7 Cara Move On dari Sahabat saat Hubungan Pertemanan Berakhir

Justina Nur | Beautynesia
Senin, 26 May 2025 11:00 WIB
7 Cara Move On dari Sahabat saat Hubungan Pertemanan Berakhir
Foto: Freepik.com/rawpixel.com

Memiliki teman yang perhatian dan selalu ada di sekitar kita baik ketika suka maupun duka, tentu sangat menyenangkan. Kita bisa berbagi kegembiraan yang sama, berbincang tentang hal-hal yang kita sukai, atau bahkan bergosip bareng.

Akan tetapi, tentu tidak dipungkiri bahwa masing-masing dari kita terus mengalami berbagai perubahan dalam hidup. Perubahan ini terkadang membuat prinsip hidup kita atau teman kita juga ikut berubah yang salah satu dampaknya, kita jadi tidak cocok lagi dengan sahabat.

Putusnya hubungan persahabatan memang bisa terasa sangat menyakitkan, bahkan terkadang rasanya lebih berat daripada putus cinta. Kamu mungkin merasa kehilangan, setelah sahabat menjauh secara perlahan, terlibat dalam pertengkaran, atau mengalami situasi yang menyakitkan lainnya.

Hal ini mungkin membuatmu jadi terus-menerus berpikir, tentang apa yang salah denganmu, kesalahan apa yang kamu perbuat yang membuat sahabatmu jadi menjauh. Namun, kondisi ini sebetulnya wajar. Akan tetapi, jika dibiarkan bisa berubah jadi obsesi karena rasa kehilangan yang mendalam terhadap sahabat.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk belajar cara move on dari sahabat agar kamu tidak terus-menerus ‘terjebak’ dalam rasa bersalah atau penyesalan ini. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan.

Hindari Hal-hal yang Bisa Mengingatkanmu Padanya

Hindari Hal-hal yang Bisa Mengingatkanmu Padanya/ Foto: Freepik.com

Mungkin ada beberapa hal seperti barang, lagu, atau film yang sebelumnya jadi favoritmu dan sahabat yang mungkin akan mengingatkanmu kepada mereka. Namun, terus-menerus melihat barang-barang tersebut bisa membuat proses move on kamu jadi lebih sulit.

Oleh karena itu, cobalah untuk tidak sering-sering melihat hadiah, foto, atau barang-barang lainnya yang mengingatkanmu padanya yang justru membuatmu sulit fokus pada masa kini.

 

Bangun Kebiasaan Baru

Bangun Kebiasaan Baru/ Foto: Freepik.com

Saat dekat dengan seorang sahabat atau teman, kamu mungkin merasa aman dan nyaman yang akhirnya membuatmu jadi malas mencoba hal baru atau keluar dari zona nyamanmu.

Tanpa disadari, persahabatan tersebut membuatmu membatasi dirimu karena kamu merasa terlalu nyaman, atau kamu takut menyakitinya karena memiliki minat yang berbeda. 

Saat persahabatanmu dengannya berakhir, kamu bisa memanfaatkannya sebagai sebuah kesempatan untuk membangun kebiasaan dan kenangan baru.

Ubah Pola Pikir

Ubah Pola Pikir/ Foto: Freepik.com/benzoix

Kamu mungkin sering merasa bersalah, dan mencoba berpikir kesalahan apa yang kamu lakukan yang membuat sahabatmu tidak lagi mau menjalin pertemanan denganmu lagi. 

Namun, kamu perlu memahami bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna, termasuk kamu. Maka dari itu, kamu tidak perlu menyalahkan dirimu terus-menerus.

Memang penting untuk bertanggung jawab atas peranmu dalam perpisahan ini, tapi jangan terus-menerus menciptakan narasi yang membuatmu terjebak atau justru merendahkan dirimu.

Ubah cara pandangmu, dan lihatlah kesalahan tersebut (jika memang ada) sebagai sebuah pelajaran, dan bukan penyesalan. Pelajaran ini akan membantumu bersikap lebih baik saat menjalin persahabatan selanjutnya sehingga meminimalisir kemungkinan patah hati ketika terjadi putusnya persahabatan.

Maafkan Dirimu Sendiri

Maafkan Dirimu Sendiri/ Foto: Freepik.com/pikisuperstar

Setelah mengubah pola pikir, kamu juga perlu memaafkan diri sendiri. Setiap tahap kehidupan kita adalah waktu untuk belajar, dan tidak apa-apa jika kamu melakukan kesalahan.

Oleh karena itu, penting bagi kamu menyadari kesalahan, lalu maafkan dirimu saat menyadarinya. Setelah memaafkan diri sendiri, kamu akan bisa dengan mudah bangkit, dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Memaafkan diri sendiri juga akan membuatmu bebas dari perasaan bersalah atau terus-menerus menyalahkan diri yang akhirnya justru menyakiti kesehatan mentalmu. Gunakan kesalahan itu sebagai pelajaran untuk menjadi teman yang lebih baik di masa depan.

Tulis Perasaanmu

Tulis Perasaanmu/ Foto: Freepik.com

Jika kamu masih merasa sakit dan bingung, kamu bisa menuliskan perasaan tersebut ke sebuah jurnal. Dengan menuliskan semua yang kamu pikirkan, rasakan, dan lakukan, kamu bisa dengan lebih mudah mengenali diri dan melepaskan emosi negatif.

Selain itu, jurnal ini juga akan membuatmu lebih paham, apa alasan dari setiap perasaan yang kamu rasakan. Tidak hanya itu, menulis jurnal perasaan juga akan membuatmu jadi lebih tenang dan bisa bertindak serta berpikir lebih jernih.

Istirahat dari Media Sosial

Istirahat dari Media Sosial/ Foto: Freepik.com

Cobalah untuk rehat dari media sosial pribadimu selama 1 sampai 4 minggu. Meski sulit, menjauh dari media sosial akan memberimu waktu untuk fokus pada hal-hal yang kamu nikmati.

Gunakan waktu ini untuk lebih fokus pada komunitas baru, membantu orang lain, atau libatkan dirimu pada kegiatan volunteer. Hal ini akan membantumu jadi terhubung ke orang lain dan tidak merasa sendirian.

Fokus pada Perawatan Diri

Fokus pada Perawatan Diri/ Foto: Freepik.com/katemangostar

Berpisah dengan sahabat memang menyakitkan. Akan tetapi, hal ini bukan jadi alasan bagi kamu untuk mengabaikan kesehatan dan kebersihan dirimu.

Kamu bisa mulai fokus pada perawatan diri sendiri, seperti tetap mengonsumsi makanan yang bergizi, rutin berolahraga, jalan kaki setiap pagi, membaca buku dan sebagainya.

Kamu juga bisa mulai menjalin pertemanan baru yang memiliki minat sesuai denganmu, seperti gabung ke Klub Buku, Klub Sejarah, dan sebagainya, agar kamu tidak kesepian atau merasa terisolasi.

Itu tadi Beauties, deretan cara agar cepat move on dari sahabat saat hubungan pertemanan harus berakhir. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE