Peluk Diri Sendiri, Ini 7 Cara Menenangkan Hati yang Pernah Terluka

Amelia Rosa | Beautynesia
Jumat, 25 Jul 2025 07:15 WIB
3. Temui Orang yang Bisa Dipercaya
Temui orang yang bisa dipercaya/ Foto:pexels.com/Yan Krukau

Beauties, luka hati bisa datang dari banyak hal: hubungan yang gagal, pertemanan yang mengecewakan, bahkan ucapan yang tidak kita duga. Sebuah studi dari American Psychological Association menyebutkan bahwa luka emosional bisa berdampak sama beratnya seperti luka fisik, dan perlu waktu untuk sembuh.

Tapi luka tidak harus membuat kamu berhenti melangkah. Memeluk diri sendiri adalah langkah awal untuk memulihkan perasaan dan membangun kembali kekuatan. Yuk, temukan cara-cara sederhana namun bermakna untuk menenangkan hati yang pernah terluka.

1. Izinkan Dirimu Merasa Sedih

Ilustrasi sedih

Izinkan dirimu merasa sedih/ Foto: Freepik/freepik

Perasaan sedih bukan sesuatu yang harus ditolak atau disembunyikan. Justru dengan mengizinkan diri untuk menangis, kecewa, dan merasa rapuh, kamu sedang membuka jalan menuju pemulihan.

Banyak orang terbiasa menekan emosinya karena merasa harus kuat. Padahal memaksakan diri terlihat baik-baik saja justru membuat luka bertahan lebih lama. Menangislah jika memang ingin menangis.

Luangkan waktu untuk duduk sendiri dan jujur pada perasaanmu. Dengarkan musik yang bisa membantumu melepas beban, tulis isi pikiranmu dalam jurnal, atau hanya diam sambil memeluk diri sendiri. Semua itu tidak salah.

Emosi yang diberi ruang akan lebih cepat reda daripada yang terus ditekan. Jadi jangan buru-buru menyembuhkan luka. Biarkan hatimu belajar berdamai satu langkah dalam satu waktu.

2. Kurangi Paparan dari Hal yang Menyakitkan

Sadari bahwa Media Sosial Adalah Ilusi/Foto: Pexels.com/ cottonbro studio

Kurangi paparan dari hal yang menyakitkan/ Foto: Pexels.com/ cottonbro studio

Hati yang belum pulih bisa kembali robek oleh hal-hal kecil. Karena itu, kamu butuh batasan. Salah satunya adalah menjaga jarak dari sumber luka, termasuk media sosial. Tanpa sadar, kamu bisa terjebak melihat unggahan mantan, teman yang mengecewakan, atau kenangan yang menyakitkan.

Ini bukan berarti kamu lemah atau lari, tapi justru bukti bahwa kamu peduli pada dirimu sendiri. Kamu juga bisa mulai menyaring tontonan, musik, atau bahkan percakapan sehari-hari. Ciptakan ruang yang tenang dan aman agar emosimu tidak terus terpicu.

Jika perlu, istirahat dari dunia digital dan fokus pada realita di sekitarmu. Cari hal yang bisa membantumu bernapas lega, seperti berkebun, merawat hewan peliharaan, atau membaca buku yang menenangkan.

Ingat Beauties, memelihara hati butuh ketegasan dalam memilih apa yang pantas kamu izinkan masuk ke dalam pikiran.

3. Temui Orang yang Bisa Dipercaya

Temui orang yang bisa dipercaya/ Foto:pexels.com/Yan Krukau

Ada kekuatan besar dari sebuah pelukan atau obrolan jujur dengan orang yang benar-benar memahami. Saat kamu merasa kosong atau rapuh, jangan ragu mencari teman, saudara, atau sosok yang kamu percaya untuk berbagi. Kamu tidak harus mencari solusi, cukup bercerita dan didengarkan dengan tulus bisa membuat hati lebih lega.

Hindari orang yang menghakimi, membandingkan luka, atau berkata “kamu harusnya bersyukur”. Yang kamu butuhkan adalah pelukan hangat, bukan nasihat instan.

Pilih lingkungan yang memberi rasa aman untuk menjadi dirimu yang sedang berantakan. Kadang, obrolan singkat sambil minum teh bisa menjadi momen paling menyembuhkan dalam sehari. Jangan takut terlihat rapuh, Beauties.

Orang yang tepat akan tetap tinggal dan mendengarkanmu sampai kamu merasa cukup kuat untuk berdiri lagi.

4. Tulis Surat untuk Dirimu Sendiri

Tulis surat untuk dirimu sendiri/ Foto: pexels.com/Judit Peter

Menulis surat untuk diri sendiri adalah cara sederhana tapi sangat menyentuh. Kamu bisa mulai dengan menulis pada dirimu di masa lalu, yang pernah terluka dan masih mencoba bertahan. Atau pada dirimu hari ini, yang sedang berusaha pulih.

Kamu juga bisa menulis untuk masa depanmu, memberi harapan dan semangat pada versi dirimu yang nanti. Tulis apa pun yang ingin kamu ucapkan, dari rasa kecewa, marah, lelah, sampai ucapan terima kasih karena sudah kuat sejauh ini. Surat ini bukan untuk dibaca orang lain, tapi untuk kamu peluk sendiri.

Kegiatan ini bisa membantu kamu berdialog dengan batinmu dan memproses luka secara perlahan. Kamu mungkin akan menangis saat membacanya ulang, tapi percayalah, air mata itu adalah bagian dari proses penyembuhan.

Menulis bisa jadi terapi yang mempertemukanmu dengan sisi paling jujur dari dirimu sendiri.

5. Buat Rutinitas yang Menguatkan

Buat rutinitas yang menguatkan/ Foto:pexels.com/Antoni Shkraba Studio

Saat hati kacau, hari-hari bisa terasa hampa. Karena itu, membentuk rutinitas baru sangat penting untuk menciptakan kembali rasa stabil dan nyaman. Mulailah dari hal kecil seperti bangun dan tidur di jam yang sama, sarapan sehat, atau olahraga ringan.

Kamu juga bisa menyisihkan waktu untuk journaling, merapikan kamar, atau melakukan aktivitas kreatif. Rutinitas harian membantu pikiranmu kembali fokus dan terstruktur.

Hal ini penting karena saat hati terluka, pikiran cenderung kabur dan tidak fokus. Dengan kebiasaan sederhana yang dilakukan rutin, kamu sedang melatih tubuh dan pikiran untuk kembali terhubung. Jangan lupa beri waktu istirahat yang cukup dan tidak memaksa diri untuk produktif berlebihan.

Rutinitas bukan beban, tapi ruang aman untuk pulih secara perlahan. Buat  hari-harimu terasa lebih bermakna,  Beauties.

6. Latih Diri untuk Memaafkan

Latih diri untuk memaafkan/ Foto:pexels.com/Andrea Piacquadio

Memaafkan bukan berarti kamu membenarkan apa yang sudah terjadi. Tapi ini adalah keputusan untuk tidak terus-menerus menyiksa diri sendiri dengan luka yang sama. Proses memaafkan bisa terasa berat, apalagi jika luka itu dalam.

Tapi percayalah, melepaskan rasa marah dan kecewa bisa membuatmu lebih ringan dan damai. Kamu bisa mulai dengan menuliskan semua hal yang menyakitkan, lalu perlahan mengubah sudut pandangmu. Mungkin kamu belum bisa melupakan, tapi kamu bisa memilih untuk tidak membiarkannya mengontrol hidupmu.

Memaafkan juga bukan hadiah untuk orang lain, tapi hadiah untuk dirimu sendiri. Karena setiap orang berhak atas ketenangan, termasuk kamu. Jangan terburu-buru. Lakukan dengan sadar dan jujur pada hati sendiri.

Dalam proses ini, kamu akan belajar bahwa kedamaian bukan dari luar, tapi berasal dari dalam dirimu.

7. Rayakan Hal-hal Kecil

Ilustrasi Makan Makanan Favorit/foto:pexels.com/Andrea Piacquadio

Setiap langkah kecil menuju penyembuhan adalah pencapaian. Bahkan jika itu hanya bangun dari tempat tidur, makan tepat waktu, atau tertawa meski sebentar.

Rayakan hal-hal kecil yang dulu terasa berat, karena itu tanda bahwa kamu sedang pulih. Kamu bisa memberi hadiah kecil untuk dirimu, seperti membeli bunga, makan makanan favorit, atau menonton film kesukaan.

Beri ucapan terima kasih dan pelukan pada dirimu sendiri, karena sudah berani terus berjalan. Rayakan bukan karena kamu sudah sepenuhnya sembuh, tapi karena kamu tidak menyerah.

Terkadang, kita terlalu keras pada diri sendiri dan lupa bahwa proses itu pantas diapresiasi. Jadi hari ini, katakan pada dirimu: aku bangga sudah bertahan sejauh ini. Karena cinta terbesar dimulai dari dirimu sendiri, Beauties.

Hati yang pernah terluka tidak bisa disembuhkan dengan cepat. Tapi dengan kasih sayang yang tulus dari dirimu sendiri, proses pulih akan terasa lebih hangat. Memeluk diri bukan bentuk kelemahan, tapi keberanian untuk tetap mencintai diri meski sedang hancur.

Tidak apa-apa jika kamu masih belajar, Beauties. Yang terpenting, kamu tidak menyerah. Karena setiap langkah kecil adalah bagian dari perjalanan besar menuju versi dirimu yang lebih kuat, lebih damai, dan lebih penuh cinta.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beauties? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI! 

(sim/sim)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.