Pilu, Para Dokter di Gaza Lakukan Tindakan Operasi Cuma Pakai Senter HP, Ini Potretnya!
Israel masih tak henti-hentinya menggencarkan serangan untuk warga Palestina. Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Hamas mengatakan jumlah korban tewas telah melampaui 10.000 orang, dikutip dari detikcom, Selasa (7/11/2023).
Tentu ini bukanlah jumlah yang sedikit ya, Beauties. Di samping banyak yang meninggal dunia, tak terhitung juga berapa banyak korban luka-luka yang membutuhkan pengobatan.
Namun, yang membuat sesak adalah pasien yang terluka susah mendapat penanganan maksimal. Stok obat-obatan berkurang hingga terjadinya krisis listrik memaksa korban dan dokter agar tetap berjuang dan bertahan.
Para Dokter Jalani Operasi dengan Senter HP
Para dokter di Gaza lakukan tindak operasi cuma pakai senter HP/Foto: Instagram/ardhitopramono
Keadaan yang menyesakkan di tengah gempuran Israel membuat para dokter Rumah Sakit Indonesia di Gaza tetap bertahan membantu para pasien. Namun, bukan dengan alat lengkap atau persiapan matang, di tengah gempuran ini para dokter harus menjalani operasi dengan alat seadanya.
Dalam potret yang dibagikan di laman Instagram @eye.on.palestine, terlihat potret para dokter yang menjalani tindakan operasi di tengah kegelapan, hanya bermodalkan lampu senter HP saja.
Mereka saling bahu membawa sembari tindakan, sembari menyorot senter agar mendapat penerangan. Di keterangan tertuliskan, jika keadaan ini adalah imbas dari krisis listrik.
Yang mana diketahui, krisis listrik telah terjadi sejak 7 Oktober lalu.
"Para dokter di rumah sakit di Indonesia menggunakan lampu telepon saat mengoperasi pasien karena krisis listrik di rumah sakit di Gaza. 6.11.23," tulis keterangan foto.
Dokter Tak Punya Pilihan Lain Selain Operasi Tanpa Penerangan
Para dokter di Gaza lakukan tindak operasi cuma pakai senter HP/Foto: Instagram/ardhitopramono
Mengutip Al Jazeera pada Rabu (8/11), Fikri Rofiul Haq, seorang relawan Komite Penyelamatan Darurat Medis (MER-C) yang berbasis di Indonesia mengatakan jika sebelumnya telah diusahakan mencari bahan bakar untuk menghidupkan listrik rumah sakit.
Namun, dokter tidak punya pilihan lain untuk tetap melakukan operasi tanpa penerangan.
“Kami berusaha mencari bahan bakar untuk menghidupkan Rumah Sakit Indonesia setelah pemadaman listrik yang berlangsung selama lebih dari satu jam. Dokter tidak punya pilihan selain melakukan operasi dan merawat pasien tanpa penerangan apa pun,” kata Haq.
Rumah Sakit Indonesia terletak di Beit Lahia, sebuah kota berpenduduk sekitar 90.000 orang di Gaza utara, dan berdiri di atas tanah seluas 16.000 meter persegi (19.136 yard persegi) yang disumbangkan oleh pemerintah Gaza pada tahun 2011.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!