Penasaran Kenapa Anak Cenderung Lebih Patuh dengan Guru di Sekolah daripada Orang Tua? Ini 4 Alasannya

Meuthia Khairani | Beautynesia
Kamis, 12 Jan 2023 06:30 WIB
Penasaran Kenapa Anak Cenderung Lebih Patuh dengan Guru di Sekolah daripada Orang Tua? Ini 4 Alasannya
Ilustrasi guru dan murid/Foto: Pexels/Katerina Holmes

Beauties, pernah kepikiran kenapa anakmu terlihat lebih patuh dan menuruti perkataan gurunya di sekolah, sedangkan tampaknya dia lebih sulit untuk mengikuti instruksi atau pun nasihatmu saat dia sudah kembali berada di rumah?

Dilansir dari iMedia, ternyata ada perbedaan yang kontras antara cara mendidik dan komunikasi antara guru dengan murid dan antara orangtua pada anaknya, Beauties. Contohnya adalah seperti yang akan kita bahas di bawah ini:

1. Aturan dari Guru Tampak Lebih Jelas

Ilustrasi guru dan murid/Foto: Pexels/Max Fischer
Ilustrasi guru dan murid/Foto: Pexels/Max Fischer

Aturan dan kedisiplinan yang diberlakukan guru pada muridnya mulai dari jam masuk pelajaran, kerapian pakaian, cara memberi salam pada guru, kelengkapan buku dan alat tulis, keaktifan belajar, larangan berkata kasar dan menyontek, dan sebagainya dijadikan sebagai norma perilaku sehari-hari di sekolah. Sehingga, guru dapat mengendalikan situasi dan menertibkan setiap anak didiknya.

Sementara itu, di rumah bisa dikatakan jarang orangtua menetapkan aturan-aturan yang jelas dan tertulis. Kedekatan emosional dan hubungan keluarga justru membuat orangtua merasa ‘tidak begitu perlu’ untuk mengucapkan segala aturan dasar yang harus diikuti anaknya. Alhasil, karakter anak saat di rumah adalah sisi ‘apa adanya’ sang anak yang tanpa rasa tertekan oleh aturan yang ketat.

2. Guru Bisa Memberi Sanksi Tegas

Di sekolah, guru bisa menerapkan hukuman pada murid apabila melanggar peraturan atau tidak melakukan arahan guru. Sementara, orangtua lebih cenderung menganggap ketidakdisiplinan anak sebagai persoalan kecil.

Di sekolah, jika seorang murid melakukan kesalahan dalam suatu bidang tertentu, guru akan segera menghukumnya sesuai dengan aturan yang berlaku. Sang murid pun paham akan risikonya apabila dia dihukum.

Di lain hal, jika kamu tidak menjalankan aturan ke anakmu, misalnya tidak tega memberi hukuman bila dia tidak merapikan kamarnya sendiri, si kecil berpotensi tidak menghormati aturan yang telah kamu tetapkan padanya, Beauties.

Alasan Berikutnya Mengapa Anak Lebih Patuh pada Guru:

Ilustrasi guru dan murid/Foto: Pexels/Max Fischer

Ilustrasi guru dan murid/Foto: Pexels/Max Fischer

3. Orangtua Cenderung Mengalah

Jika anak gagal mendapatkan apa yang mereka minta atau tidak berhasil melakukan sesuatu, dia akan menangis untuk membuatmu iba. Semakin kencang tangisannya, semakin kamu tidak tega dan cenderung memilih untuk mengalah dan membantu.

Ilustrasi guru dan murid/Foto: Pexels/Thirdman
Ilustrasi guru dan murid/Foto: Pexels/Thirdman

Sedangkan di sekolah setiap guru menjalankan aturan, didikan, dan hukuman yang bisa dikatakan sama dan adil pada setiap muridnya. Jadi, mereka akan "berani tega" untuk tetap menegur atau memberi peringatan pada anakmu bila melakukan kesalahan.

4. Guru Selalu Memberikan Contoh

Ilustrasi murid di sekolah/Foto: Pexels/RODNAE Productions
Ilustrasi murid di sekolah/Foto: Pexels/RODNAE Productions

Sehari-hari, guru memberikan contoh yang baik dan menangani kegiatan seluruh muridnya. Pun, memberi teladan yang harapannya akan ditiru oleh sang murid. Misalnya, jika sekolah meminta murid untuk tidak terlambat, maka guru yang datang lebih awal dan menunggu kedatangan murid-muridnya, mempersiapkan diri lebih awal untuk kegiatan upacara dan kegiatan belajar mengajar.

Dari perbedaan gaya mendidik ini, mengutip uraian dari LCD, dapat disimpulkan bahwa sekolah cenderung lebih terstruktur dan banyak peraturan yang membuat anak-anak tahu apa saja tata tertib yang harus mereka lakukan di sekolah.

Guru tidak hanya memberikan tata tertib yang harus dipatuhi oleh murid-muridnya, tetapi juga memberikan contoh yang baik agar murid mudah meniru kebiasaan baik yang diminta. Jadi, ketika guru menegur muridnya, murid mau mendengarkan dan mematuhinya karena sebelumnya mereka sudah melihat contoh tingkah laku yang baik dari sang guru.

Pun mereka sudah paham bahwa rumah bisa menjadi tempat teraman bagi mereka dari keharusan belajar mengelola emosi, menjadi anak yang kooperatif, harus selalu berkomunikasi dengan baik dan sopan, juga berkonsentrasi penuh saat kegiatan belajar mengajar.

Itulah mengapa ketika kembali ke rumah, mereka merasa sudah tiba waktunya untuk mulai terbebas dari segala keharusan dan bertemu dengan orang terdekat yang mereka sayangi.

Meski begitu bukan berarti Beauties tidak bisa mengajarkan si kecil soal kedisiplinan. Kamu dan pasangan tetap bisa menjadi rumah yang aman, sekaligus mendidik anak dengan pola asuh yang telah diputuskan bersama. Seperti apa pola asuh yang dianggap baik bagi anak menurut ahli? Lanjutkan membaca di sini ya!

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(fip/fip)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE