Beauties, pernah kepikiran kenapa anakmu terlihat lebih patuh dan menuruti perkataan gurunya di sekolah, sedangkan tampaknya dia lebih sulit untuk mengikuti instruksi atau pun nasihatmu saat dia sudah kembali berada di rumah?
Dilansir dari iMedia, ternyata ada perbedaan yang kontras antara cara mendidik dan komunikasi antara guru dengan murid dan antara orangtua pada anaknya, Beauties. Contohnya adalah seperti yang akan kita bahas di bawah ini:
1. Aturan dari Guru Tampak Lebih Jelas
Ilustrasi guru dan murid/Foto: Pexels/Max Fischer |
Aturan dan kedisiplinan yang diberlakukan guru pada muridnya mulai dari jam masuk pelajaran, kerapian pakaian, cara memberi salam pada guru, kelengkapan buku dan alat tulis, keaktifan belajar, larangan berkata kasar dan menyontek, dan sebagainya dijadikan sebagai norma perilaku sehari-hari di sekolah. Sehingga, guru dapat mengendalikan situasi dan menertibkan setiap anak didiknya.
Sementara itu, di rumah bisa dikatakan jarang orangtua menetapkan aturan-aturan yang jelas dan tertulis. Kedekatan emosional dan hubungan keluarga justru membuat orangtua merasa ‘tidak begitu perlu’ untuk mengucapkan segala aturan dasar yang harus diikuti anaknya. Alhasil, karakter anak saat di rumah adalah sisi ‘apa adanya’ sang anak yang tanpa rasa tertekan oleh aturan yang ketat.
2. Guru Bisa Memberi Sanksi Tegas
Di sekolah, guru bisa menerapkan hukuman pada murid apabila melanggar peraturan atau tidak melakukan arahan guru. Sementara, orangtua lebih cenderung menganggap ketidakdisiplinan anak sebagai persoalan kecil.
Di sekolah, jika seorang murid melakukan kesalahan dalam suatu bidang tertentu, guru akan segera menghukumnya sesuai dengan aturan yang berlaku. Sang murid pun paham akan risikonya apabila dia dihukum.
Di lain hal, jika kamu tidak menjalankan aturan ke anakmu, misalnya tidak tega memberi hukuman bila dia tidak merapikan kamarnya sendiri, si kecil berpotensi tidak menghormati aturan yang telah kamu tetapkan padanya, Beauties.