Potret Pilu Ramadan di Palestina: Serangan Israel Terus Berlanjut, Warga Tarawih di Reruntuhan Masjid

Siti Kholifatun Nadiah | Beautynesia
Jumat, 15 Mar 2024 10:30 WIB
Potret Pilu Ramadan di Palestina: Serangan Israel Terus Berlanjut, Warga Tarawih di Reruntuhan Masjid
Potret Ramadan di Palestina yang bikin pilu akibat serangan Israel yang terus berlanjut/Foto: dok. Aljazeera

Berbeda dengan negara lainnya yang menjalani ibadah puasa Ramadan dengan suasana penuh sukacita, Ramadan di Palestina justru harus dijalani dengan suasana yang mencekam dan penuh ketakutan serta kelaparan akibat serangan Israel yang terus berlanjut.

Meskipun hal tersebut tidak membuat semangat berpuasa umat Islam di Palestina luntur, akan tetapi tampak jelas bagaimana potret Ramadan di Palestina yang terlihat sangat pilu. Bahkan hampir setiap detiknya mereka harus berjuang untuk menyelamatkan diri dari invasi yang dilakukan Israel akibat gencatan senjata yang telah dibahas menjelang Ramadan tak kunjung terwujud karena Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menolak permintaan tersebut.

Ia juga bersumpah untuk melanjutkan serangan sampai “kemenangan total” melawan kelompok Hamas (Pejuang Kemerdekaan Palestina), sebagaimana yang dilansir dari Mint. Hal inilah yang juga membuat warga Palestina tidak bisa melakukan persiapan untuk menyambut Ramadan seperti Ramadan di tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, melansir dari CNN Indonesia, seorang warga di Gaza bernama Maha mengatakan, "Kami tak melakukan persiapan apa pun untuk menyambut Ramadan, karena kami telah berpuasa selama lima bulan."

Potret Ramadan di Palestina
Potret Ramadan di Palestina/Foto: dok. Aljazeera

Tidak hanya itu, menurut Menteri Kesehatan Gaza, pada Senin (11/3/2024), sebagaimana yang dikutip dari akun Telegram Risalah Amar, lebih dari 2 ribu petugas kesehatan di Gaza utara akan memulai Ramadan tanpa sahur atau berbuka puasa. Hal ini karena pihak Israel terus membatasi bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza sehingga memperburuk krisis di wilayah tersebut.

Selain itu, Israel juga kerap membatasi akses masuk ke Masjid Al-Aqsa selama Ramadan dengan klaim dari Benjamin Netanyahu bahwa langkah tersebut dilakukan demi menjaga keamanan. Akan tetapi, klaim untuk menjaga keamanan tersebut bertentangan dengan agresi militer mereka yang masih terus dilakukan. Pasalnya, pasukan Israel tak segan untuk terus menembaki jemaah yang berada di Masjid Al-Aqsa saat Ramadan.

Akibatnya, Ramadan di Palestina harus dijalani dengan suasana yang pilu. Berikut potret Ramadan di Palestina yang bikin pilu akibat serangan Israel yang terus berlanjut

Tidak Punya Makanan untuk Berbuka Puasa

Tidak punya makanan untuk berbuka puasa/Foto: dok. Aljazeera

Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang dikutip dari Kementerian Kesehatan di Gaza, sebagaimana yang dilansir dari Aljazeera,  adanya kesulitan khusus dalam mengakses Gaza utara untuk pengiriman makanan dan bantuan lainnya di seluruh wilayah. Akibatnya, warga Palestina semakin merasakan kelaparan selama bulan Ramadan bahkan setelah lebih dari lima bulan serangan dari Israel.

Tak sedikit yang meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi dan mayoritasnya adalah anak-anak. Lebih lanjut, seorang pengungsi bernama Zaki Abu Mansour, mengatakan, "Kami tidak tahu apa yang akan kami makan untuk berbuka puasa. Saya hanya punya tomat dan mentimun dan saya tidak punya uang untuk membeli apa pun."

Menurut seorang warga Khan Younis yang mengungsi, Mohammad al-Masry, di kota Rafah di perbatasan selatan Gaza, tempat 1,5 juta orang mengungsi, makanan berbuka puasa yang biasanya berlimpah telah digantikan dengan makanan kaleng dan kacang-kacangan. Selain itu, barang-barang di pasar juga dijual dengan harga tinggi karena langka.

Melaksanakan Salat Tarawih di Reruntuhan Masjid

Melaksanakan salat tarawih di reruntuhan masjid/Foto: dok. Aljazeera

Puluhan warga Palestina di Gaza melaksanakan salat tarawih pertama di bulan Ramadan di tengah reruntuhan masjid yang terkena serangan udara Israel beberapa hari lalu. Mereka terlihat salat mengenakan jaket karena harus melaksanakan salat tarawih di ruang terbuka saat malam hari pada musim dingin.

Berdiri dalam barisan di depan pemimpin salat dengan tangan terlipat, para pria Palestina memasuki bulan puasa dan melaksanakan salat tarawih yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Lebih lanjut, warga di Deir al-Balah, Gaza Tengah, juga ada yang melaksanakan salat tarawih di sekitar tenda-tenda pengungsian, sebagaimana yang dilansir dari detiknews.

Dipukuli Saat Hendak Melaksanakan Salat Tarawih

Warga Palestina melaksanakan salat tarawih/Foto: dok. Anadolu Ajansi

Selain harus melaksanakan salat tarawih di reruntuhan masjid, warga Palestina juga mengalami kisah pilu ketika mereka sempat dipukuli oleh polisi Israel saat hendak melaksanakan salat tarawih di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem.

Melansir dari detiknews, sebagaimana yang dikutip dari Anadolu Agency dan The Times of Israel, Selasa (12/3/2024), berdasarkan keterangan saksi mata, polisi Israel membatasi akses masuk ke Masjid Al-Aqsa dan hanya memperbolehkan perempuan dan pria berusia di atas 40 tahun untuk bisa masuk ke Masjid Al-Aqsa.

Kendati demikian, warga Palestina di luar dari usia tersebut terus berdatangan untuk menunaikan salat tarawih di Masjid Al-Aqsa dan membuat polisi Israel marah. Rekaman menunjukkan polisi Israel menyerang beberapa warga Palestina dengan tongkat di pintu masuk kompleks Al-Aqsa.

Polisi Israel mengeklaim bahwa tindakannya tersebut merupakan upaya untuk "memungkinkan kebebasan beribadah di Bukit Bait Suci sekaligus memastikan keselamatan dan keamanan, sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh kepemimpinan politik".

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE