namun di sisi lain, mendengarkan sharing berlebihan dari teman juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.

Mungkin kita akan lelah mendengarkan terlalu banyak informasi, terlebih yang kurang bermanfaat untuk hubungan pertemanan yang dijalani. Terkait dengan hal ini, dikutip dari laman Well Good, pakar persahabatan Marisa Franco, PhD dan Dr. Levine, PhD memberikan beberapa cara menghadapi teman yang oversharing.

1. Tentukan Batasan

Menetapkan batasan/ Foto: Freepik.com/diana.grytsku
Menetapkan batasan/ Foto: Freepik.com/diana.grytsku

Hal pertama yang perlu Beauties sadari ketika menghadapi teman yang oversharing adalah perlunya batasan. Oleh karenanya, penting bagi Beauties untuk menentukan batasan terkait hal-hal yang yang dianggap wajar untuk didengar dari teman yang bersangkutan.

Beauties perlu menilai hal-hal apa saja yang sekiranya menurut Beauties lebih cocok untuk disimpan sendiri oleh si teman tersebut. Dengan menetapkan batasan, Beauties bisa lebih tahu, sejauh mana oversharing yang dilakukan, dan sejauh mana pula Beauties masih merasa nyaman dengan perbincangan yang dilakukan.

2. Nilai Apakah Oversharing Mungkin Hanya Sementara

Oversharing sementara/ Foto: Freepik.com/freepik

Apabila Beauties mendapati teman yang tiba-tiba oversharing, tidak seperti biasanya, maka mungkin itu menandakan bahwa hal tersebut bisa jadi hanya sementara.

Banyak faktor yang bisa membuat seseorang tiba-tiba oversharing. Misalnya, ada kejadian yang membuatnya merasa perlu menjelaskan kepada orang lain dan punya tempat untuk berbagi cerita.

Hal ini tentu sah-sah saja. Sebagai teman yang baik, mungkin kita akan lebih bisa memaklumi jika oversharing yang dilakukan bersifat sementara.

3. Gunakan Pernyataan “Saya”

Perjelas subjek pembicaraan/ Foto: Freepik.com/freepik

Salah satu cara halus yang bisa Beauties praktikkan untuk menghadapi teman yang oversharing adalah menggunakan pernyataan “saya”. Mengapa? Kata “saya” ataupun “aku” akan memperjelas subjek yang sedang bercerita.

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa Beauties bercerita tentang diri Beauties dan sudut pandang Beauties sendiri. Ini diharapkan dapat menyadarkan teman yang sedang mendengarkan bahwa sekarang adalah giliran Beauties untuk menyampaikan sudut pandang yang dimiliki akan suatu hal.

4. Katakan pada Teman Tentang Hal yang Ingin Didiskusikan

Menyampaikan topik diskusi/ Foto: Freepik.com/wirestock

Mengkomunikasikan tentang hal yang ingin didiskusikan juga menjadi langkah penting dalam menghadapi teman yang oversharing. Sampaikan dengan sebaik-baiknya dan berterus teranglah tentang topik yang nyaman untuk dibicarakan.

Ini diharapkan dapat menyadarkan satu sama lain tentang adanya penghargaan untuk diri masing-masing. Jika memang tujuan diskusi adalah mendapatkan dukungan atau nasihat dari teman, maka sampaikanlah. Dengan begitu, arah pembicaraan akan lebih jelas dan tertata.

5. Berikan Warning Apakah Privasi Orang Lain Terlibat

Mengingatkan privasi/ Foto: Freepik.com/freepik

Ketika Beauties mendengarkan cerita dari teman yang oversharing, cobalah analisis tentang siapa saja yang telah disebutkan dalam cerita tersebut. Apakah melibatkan orang ketiga (orang lain), dan apakah ada privasi orang ketiga yang telah dibuka dan diceritakan kepada Beauties? Jika ya, maka ini saat yang tepat untuk Beauties mempertanyakan kepada teman yang oversharing.

Apakah orang ketiga yang disebutkan dalam ceritanya tersebut mungkin tidak akan keberatan jika ia memberitahukannya kepada orang lain yang dalam hal ini adalah Beauties. Ini bisa menjadi peringatan sekaligus bentuk penghargaan akan adanya privasi orang lain yang harus dijaga.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE