Beauties pasti sudah tidak asing lagi dengan body-positivity movement. Sebuah pola pikir agar kita mempunyai pandangan yang baik terhadap diri sendiri dengan tujuan agar kita lebih menyayangi dan menerima diri sendiri apa adanya.
Nah, kalau tentang body-neutrality, apakah Beauties sudah pernah mendengarnya? Dan mengapa sebaiknya kita mengajarkan anak tentang body-neutrality? Apa alasan yang membuat hal ini begitu penting?
Tentang Body-Neutrality
Mengenal body-neutrality/Foto: Freepik/Freepik |
Menurut Dr. Albers yang dilansir dari Cleveland Clinic, body-neutrality adalah pendekatan yang berdiri di tengah antara kepositifan dan negativitas tubuh. Menurutnya, body-neutrality itu tidak mencintai maupun membenci tubuh, tetapi berdasarkan pada gagasan penerimaan dan menghormati tubuh.
Body-neutrality bisa membuat seseorang lebih realistis, sementara body-positivity cenderung bisa membuat orang menyembunyikan perasaan sesungguhnya yang tengah mereka rasakan. “Only positive vibes” terhadap tubuh justru bisa menyebabkan masalah yang lebih kompleks lho, Beauties.
Body-neutrality hadir bukan untuk "merusak" body-positivity, tetapi untuk menawarkan alternatif bagi orang-orang yang berusaha lebih realistis mengenai dirinya.
Manfaat Mengajarkan Body-Neutrality pada Anak
Manfaat mengajarkan body-neutrality pada anak/Foto: Freepik/drobotdean |
Melansir dari SheKnows, memperkenalkan konsep body-neutrality pada anak merupakan cara untuk secara proaktif menjaga dari pemikiran bahwa tubuh ideal itu adalah yang kurus, yang mana hal ini merupakan akar dari timbulnya gangguan makan dan penilaian negatif terhadap diri.
Menurut Shiri Macri kepada SheKnows, menanamkan pola pikir body-neutrality pada anak bisa mengembangkan perspektif yang lebih sehat terhadap kondisi tubuh mereka, yang akan meningkatkan kesehatan emosional dan fisik.
Macri juga menambahkan, dengan menghormati, menerima, dan bersyukur atas tubuh mereka sejak dini, anak-anak akan belajar mendengarkan sinyal tubuh, sehingga bisa meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.