Masih dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional 2022, rasanya masih membekas saja semangat dari para perempuan tangguh di dunia dalam memperjuangkan hak-haknya.

Berbagai macam upaya telah dikerahkan oleh para perempuan demi mematahkan stigma masyarakat kepada perempuan. Tidak hanya dari para perempuan itu saja, kini dari beberapa masyarakat sudah ada yang mulai mendukung gagasan-gagasan akan keadilan untuk perempuan.

Salah satunya adalah dengan mendukung gagasan-gagasan tersebut melalui karya sebuah film. Banyak karakter perempuan tangguh di film yang dapat ditiru perjuangannya. Mulai dari cara berpikirnya hingga bagaimana perilaku dari karakter perempuan tangguh tersebut digambarkan.

Kira-kira karakter seperti apa saja yang patut untuk ditiru ya, Beauties? Berikut 5 karakter dari perempuan tangguh di film yang patut untuk ditiru perjuangannya. Check it out!

Search: WWW (2019)

Search: WWW/Foto: netflix.com

Search: WWW merupakan drama Korea yang rilis di tahun 2019. Drama ini menceritakan tentang kisah 3 perempuan karier dalam mempertahankan posisinya di dunia kerja. Kisah ini dimulai dari Bae Ta Mi (Im Soo Jung) yang merupakan seorang direktur di Unicon, sebuah perusahaan portal online. Ia adalah perempuan karier yang sukses, memiliki otak cerdas, dan berani berpendapat. Ia juga dihormati karena kemampuannya dalam berpikir  rasional dan profesional.

Namun, di tengah kariernya ini, Bae Ta Mi malah dikhianati oleh mantan mentornya, Song Ga Gyeong (Jeon Hye Jin) yang melakukan tipu daya kepadanya hingga membuat Bae Ta Mi harus dipecat. Ia pun berniat untuk balas dendam dengan bergabung ke perusahaan rival terberatnya yang bernama Baro.

Di perusahaan itu, ia bertemu dengan Cha Hyun (Lee Da Hae) yang memiliki kepribadian sangat jauh berbeda dengannya. Selain itu, Cha Hyun digambarkan sebagai perempuan kuat dan mandiri yang juga pandai dalam ilmu bela diri judo.

Meskipun ketiga karakter perempuan itu berbeda, namun semuanya merupakan perempuan tangguh yang memiliki kekuatan dan cara pandangnya masing-masing. Mereka digambarkan sebagai sekelompok perempuan dengan status tinggi yang mampu setara dengan pria dan harus bertahan hidup di dunia kerja yang sangat kompetitif.

Dalam drama Korea ini, kamu akan menyaksikan bagaimana ketiga perempuan tersebut menyelesaikan masalahnya dengan cara yang tenang, berkelas, dan tetap manusiawi. Meskipun alur cerita dari drama ini terkesan serius, tetapi bumbu-bumbu romansanya patut diacungkan jempol. Tidak terlalu berlebihan, tetapi pas dan membuat orang yang menonton menjadi ketagihan.

Little Women (2020)

Little Women/Foto: cnnindonesia.com

Little Women adalah film Hollywood yang rilis di Indonesia pada Februari 2020. Film ini menceritakan tentang kisah 4 perempuan bersaudara yang mencoba meraih mimpi dengan caranya masing-masing.

Keempat saudara itu digambarkan sebagai keluarga yang terlahir serba kekurangan, namun tekadnya dalam meraih mimpi sangatlah tinggi. Dalam film ini, diceritakan juga bagaimana caranya mereka berjuang untuk mematahkan stigma masyarakat akan perempuan di masa itu.

Pengenalan tokoh dimulai dari Jo March (Saoirse Ronan) yang saat itu tengah merantau ke New York untuk meniti kariernya sebagai guru dan penulis novel. Lalu, ada Amy March (Florence Pugh) yang merupakan anak bungsu di keluarga March. Ia memilih untuk menetap di Prancis bersama bibi mereka dan meninggalkan Concord, Massachusetts untuk belajar menjadi seorang seniman.

Selanjutnya, ada Beth March (Eliza Scanlen) dan Meg March (Emma Watson). Beth merupakan anak ketiga di keluarga itu. Ia pandai bermain piano. Adapun, Meg adalah kakak tertua dari mereka yang telah menikah dan sedang mencoba membangun keluarga dengan seorang guru bernama John Brooke (James Norton).

Meskipun film ini menceritakan kisah dari masing-masing perjalanan hidup keempat bersaudara itu, namun menjelang penghujung film, konflik yang lebih banyak ditayangkan adalah kisah dari Jo, Amy dengan Laurie (Timothée Chalamet).

Timothee Chalamet di film Little Women/ Foto: Instagram tchalamet

Laurie adalah tetangga keluarga March yang diam-diam menaruh rasa suka pada Jo. Pada suatu hari, Laurie melamar Jo dan Jo menolak lamarannya. Melansir dari CNN Indonesia, Jo menolaknya dengan emosi yang membuncah dan berkata, "I'd hate elegant society, and you'd hate my scribbling, and we would be unhappy, and wish we hadn't done it, and everything will be horrid."

Kisah cinta antara Jo dan Laurie harus berakhir pahit bahkan sebelum mereka benar-benar memulai. Jo lebih memilih untuk mengejar mimpinya sebagai penulis ke New York. Sedangkan, Laurie yang frustasi akan hal itu memutuskan untuk berlibur ke Prancis. Ia di sana bertemu dengan Amy.

Singkat cerita, Laurie pun menjatuhkan hatinya pada Amy. Ia mencoba melamar Amy dan pada akhirnya mereka pun menikah. Sebelum memutuskan untuk menikah, Amy dan Laurie sempat deep talk terkait pernikahan.

Melansir dari CNN Indonesia, Amy membalas kritikan Laurie akan pernikahan dengan berkata, "Saya hanya perempuan. Tak mungkin saya punya uang sendiri. Tak cukup untuk menghidupi keluarga, dan walau saya punya uang--yang pada kenyataannya tidak--uang itu juga akan jadi milik suami saya ketika kami menikah,".

Tidak sampai di situ, Amy pun menambahkan, "Jika kami punya anak, mereka akan jadi miliknya, bukan saya. Mereka akan jadi properti dia. Jadi, jangan duduk di sana dan mengatakan bahwa pernikahan bukan strategi ekonomi karena memang ya. Mungkin tidak untukmu, tapi jelas ya buat saya."

Pada akhirnya, Laurie menemukan bahagianya bersama Amy. Pun demikian dengan Jo yang gigih untuk memperjuangkan mimpinya. Ia tetap menjadi seorang penulis dan berhasil meraih mimpinya dengan menerbitkan sebuah novel.

Enola Holmes (2020)

Enola Holmes/Foto: cnnindonesia.com

Karakter perempuan tangguh selanjutnya yang patut untuk ditiru adalah karakter dari Enola Holmes (Millie Bobby Brown) dalam film Enola Holmes yang dirilis pada tahun 2020 lalu. Dikisahkan bahwa Enola Holmes adalah seorang adik bungsu dari Sherlock Holmes (Henry Cavill).

Melansir dari CNN Indonesia, film Enola Holmes ini berlatar pada abad ke-19 di Inggris. Pada saat itu, perempuan diwajibkan untuk memiliki tutur sikap yang sudah ditanamkan sejak kecil, mulai dari soal pendidikan, cara makan, hingga pakaian. Karater Enola dalam film ini diciptakan untuk mencoba mendobrak stigma tersebut.

Bukan hanya untuk mendobrak stigma soal pendidikan, namun juga untuk mendobrak stigma bagaimana seharusnya perempuan bersikap dan penggambaran fleksibilitas gender yang kerap dibawa oleh Enola Holmes dalam petualangannya.

Nah, kisah Enola ini dimulai ketika ia bangun di pagi hari ulang tahunnya yang ke-16 dalam keadaan tidak menemukan ibunya di rumah. Satu-satunya hal yang ibunya tinggalkan adalah sekotak kode yang harus dipecahkan untuk menemukan penyebab kepergian ibunya itu.

Belum selesai memecahkan teka-tekinya, Enola justru didaftarkan ke sekolah khusus wanita oleh Mycroft (Sam Claflin) yang tidak lain adalah kakak keduanya. Mycroft merasa Enola butuh bimbingan lebih untuk pendidikan dan "etika" ala perempuan kelas atas. Namun, bukan Enola namanya jika patuh begitu saja kepada kakaknya. Ia pun memutuskan kabur dari rumah untuk mencari ibunya dengan memulai petualangannya sendiri.

Karakter Enola yang tangguh, cerdas, dan percaya diri ini bisa kamu contoh lho, Beauties. Selama itu benar dan kamu yakin dengan apa yang kamu pilih, lanjutkan saja, karena perempuan juga mempunyai hak untuk menentukan pilihannya sendiri.