Nggak Heran Galau, Ternyata Ini yang Terjadi pada Otak dan Tubuh ketika Patah Hati!

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Minggu, 02 Feb 2025 15:00 WIB
Strategi Mengatasi dan Pemulihan
Pulih dari patah hati/ Foto: Freepik.com/katemangostar

Apakah Beauties pernah merasakan patah hati? Jika ya, mungkin Beauties bisa membayangkan serangkaian efek yang dirasakan pada saat itu. Tidak hanya perihal perasaan tetapi juga bisa mempengaruhi fisik.

Tidak heran jika istilah “life after breakup” sempat FYP di platform TikTok belum lama ini. Hal tersebut seakan menggambarkan bahwa kondisi patah hati memang bisa seberat itu bagi yang mengalaminya.

Nah, menariknya, ternyata kondisi patah hati ini bisa ditelusuri lebih dalam. Termasuk apa yang terjadi pada otak dan tubuh ketika patah hati terjadi. Seperti apa?

Perasaan Menjadi Tidak Menentu

Patah hati/ Foto: Freepik.com/freepik
Patah hati/ Foto: Freepik.com/freepik

Mengutip dari Verywellmind, ketika patah hati, emosi seperti sedih, kecewa, dan merasa ditinggalkan menjadi hal yang sulit dihindari. Menurut Emily Mashburn, seorang ahli dalam trauma hubungan, emosi ini sering muncul karena adanya perasaan kehilangan dan kegagalan.

Patah hati bisa membuat seseorang merasa kehilangan bagian dari dirinya sendiri, terutama jika hubungan tersebut sangat berarti. Emosi yang intens ini bahkan dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari seperti bekerja atau belajar.

Efek Neurologis: Otak yang Tertekan

Merasa tertekan/ Foto: Freepik.com/freepik

Menurut Dr. Sabrina Romanoff, seorang psikolog klinis, patah hati memicu reaksi pada sistem saraf seperti halnya kehilangan orang terkasih. Otak kita memiliki mekanisme biologis yang dirancang untuk membentuk ikatan emosional. Ketika ikatan tersebut putus, sistem saraf menjadi tidak seimbang.

Hal ini memicu rasa kesepian, penolakan, dan bahkan rasa takut. Proses ini melibatkan area otak yang sama dengan yang aktif ketika merasakan sakit fisik, sehingga rasa sakit emosional saat patah hati sering kali terasa sangat nyata.

Dampak pada Fisik

Dampak fisik/ Foto: Freepik.com/jcomp

Patah hati tidak hanya berdampak pada emosi, tetapi juga fisik. Beberapa orang melaporkan gejala seperti nyeri dada, gangguan tidur, kehilangan nafsu makan, atau bahkan kelelahan ekstrem. Dr. Romanoff menjelaskan bahwa stres akibat patah hati dapat menyebabkan perubahan hormon seperti penurunan produksi dopamin, yang berfungsi sebagai "hormon kebahagiaan." Bahkan, beberapa orang mengalami rambut rontok atau perubahan berat badan yang drastis akibat tekanan emosional ini.

Dampak pada Kesehatan Mental

Dampak mental/ Foto: Freepik.com/freepik

Patah hati sering kali membawa dampak jangka panjang pada kesehatan mental. Proses berduka, yang melibatkan tahapan seperti penyangkalan, kemarahan, hingga penerimaan, membutuhkan waktu dan energi. Selama periode ini, seseorang mungkin merasa sulit untuk mengendalikan pikiran obsesif tentang hubungan yang telah berakhir. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa memicu depresi atau kecemasan yang berkepanjangan.

Strategi Mengatasi dan Pemulihan

Pulih dari patah hati/ Foto: Freepik.com/katemangostar

Mengatasi patah hati memang tidak mudah, tetapi ada beberapa strategi yang dapat dicoba. Pertama, berikan Waktu untuk diri sendiri. Ingatlah bahwa proses penyembuhan membutuhkan waktu. Tidak perlu memaksakan diri untuk segera merasa “biasa saja.”

Kemudian, cobalah membuat rutinitas baru. Mulai aktivitas yang sebelumnya jarang dilakukan, seperti olahraga atau mencoba hobi baru. Hal ini dapat membantu mengalihkan pikiran. Jangan lupa untuk memperkuat dukungan sosial. Habiskan waktu bersama teman dan keluarga untuk mendapatkan dukungan emosional.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE