Istilah quiet quitting belakangan ini menarik atensi netizen di seluruh dunia, khususnya di kalangan pekerja muda. Quiet quitting sendiri adalah istilah untuk menggambarkan seorang pekerja yang hanya bekerja seperlunya saja sesuai job desk dan menetapkan batasan untuk tidak terlalu banyak mengerjakan pekerjaan tambahan.
Nah, rupanya, istilah quiet quitting ini tidak hanya berlaku di pekerjaan, namun juga pada hubungan asmara, lho, Beauties! Dalam konteks suatu hubungan, quiet quitting mengacu pada pasangan yang tidak ingin putus atau berpisah, namun di sisi lain juga mereka tidak melakukan sesuatu untuk membuat hubungan tersebut bertahan lama.
Quiet Quitting dalam Hubungan Asmara
Menurut psikoterapis Lia Love Avellino, ada banyak orang yang ingin mengakhiri hubungan, namun tidak tahu bagaimana caranya.
"Mereka [pasangan] pergi bersama untuk mendekatkan diri, dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri bahwa mereka tidak ingin menyakiti pasangan mereka. Tetapi sebenarnya mereka tidak ingin berurusan dengan rasa nyaman akibat menjadi sosok yang mengakhiri hubungan," tuturnya, dilansir dari CNBC Make It.
Karena mereka sebisa mungkin menghindari percakapan soal perpisahan, tanda-tanda bahwa mereka tidak tertarik untuk melanjutkan hubungan mungkin akan bersifat pasif agresif.
Tanda Pasangan Melakukan Quiet Quitting dalam Hubungan
Berikut beberapa tanda bahwa pasangan kamu sedang melakukan quiet quitting dalam hubungan:
Tidak Memberitahu Apa yang Dibutuhkan
Memberi tahu pasangan apa yang dibutuhkan, baik secara emosional maupun fisik adalah hal yang penting. Hal ini juga merupakan bentuk kepedulian.
Jika pasangan tampaknya tidak lagi memberitahu apa yang mereka butuhkan dan rasakan, mungkin itu tandanya mereka tidak lagi peduli dan sedang berusaha untuk mengakhiri hubungan.
Misalnya, pasangan kamu terkenal tipe yang sering cemburu. Namun, akhir-akhir ini ia tidak terlihat antusias, tidak lagi cemburu, dan terlihat tidak peduli. Tidak mengungkapkan kecemburuan dapat mengurangi konflik, tetapi juga dapat menunjukkan kurangnya minat.
Kehilangan Minat
Alih-alih mengomunikasikan apa yang mereka rasakan, pasangan mungkin akan bertindak tidak seperti biasanya.
"Mereka mungkin ingin putus karena pasangan mereka tidak memenuhi kebutuhan seksual mereka. "Mereka berkata, 'Saya akan pergi keluar setiap malam dan membuat Anda merasa bahwa Anda tidak penting.' Mereka mengeluarkan agresi pada hubungan, alih-alih mengatasinya," tutur Avellino.
Hal-hal yang sebelumnya mereka sukai, seperti memasak makan malam setiap malam atau mengajak kamu berkencan, mungkin akan berhenti.
"Tindakan mereka dimaksudkan untuk 'memecat' orang lain, tetapi sebenarnya mereka merasa tidak enak karena kebutuhan mereka sendiri tidak terpenuhi," katanya.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Jika kamu merasa pasangan seolah berusaha 'melepaskan diri' dari hubungan, coba ajak mereka berbicara dan katakan apa yang kamu rasakan secara spesifik.
Misalnya, kamu bisa mengatakan, "Aku perhatikan kamu tidak memasak akhir-akhir ini," atau "Aku perhatikan kamu tidak lagi mengajakku berjalan-jalan, apakah kamu sangat sibuk?".
Ini mungkin bisa menyebabkan gesekan, tetapi ketahuilah bahwa kamu sedang berupaya mencari solusi.
"Kadang-kadang kita berpikir jika kita menghindari percakapan dan dengan tidak menyebutkannya, kita menjaga perdamaian [dalam hubungan]. Tapi jika Anda mengungkapkannya dan ada pertengkaran, Anda tidak menciptakan masalah, Anda yang mengungkapkan celahnya," ungkap Avellino.
"Dengan mengatakan apa yang Anda perhatikan, Anda tidak menuduh orang lain, Anda mengundang percakapan yang jujur tentang apa yang terjadi," tutupnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!