Orang Bule Lebih Suka Cebok Pakai Tisu daripada Air, Ternyata Ini Alasannya...

Rini Apriliani | Beautynesia
Kamis, 19 Dec 2024 13:00 WIB
Orang Bule Lebih Suka Cebok Pakai Tisu daripada Air, Ternyata Ini Alasannya...
Alasan orang bule lebih suka cebok pakai tisu/Foto: Getty Images/iStockphoto/Yevhen Roshchyn

Salah satu hal yang sering kali membuat banyak orang Indonesia kurang nyaman saat liburan ke luar negeri adalah susahnya menemukan toilet berisikan air. 

Umumnya di Indonesia toilet selalu tersedia banyak air. Dari dengan menggunakan ember dan gayung, jet shower, dan bahkan kini banyak yang sudah pakai bidet sprayer yang terpasang otomatis pada closet. 

Sementara itu, orang Barat atau bule, lebih sering menggunakan tisu. Sehingga sering kali orang Indonesia yang mau liburan tak lupa membawa bidet portable yang banyak dijual di e-commerce. 

Lantas, apa yang sebenarnya membuat perbedaan kebiasaan ini?

Sejarah dan Alasan Orang Bule Cebok Pakai Tisu

tisu toilet

Ilustrasi tisu toilet/Foto: via IFL Science

Melansir CNBC Indonesia, ternyata kebiasaan membersihkan kotoran usai buang air besar sudah terjadi sejak lama. Setiap wilayah punya budaya yang berbeda, tapi saat itu tidak menggunakan tisu. 

Biasanya, mereka membersihkan kotoran sesuai adat istiadat dan kondisi iklim, seperti pakai air, dedaunan, rumput, batu, bahkan hanya dengan tangan saja lho!

Pada abad ke-6 Sebelum Masehi (SM), masyarakat Romawi menggunakan batu untuk cebok. Sementara itu, di masyarakat Timur Tengah menggunakan air untuk membersihkan kotoran, karena sesuai ajaran agama.

Dalam riset Toilet hygiene in the classical era pada 2012, pemakaian tisu sebagai pembersih kotoran justru ditemukan pertama kali di China, bukan dunia Barat. Kala itu, penduduk China berhasil menciptakan tisu sebagai pengembangan lebih lanjut dari kertas sekaligus yang pertama kali ditemukan di Negeri Tirai Bambu.

Jejak tisu toilet pertama kali muncul di Barat pada abad ke-16. Sastrawan Prancis, Francois Rabelais adalah orang pertama yang menyebut soal tisu toilet. Namun, ia menyebut bahwa tisu tidak efektif digunakan untuk cebok.

ilustrasi toiletIlustrasi toilet/ Foto: ilustrasi/thinkstock

Menurut Buzz Feed, meski disebut tidak efektif untuk cebok, tisu toilet masih dipakai oleh masyarakat Barat. Alasan pertama karena cuaca. Saat cuaca dingin, membuat mereka malas bersentuhan dengan air, seperti mandi atau cebok. Karena inilah, mereka menggunakannya untuk cebok.

Alasan kedua, berkaitan dengan makanan yang dikonsumsinya. Orang bule cenderung lebih banyak mengonsumsi makanan rendah serat, sehingga kotorannya lebih sedikit dan rendah air. Hal ini membuat membersihkan dengan dengan tisu pun bukan masalah. 

Ketiga, karena kebiasaan. Akhirnya hal ini telah menjadi kebiasaan yang sulit dilepaskan dan mengakar lintas generasi. 

Cebok dengan Air Tentu Lebih Bersih!

Ilustrasi keran dan air/Foto: Unsplash.com/Waldemar

Ilustrasi keran dan air/Foto: Unsplash.com/Waldemar

Meski demikian, riset ilmiah telah membuktikan bahwa cebok pakai air tentu lebih bersih. Dari segi kebersihan air dapat mengurangi jumlah bakteri dan virus. 

Lalu, dibandingkan tisu toilet yang teksturnya cenderung kasar dan kering, air lebih lembut, sehingga tidak akan mengiritasi bagian kulit di sekitar anus. 

Terakhir, tentunya lebih ramah lingkungan, karena kamu tidak perlu menggunakan banyak tisu untuk membersihkan kotoran. 

Mengutip CNN Indonesia, ada beberapa negara yang lebih suka membersihkan kotorannya dengan air, yakni India (meliputi: Pakistan, Bangladesh, Nepal, Bhutan, dan Sri Lanka), Asia Tenggara (meliputi: Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina), Jepang dengan bidetnya, lalu Timur Tengah. 

Nah Beauties, itu dia alasan orang bule lebih suka cebok pakai tisu daripada pakai air. Kamu tentunya lebih nyaman pakai air juga, bukan?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE