Pemimpin dengan Kecerdasan Emosional Tinggi Anti Lakukan Kesalahan Ini, Nanti Nggak Berkembang!

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Senin, 08 Jan 2024 15:00 WIB
Pemimpin dengan Kecerdasan Emosional Tinggi Anti Lakukan Kesalahan Ini, Nanti Nggak Berkembang!
Foto: Pexels.com/RDNE Stock Project

Sosok pemimpin bukan sosok yang sempurna, tapi selalu berusaha untuk menjadi lebih baik. Selama memimpin, ia akan menunjukkan karakter-karakter yang mencerminkan tujuan tersebut. Mereka pun tak cuma sekadar cerdas secara intelektual, tapi juga dilengkapi mental dan kecerdasan emosional yang baik.

Kecerdasan emosional pemimpin itu pun menjadi penting untuk merangkul orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu dihindari oleh pemimpin dengan kecerdasan emosional tinggi agar tidak goyah dan mengubah momen rendah menjadi sebuah kesempatan.

Self-awareness yang tercakup dalam komponen kecerdasan emosional bisa dilihat dari aksinya tersebut. Nah, berikut sederet hal yang tidak dilakukan mereka.

Terlihat Tidak Tenang

Ilustrasi pemimpin

Ilustrasi pemimpin/ Foto: Pexels.com/Christina Morillo

Kemampuan mengatur temperamen merupakan salah satu karakteristik kecerdasan emosional. Berdasarkan laman Verywellmind, mereka dengan kecerdasan yang rendah akan lebih mudah untuk tersulut emosi. Sebaliknya, mereka yang punya kecerdasan emosional tinggi akan meregulasi emosinya dan tetap tenang dalam apa pun, seperti saat meeting dengan rekan kerja. Mereka berpikir sebelum bertindak dan mengetahui cara menenangkan diri saat stres ataupun cemas.

Membiarkan Kegagalan Menjatuhkan Mereka

Ilustrasi pemimpin

Ilustrasi pemimpin/ Foto: Pexels.com/Tima Miroshnichenko

Pemimpin dengan kecerdasan emosional tinggi juga tidak akan mengizinkan kegagalan menjatuhkan mereka dalam keterpurukan. Mereka tidak akan membiarkan dirinya larut dalam kesedihan terus-menerus. Melansir The Enterprisers Project, meski pemimpin tidak luput dari emosi negatif ini, mereka akan mengolah dan mengekspresikannya secara konstruktif. Mereka juga akan belajar dari kegagalan yang mereka alami, Beauties.

Memotong Pembicaraan

Ilustrasi pemimpin

Ilustrasi pemimpin/ Foto: Pexels.com/Rebrand Cities

Pendengar yang baik merupakan salah satu karakteristik orang dengan kecerdasan emosional tinggi. Sebaliknya, jika seseorang tidak mau mendengar dan justru memotong pembicaraan, mereka menunjukkan tanda bahwa mereka harus meningkatkan empati. Pemimpin dengan EQ tinggi akan mendengar sambil berusaha memahami perspektif orang lain.

Menghindari Konflik

Ilustrasi pemimpin

Ilustrasi pemimpin/ Foto: Pexels.com/Sora Shimazaki

Konflik yang terjadi tak selalu hal buruk. Konflik bisa menjadi kesempatan untuk perbaikan. Percakapan sulit untuk mencari solusi sebuah konflik memang sulit, tapi bukan berarti harus dihindari. Begitu pun yang dilakukan pemimpin dengan EQ tinggi di mana mereka akan memaknai konflik sebagai sebuah kesempatan untuk membangun kepercayaan, menemukan titik temu, dan memperkuat hubungan.

Menolak Ide Baru

Ilustrasi pemimpin

Ilustrasi pemimpin/ Foto: Pexels.com/RDNE Stock Project

Seorang pemimpin yang baik juga dapat mengeksekusi ide-ide yang dapat dipertanggungjawabkan. Bukan cuma dari dirinya sendiri, tapi juga ide orang lain yang diajukan kepadanya. Pemimpin yang punya kecerdasan emosional tinggi akan terbuka terhadap ide-ide baru, menunjukkan kemampuan berpikir kritisnya untuk mempertimbangkan ide tersebut, dan tak ragu untuk ambil risiko demi kebaikan proyek, tim dan organisasi yang dipimpinnya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE