Nggak Perlu Langsung Baper, Simak Cara Bijak Menghadapi Perlakuan Silent Treatment

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Jumat, 27 Dec 2024 06:30 WIB
Nggak Perlu Langsung Baper, Simak Cara Bijak Menghadapi Perlakuan Silent Treatment
Foto: Getty Images/iStockphoto/xijian

Beauties, apakah pernah merasa jadi korban perlakuan silent treatment? Atau malah sekarang sedang berada di fase ini? Nah, apa pun jawabannya, sudah selayaknya Beauties mulai aware dan melakukan tindakan-tindakan yang tepat.

Sebagaimana diketahui, silent treatment atau perlakuan diam, adalah bentuk komunikasi pasif-agresif yang dapat merusak hubungan dan kesehatan mental seseorang. Perlakuan ini sering kali membuat pihak yang menjadi korbannya merasa diabaikan, bingung, atau bahkan bersalah.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi perlakuan silent treatment dengan bijak

Hindari Terisolasi    

Korban silent treatment/ Foto: Freepik.com/jcomp
Korban silent treatment/ Foto: Freepik.com/jcomp

Langkah pertama yang harus Beauties ambil adalah menghindari rasa terisolasi. Tidak  bisa dipungkiri bahwa salah satu dampak dari silent treatment adalah perasaan kesepian yang mendalam. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga hubungan dengan keluarga, teman, tetangga, atau rekan kerja.

Dengan memiliki jaringan dukungan sosial yang kuat, Beauties dapat lebih mudah menghadapi tekanan yang ditimbulkan oleh perlakuan ini. Terlibatlah dalam percakapan, kegiatan sosial, atau bahkan sekadar bertukar cerita dengan orang-orang terdekat untuk menguatkan diri.

Gunakan Komunikasi Asertif

Komunikasi asertif/ Foto: Freepik.com/tirachardz

Ketika memutuskan untuk berbicara, gunakan pendekatan yang asertif. Mengutip dari laman Cleveland Clinic, psikolog Dr. Kia-Rai Prewitt, PhD menjelaskan bahwa kita perlu menyadari perilaku silent treatment yang dilakukan dan dampaknya pada diri kita.

Untuk itu, kita bisa mengambil tindakan dengan mengatakan bahwa tindakan mereka membuat kita merasa diabaikan. Jelaskan juga perilaku yang kita harapkan, seperti keinginan untuk membicarakan masalah dengan baik agar dapat menemukan solusi bersama. Pendekatan ini dapat memperbaiki hubungan jika dilakukan dengan tepat, meskipun hasilnya mungkin tidak selalu sesuai harapan.

Ingat Siapa Diri Kita

Menyadari diri sendiri/ Foto: Freepik.com/freepik

Dalam hubungan yang penuh kontrol atau manipulasi, seseorang dapat kehilangan rasa dirinya. Menyeramkan sekali ya, Beauties. Fenomena ini dikenal dengan istilah "perspecticide", yaitu hilangnya kemampuan untuk mengenali pandangan, keinginan, atau tujuan hidup sendiri. Jangan biarkan perlakuan diam menghapus identitas diri kita. Tetaplah berpegang teguh pada pada pendapat, mimpi, dan nilai-nilai yang kita pegang.

Cari Bantuan Profesional

Bantuan profesional/ Foto: Freepik.com/kroshka-nastya

Jika kita sudah pada tahap di mana merasa sulit menghadapi situasi ini sendirian, mencari bantuan dari seorang terapis atau konselor adalah langkah yang bijak. Seorang profesional yang berpengalaman dalam masalah kontrol dan penyalahgunaan dapat membantu kita memahami apa yang sedang dialami dan memberikan strategi untuk menghadapinya. Terapis juga dapat menjadi pendengar yang netral dan mendukung, sehingga kita akan merasa lebih dihargai dan dimengerti.

Pertimbangkan Apakah Hubungan Layak Dipertahankan

Mengevaluasi hubungan/ Foto: Freepik.com/freepik

Nah yang terakhir ini tidak kalah penting untuk diperhatikan, Beauties. Jika perlakuan silent treatment menjadi pola yang berulang dan tidak ada perubahan meskipun Beauties telah mencoba berkomunikasi, evaluasi apakah hubungan tersebut masih layak dipertahankan.

Ketika seseorang tidak menunjukkan upaya untuk berubah, kita mungkin perlu membuat keputusan besar demi melindungi kesejahteraan diri sendiri. Ini termasuk mempertimbangkan untuk keluar dari hubungan yang tidak sehat karena adanya silent treatment.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE