Pinjol Ilegal Memakan Banyak Korban, Tetapi Mengapa Masih Banyak yang Minat? Ini Alasannya!

Cikal Chairunisa | Beautynesia
Kamis, 06 Jul 2023 17:00 WIB
Pinjol Ilegal Memakan Banyak Korban, Tetapi Mengapa Masih Banyak yang Minat? Ini Alasannya!
Pinjol ilegal memakan banyak korban, tetapi mengapa masih banyak yang minat?/Foto: Pexels/Karolina Grabowska

Kasus pinjaman online ilegal atau pinjol ilegal semakin marak terjadi di Indonesia. Tidak sedikit masyarakat yang menjadi korbannya. Salah satu hal yang paling berisiko di pinjol ilegal adalah pencurian data pribadi.

Eits, bukan berarti beralih ke pinjol legal yang terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi jalan keluar satu-satunya. Banyak hal yang harus dipertimbangkan, ya, Beauties.

Pada April 2023, OJK melaporkan bahwa warga DKI Jakarta masih berhutang pada pinjol sebesar 10,35 triliun. Diketahui, jumlah rekening aktif penerima pinjaman menyentuh angka 17,31 juta akun.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 28,12% (YoY) jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai 13,51 juta akun.

Lantas, mengapa masih banyak orang yang tergiur dengan pinjol?

Hal-Hal yang Membuat Masyarakat Terjebak dalam Pinjol

Coba pikirkan lagi jika ingin pinjol
Coba pikirkan lagi jika ingin pinjol/ Foto: Pexels/Karolina Grabowska

Pastinya aneh melihat begitu banyak orang yang masih tergiur dengan pinjol apabila melihat dampak negatifnya. Dilansir dari detikHealth, berikut adalah sejumlah faktor yang membuat masyarakat tidak bisa keluar dari dunia pinjol.

1. Tidak Mampu Membatasi Pengeluaran Sehari-Hari

Ketidakmampuan mengontrol pengeluaran sehari-hari
Tidak mampu mengontrol pengeluaran sehari-hari/ Foto: Pexels/Porapak Apichodilok

Perilaku boros merupakan perilaku yang mengutamakan keinginan daripada kebutuhan. Dengan kata lain, kamu tidak memiliki skala prioritas ketika akan membeli sesuatu. Hanya berdasar pada keinginan sesaat saja. Sebaiknya jangan dilakukan, ya, Beauties.

2. Menjunjung Tinggi Gengsi dan Gaya Hidup Mewah

Perilaku hedonisme yang ditandai dengan gaya hidup konsumtif dapat berdampak buruk pada kondisi keuangan. Hal tersebut diperparah dengan gengsi yang tinggi. Artinya, kamu akan terus membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan hanya karena gengsi jika tidak memilikinya.

3. Keinginan untuk Membeli Sesuatu yang di Luar Kemampuan

Sebaiknya beli sesuatu yang sesuai dengan kantong
Sebaiknya beli sesuatu yang sesuai dengan kantong/ Foto: Pexels/Arina Krasnikova

Menghambur-hamburkan uang bukanlah kegiatan yang positif. Kamu hendaknya mempertimbangkan kemampuan finansial saat akan membeli suatu barang, makanan, ataupun jalan-jalan. Alasannya, masih ada kebutuhan pokok lainnya yang lebih penting untuk dibeli.

Penyebab Utama Utang Secara Umum

Penyebab umum hutang
Penyebab utama utang/ Foto: Pexels/Karolina Grabowska

Utang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Bagaimanapun, perilaku konsumtif hanyalah satu dari banyaknya faktor yang terjadi pada setiap orang. Berikut adalah beberapa penyebab utang yang paling umum menurut Norton Finance.

1. Berpenghasilan Rendah atau Setengah Menganggur

Tidak mempunyai pekerjaan
Tidak mempunyai pekerjaan tetap/ Foto: Freepik/@8photo

Beberapa orang yang berpenghasilan rendah atau bahkan belum bekerja merasa sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga memutuskan untuk berutang. Hal ini dilakukan untuk sekadar bertahan hidup.

2. Biaya Hidup Tinggi

Biaya hidup tinggi
Biaya hidup tinggi/ Foto: Freepik

Sejumlah daerah di berbagai negara mempunyai biaya hidup yang tinggi daripada yang lain. Faktor-faktor yang menyebabkan biaya hidup tinggi adalah harga rumah yang fantastis, permintaan sewa, dan perjalanan yang lebih lama. 

3. Pengeluaran Tidak Terduga

Pengeluaran tidak terduga
Pengeluaran tidak terduga/ Foto: Freepik

Terkadang hal-hal yang tidak terduga bisa saja terjadi, seperti tiba-tiba sakit, kecelakaan, perangkat elektronik yang rusak, dan lain sebagainya. Nah, kalau sudah begini, hanya tabungan dan polis asuransi yang bisa bertindak sebagai penolong.

4. Hidup di Luar Kemampuanmu

Asal Beauties tahu, cara tercepat untuk berutang adalah membelanjakan lebih banyak uang daripada yang kamu hasilkan. Oleh karena itu, usahakan untuk hidup sesuai dengan kemampuanmu saja, ya.

Cara Mengatur Keuangan Agar Tidak Sampai Berutang

Strategi menghindari utang secara umum/Foto: Pexels/Karolina Grabowska

Strategi Menghindari Utang Secara Umum

Strategi menghindari utang
Strategi menghindari utang/ Foto: Pexels/Karolina Grabowska

Berutang, apapun alasannya, dapat membuat hidup menjadi tidak tenang. Makanya sebisa mungkin untuk menghindari utang. Jangan khawatir! Ini dia strategi menghindari utang ala Central Bank.

1. Kurangi Keinginan, Fokus pada Kebutuhan

Kurangi keinginan, fokus pada kebutuhan
Kurangi keinginan, fokus pada kebutuhan/ Foto: Pexels/Anna Shvets

Beauties, apakah kamu menyadarinya? Semakin kamu memangkas keinginan dan membelanjakan uang hanya untuk kebutuhan pokok, keuanganmu akan membaik. Sebab, uangmu tidak akan terbuang untuk keperluan yang tidak penting dan justru bisa ditabung.

2. Membuat Anggaran Keuangan Pribadi

Kurangi keinginan, fokus pada kebutuhan/ Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
Kurangi keinginan, fokus pada kebutuhan/ Foto: Pexels/Andrea Piacquadio

Semuanya akan lebih baik dengan anggaran. Dengan begitu, Beauties bisa melacak ke mana uangmu tersalurkan dan ke mana kamu mampu membelanjakannya. Aplikasi online, seperti online manager bisa membantumu untuk merencanakan anggaran keuangan pribadi.

3. Kumpulkan Kupon untuk Menghindari Utang

Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Nah, apabila kamu mengumpulkan kupon, itu akan sangat meminimalkan uang tunai. Menyimpan uang ekstra akan akan menghindarkanmu dari utang.

4. Mempunyai Dana Darurat

Menyediakan dana darurat
Menyediakan dana darurat/ Foto: Pexels/Karolina Grabowska

Penghematan sangat penting untuk situasi darurat, seperti kehilangan pekerjaan, mengalami cedera, dan lain-lain. Oleh karenanya, tidak perlu berhutang kepada orang lain dan meminimalisir hal-hal negatif imbas dari utang. Setidaknya menabunglah selama 6 bulan dari gajimu. 

Nah, itu tadi informasi soal alasan mengapa pinjol masih eksis padahal sudah memakan banyak korban. Bagaimana menurutmu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE