Penuh Kemeriahan, Ini 8 Tradisi Unik Ngabuburit di Berbagai Negara di Dunia

Natasha Riyandani | Beautynesia
Minggu, 17 Mar 2024 14:00 WIB
3. Bazar Ramadan, Singapura
Bazar Ramadan/ Foto: The Straits Time/Aqil Hamzah

Di Indonesia, ngabuburit merupakan tradisi yang sangat identik dengan bulan Ramadan. Bahkan menjadi salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Tradisi ini dilakukan saat menunggu waktu berbuka puasa di sore hari, biasanya diisi dengan beragam kegiatan seperti memasak menu bukaan, berburu takjil, berjalan-jalan, hingga bermain.

Ngomongin soal ngabuburit, kira-kira di negara belahan dunia lainnya punya tradisi yang serupa dengan di Indonesia nggak ya, Beauties? Apakah mereka ngabuburit sambil berburu takjil juga?

Daripada penasaran, berikut tradisi ngabuburit di berbagai negara di belahan dunia yang tak kalah unik dan meriah. Yuk, simak!

1. Tembbakan Meriam, Mesir

Tembakan meriam/ Foto: AFP/Ahmed HASAN

Umat muslim di Mesir memiliki tradisi yang cukup unik ketika menunggu waktu buka puasa. Kalau biasanya masyarakat Indonesia mendengar bedug sebagai penanda waktu buka puasa, namun beda halnya dengan di Mesir. Masyarakat Mesir menggunakan meriam sebagai penanda waktu berbuka puasa.

Biasanya, meriam kuno dari Banteng Saladin sudah disiapkan sebelum matahari tenggelam. Ketika waktu buka puasa sudah tiba, masyarakat serempak menyalakan meriam yang akan menggetarkan seluruh kota. Hal itu juga bersamaan dengan dikumandangkannya suara azan di masjid-masjid di kota Mesir.

2. Menyalakan Lentera, Mekah

Menyalakan lentera/ Foto: AFP/JIJI

Menjelang waktu buka puasa, masyarakat Mekah secara bersamaan akan membawa lentera warna-warni yang indah untuk memberikan penerangan di setiap sudut kota. Masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk anak-anak dengan penuh sukacita membawa lentera tersebut.

Meskipun, sebenarnya, aliran listrik sudah ada di setiap kota, namun kebiasaan ini sudah menjadi tradisi yang masih berlangsung sampai saat ini. Tak heran, malam hari di Mekah saat bulan Ramadan akan terang benderang dengan cahaya lentera yang begitu menakjubkan.

3. Bazar Ramadan, Singapura

Bazar Ramadan/ Foto: The Straits Time/Aqil Hamzah

Meski mayoritas masyarakat Singapura bukanlah beragama muslim, tapi Ramadan di negeri ini tetap berjalan dengan meriah dan penuh sukacita.

Umat muslim di Singapura biasa mengadakan bazar Ramadan yang ada setiap tahun. Tempat ini selalu ramai dan ditunggu-tunggu karena menjadi spot ngabuburit favorit. Ada beragam barang yang ditawarkan, termasuk produk-produk asal Indonesia.

Uniknya, bazar Ramadan di sana memiliki peraturan bahwa penjual barang atau makanan khas Ramadan harus lebih banyak gerainya, dibandingkan dengan penjual barang lainnya.

4. Souk Malam, Maroko

Souk malam/ Foto: Travel Stories/James Tennent

Marrakech di Maroko dikenal dengan souk malam khusus Ramadan. Souk merupakan pasar tradisional yang menjual berbagai macam makanan khas Ramadan, kerajinan tangan, dan aneka hiburan jalanan.

Bukan cuma itu saja, suara musik dan aroma makanan khas Maroko yang menggiurkan bisa kamu rasakan saat berkunjung ke sana.

5. Membersihkan Diri, Bosnia

Pemandangan air terjun Perigi yang ada di Lahat menjadi wisata liburan warga lokal hingga pelancong.

Ilustrasi/Foto: Dok. Arsip Direktori Pariwisata

Hampir serupa dengan tradisi ‘padusan’ atau ritual mensucikan diri menggunakan air sungai yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia saat menjelang bulan Ramadan tiba.

Sedangkan, di Bosnia, tradisi mirip ‘padusan’ ini dilakukan setiap hari di bulan puasa ketika menjelang magrib. Untuk melakukan ritual ngabuburit ini, warga Bosnia akan pergi ke gua yang terletak di Kladanj, sekitar 50 km dari kota Sarajevo.

Tradisi ngabuburit ini termasuk budaya turun temurun yang sudah jarang dilakukan warganya karena terkendala jarak yang cukup jauh. Namun, beberapa umat muslin di Bosnia masih ada yang melakukannya meskipun hanya di awal-awal bulan puasa saja.

6. Menggelar Tikar, Turki

Menggelar tikar/ Foto: AA Photo

Berbuka puasa bersama di bulan Ramadan memang bukanlah hal yang asing. Tetapi, ada yang berbeda dengan buka puasa bersama di Turki yang justru sudah menjadi kewajiban.

Uniknya, masyarakat muslim di negeri ini akan menggelar tikar atau kain di halaman rumah, maupun di salah satu taman kota di Turki sehingga tampak seperti piknik. Sambil menunggu azan berkumandang, biasanya mereka juga mempersiapkan makanan dan minuman, dan juga berbincang-bincang.

7. Berkumpul Bersama, Korea Selatan

Jelajah kuliner/ Foto: Korea.net/Kim Young Deok

Meski tidak banyak, namun keberadaan umat muslim di Korea Selatan semakin berkembang. Momen Ramadan semakin dikenal dan mulai dirayakan oleh umat muslim di Negeri Ginseng.

Salah satu daerah yang dikenal memiliki vibes Ramadan paling kental berada di distrik Itaewon yang menjadi pusat kegiatan masyarakat muslim. Apalagi dengan adanyan Seoul Central Mosque yang mampu menarik minat masyarakat untuk berkumpul bersama.

Dikutip dari detikTravel, di sepanjang jalan Itaewon terdapat berbagai macam gerai makanan halal yang menyediakan makanan khas Timur Tengah seperti kebab, jajanan khas Asia Tenggara, dan jajanan khas Korea yang sudah dimodifikasi agar halal-friendly. So, sudah dijamin halal ya, Beauties!

8. Perang Telur, Pakistan

Perang telur/ Foto: Dawn.com

Bukan satu-satunya tradisi Ramadan di Pakistan. Namun, perang telur menjadi salah satu tradisi unik masyarakat Pakistan sambil menunggu waktu buka puasa alias ngabuburit.

Permainan ini mengharuskan para pria memegang telur rebus masing-masing, lalu mengetukkannya ke telur rebus lawan. Telur biasanya dihias dengan diberi warna untuk membedakan dengan telur rebus pemain lainnya. Duel akan menang kalau telur rebus lawan sudah hancur.

Tak hanya itu, pemilik telur juga harus menjaga telur rebusnya agar tidak retak atau hancur. Seperti yang diketahui, tradisi perang telur ini sudah dilakukan oleh masyarakat Pakistan secara turun-temurun.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE