Pemkot Jaksel Rencanakan Festival Tawuran Pakai Tomat dan Roti, Netizen: Mubazir Pak!

Rini Apriliani | Beautynesia
Kamis, 13 Oct 2022 21:00 WIB
Pemkot Jaksel Rencanakan Festival Tawuran Pakai Tomat dan Roti/Foto: Edi Wahyono/detikcom

Masyarakat di sekitar kawasan Manggarai, Jakarta Selatan seringkali terlibat aksi tawuran. Hal ini pun sudah sangat sering terjadi, bukan itungan satu atau dua kali saja.

Karena hal ini, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan memiliki inisiatif untuk menggelar acara festival 'tawuran'. Yang mana, diharapkan dengan adanya acara ini akan mengubah stigma kegiatan tawuran di masyarakat. 

"Dalam perencanaan kami dalam bincang-bincang bersama Pak Kapolres juga karena ini sudah membeludak ya ini mau nggak bikin festival tawuran," kata Plt Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Ali Murtado, seperti yang dikutip dari detikcom.

Bukan Lempar Batu, tapi Lempar Tomat dan Roti

ilustrasi festival perang tomat di Spanyol/ Foto: Reuters

Jika biasanya tawuran yang terjadi adalah saling melempar batu, Ali mengatakan jika dengan adanya festival tawuran ini akan diubah dengan pelemparan tomat atau roti. Konsep tawuran ini sendiri tengah digodok oleh Pemkot Jakarta Selatan.

"Karena Pak Wali lagi mikirin apa ini kita bikin festival tawuran saja ya, diubah dari batu mungkin jadi tomat. Berubah dari baru menjadi roti biar menjadi sesuatu yang unik," kata Ali. 

Lebih lanjut lagi, Ali mengatakan jika tawuran warga di kawasan Manggarai ini sudah menjadi persoalan menahun dan untuk menyelesaikannya harus dilibatkan semua pihak, dari aparat sampai warga yang terlibat. 

Ternyata, rencana penyelenggaraan festival tawuran yang sedang digagas Pemkot Jakarta Selatan ini disambut baik oleh aparat kepolisian. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengaku mendukung wacana tersebut. 

Dampak dari Festival Tawuran Pakai Tomat & Roti: Buang-buang Makanan!

Ilustrasi lapar/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages

Secara garis besar, Pemkot Jakarta Selatan memang memiliki niat baik agar perpecahan dan aksi tawuran di kawasan Manggarai ini tidak lagi terjadi. Namun, jika festival tawuran dengan pakai tomat dan roti dilakukan, justru yang menambah permasalahan adalah kemubaziran karena buang-buang makanan. 

Kita menghitung sedikit yuk, Beauties. Saat ini bahan-bahan makanan di pasaran sudah mengalami peningkatan harga. Jika festival tawuran beneran terjadi, berapa banyak tomat dan roti yang dibutuhkan?

1 kilogram tomat saja sudah dibanderol Rp10 ribu sampai Rp15 ribuan. Misalkan pakai roti biasa tanpa merek seharga Rp2000-an. 

Berapa jumlah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tawuran tersebut? Berapa biaya yang diperlu dikeluarkan untuk membeli 'alat' tawuran tersebut? 

Lantas, jika sudah selesai, bagaimana dengan sampah yang terjadi dan pasti tak layak konsumsi?

Dampak dari festival tawuran yang diusulkan dengan mengganti batu dengan bahan makanan ini adalah buang-buang makanan. 

Netizen: Mubazir Pak!

Ilustrasi sampah makanan/ Foto: ABC Australia

Usulan Pemkot Jaksel ini pun viral di media sosial. Secara garis besar, banyak netizen yang mengungkapkan jika ini termasuk ke dalam mubazir makanan. 

"Mubazir, Pak. Tomatnya bisa didonasikan ke warga yang tak mampu. Baiknya bikin lomba-lomba yang melibatkan aktivitas fisik: lomba tawuran, tapi batunya diganti media yang tak membahayakan. Intinya, energi berlebih pada anak muda harus disalurkan ke kegiatan yang positif," tulis akun @davosic.

"Tawuran dijadiin festival aja udah aneh, ini lagi diganti tomat... dah kek festival di Spanyol. Lagi juga sayang, mubazir banget tomat dilempar-lempar," tulis akun @beaubleuv.

Beauties, bagaimana menurutmu tentang usulan festival tawuran ini?

______________

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Loading ...
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
3 Kebiasaan Buruk Ini Bikin Cepat Tua