Pernah Merasa Diasingkan Teman Sendiri? Pahami yang Namanya Social Exclusion di Circle Kamu!

Cynthia Claudia | Beautynesia
Sabtu, 26 Jun 2021 21:00 WIB
Social exclusion/ sumber: pexels.com

Pernah gak kalian mengalami perasaan diasingkan oleh sahabat-sahabatmu yang sudah kenal lama? Kamu merasa bahwa keberadaanmu semakin jauh bukan hanya dari satu sahabatmu, tetapi dari sekelompok sahabatmu yang biasanya berkumpul denganmu. Ini berarti kamu sedang mengalami yang namanya social exclusion di circle pertemananmu.

Sebenarnya apa sih social exclusion?

Social Exclusion

Merupakan suatu proses pembatasan sumber daya bagi seseorang atau sekelompok orang untuk berpartisipasi di dalam kehidupan sosial. Kondisi psikologis yang dialami seseorang biasanya merasa terasingkan atau justru berusaha mengasingkan dirinya di dalam circlenya sendiri.

Perilaku ini disebabkan oleh penilaian buruk orang lain terhadap seseorang, dibully karena keterbatasan fisik, ekonomi, sosial, agama ataupun perlakuan yang menyakitkan serta ejekan terhadap seseorang karena adanya perbedaan.

Seseorang dengan kondisi psikologis social exclusion cenderung merasa dirinya tidak dapat diterima oleh lingkungannya dan takut untuk bergaul di lingkungan baru. Jika kalian merasa pernah mengalami social exclusion, yuk benahi diri sendiri dengan mengubah mindset dari sekarang untuk mulai terkoneksi lagi secara sehat di kehidupan sosial kalian:

Mindset #1: Menerima Diri Sendiri


Ilustrasi menerima diri sendiri/ sumber: pexels.com

Hindari berpikiran negatif karena itu belum tentu terjadi. Selain itu, hindari juga pikiran yang membandingkan dirimu dengan orang lain.

Sebelum orang lain bisa menerima kamu, kamu harus bisa menerima dirimu sendiri terlebih dahulu. Terima diri kamu sendiri terlepas dari masa lalumu dan masa sekarang. Ini merupakan proses untuk memperbaiki pola pikir dan mengubahnya.

Mindset #2: Memahami Diri Sendiri


Ilustrasi memahami diri sendiri/ sumber: pexels.com

Selain menerima diri sendiri, coba cari tahu potensi diri kamu sendiri. Apa yang menjadi bakat, minat, kelebihan, dan hal-hal yang perlu kamu kembangkan? Salah satu caranya adalah dengan berdiskusi bersama orang tua dan mengikuti tes kepribadian atau tes bakat minat yang sekarang banyak tersedia online.

Dengan menyadari potensi diri sendiri, kamu akan mampu memilah-milah dan menempatkan dirimu ke kehidupan sosial atau circle yang tepat sehingga terciptalah keharmonisan yang long-lasting.

Mindset #3: Berpikiran Terbuka


Persahabatan/ sumber: pexels.com

Beranikan diri untuk belajar dan coba berbagai hal baru di luar zona nyamanmu. Dengan begitu, kamu jadi lebih memahami citra dirimu dan menyadari bahwa kamu bisa melakukan sesuatu di luar kemampuanmu.

Dimulai dengan ikut berbagai kelas pengembangan diri atau pengembangan technical skills yang kamu butuhkan untuk menunjang kariermu. Tidak ada salahnya ikut kelas yang membawa dampak positif bagi dirimu dalam jangka panjang.

Terapis Kognitif Young dan Klosko menyatakan bahwa salah satu penyebab social exclusion merupakan kebutuhan atau koneksi dengan orang lain yang perlu kita mulai kembali. Jadi, pada dasarnya kamu perlu melatih kemampuan komunikasimu dengan orang lain.

Memiliki komunikasi yang baik dengan orang lain penting dilakukan untuk meningkatkan kesan positif terhadap dirimu di mata orang lain, dengan begitu orang lain juga bisa memahami dan menerima dirimu dan kepribadianmu.

(arm2/arm2)
Loading ...