Orang yang Sensitif dan Punya Empati Tinggi Lebih Rentan Terkena Gaslighting, Ini Alasannya!

Siti Kholifatun Nadiah | Beautynesia
Sabtu, 27 Aug 2022 22:00 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Panupong Piewkleng

Gaslighting adalah suatu tindakan manipulasi yang dilakukan seseorang agar ia tidak disalahkan atas tindakan yang merugikan korbannya. Seorang psikoterapis, Keeley Taverner, mengatakan bahwa seseorang yang melakukan gaslighting atau gaslighter akan menggunakan apa yang mereka ketahui tentang diri korbannya untuk membuat mereka meragukan diri sendiri, sebagaimana dilansir dari Psychology Today.

Biasanya, gaslighter akan mencari korban yang sangat sensitif dan berempati tinggi atau dikenal dengan Highly Sensitive Person (HSP) sehingga mereka cenderung tidak menyadari bentuk manipulasi gaslighting. Ini berarti tanpa sadar mereka telah mengalami bentuk pelecehan psikologis, yang mana tidak dapat membela diri dan melawan.

Lalu, mengapa orang yang sensitif dan punya empati tinggi lebih rentan terkena gaslightingApakah ada ciri umum yang digunakan gaslighter dalam memangsa korbannya? Yuk, temukan jawabannya! 

Alasan Orang yang Sensitif dan Berempati Tinggi Lebih Rentan Terkena Gaslighting


Ilustrasi foto/Foto: Freepik/Tirachardz

Melansir dari Psychology Today, ada banyak alasan mengapa orang yang sangat sensitif dan berempati tinggi lebih rentan terkena gaslighting. Tetapi, salah satu alasan yang paling umum adalah bahwa mereka cenderung tidak mempercayai intuisi mereka sendiri dan membiarkan situasi yang tidak adil berlangsung terlalu lama.

Menjadi sensitif dan memiliki empati mungkin memang sebuah anugerah, namun sering kali itu disalahgunakan oleh orang yang egois dan manipulatif. Orang yang sensitif dan berempati tinggi cenderung lebih melihat dan merasakan sesuatu secara 'berlebihan' atau berperilaku dengan cara yang dipertanyakan.


Ilustrasi perempuan yang tidak percaya diri/Foto: Freepik/Jcomp

Mereka cenderung bersikap untuk tidak mempercayai diri mereka sendiri dan apa yang mereka pikirkan serta rasakan. Bahkan ketika mereka merasakan ada sesuatu yang salah atau bahwa mereka berada dalam hubungan yang tidak seimbang, mereka hanya mengatakan pada diri mereka sendiri dan mencoba untuk membenarkan perilaku pelaku.

Selain itu, orang yang sangat sensitif dan berempati lebih memikirkan situasi secara interpersonal dan cenderung memahami sesuatu secara pribadi. Oleh karena itu, mereka lebih rentan untuk tertipu dan dimanipulasi oleh seorang gaslighter.

Ciri Umum yang Digunakan Gaslighter dalam Memangsa Korbannya


Ilustrasi ciri pelaku gaslighting/Foto: Freepik

Bagi orang yang sangat sensitif dan memiliki empati tinggi, gaslighting bisa sangat berbahaya karena membuat mereka meragukan penilaian dan intuisi mereka sendiri. Untuk bisa mengetahui apakah seseorang sedang melakukan gaslighting atau tidak, ada ciri-cirinya. Berikut 7 ciri umum yang digunakan gaslighter dalam memangsa korbannya:

  1. Menyangkal fakta yang benar secara terang-terangan, seperti apa yang terjadi atau apa yang mereka katakan.
  2. Meyakinkan bahwa pengalamanmu tidak nyata atau dibuat-buat.
  3. Menolak menerima pikiran dan perasaan yang kamu rasakan.
  4. Berpura-pura tidak mengerti apa yang kamu katakan dengan mengkritik bahasa dan ekspresi wajah dirimu.
  5. Merahasiakan kebenaran informasi.
  6. Mengalihkan perhatian dengan mengubah topik pembicaraan.
  7. Menyangkal perilaku manipulatif mereka dengan mengatakan bahwa mereka hanya mengkritik dirimu demi kebaikan.

Nah, Beauties itulah tadi alasan mengapa orang yang sensitif dan berempat tinggi lebih rentan terkena gaslighting. Jika kamu sedang berhadapan dengan orang semacam itu, coba lebih mempercayai intuisi dirimu sendiri, ya!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Loading ...