Profesor Harvard Pemenang Nobel Teliti Kesenjangan Upah Laki-Laki & Perempuan, Ini Hasilnya

Patricia Astrid Nadia | Beautynesia
Rabu, 25 Oct 2023 11:00 WIB
Foto: Instagram/Femalequotient

Di dunia kerja yang serba digital, sebenarnya semakin banyak perempuan inspiratif yang mengembangkan potensinya di berbagai bidang. Dari segi jam kerja, ide-ide yang diberikan dalam industri digital bisa dikerjakan oleh perempuan.

Namun ironisnya, masih terjadi ketimpangan dalam hal upah yang berakar dari gender. Laki-laki masih cenderung lebih diapresiasi dibandingkan perempuan. Bahkan, saat perempuan menjadi seorang ibu sekalipun.

Claudia Goldin, profesor ekonomi Universitas Harvard yang memenangkan Nobel Prize, menyuarakan serba serbi tentang penghasilan dan pekerjaan perempuan lewat penelitiannya. Penelitian tersebut menyimpulkan pendapatan perempuan turun drastis usai melahirkan.

Perbedaan pendapatan antara perempuan dan pria tersebut berkaitan dengan waktu kerja di mana perempuan akan mengurangi jam kerja setelah melahirkan sehingga memengaruhi upah mereka.

Hanya saja, mengutip penelitian itu, "Para ibu menambah waktu kerja mereka seiring dengan pertumbuhan anak-anak mereka, namun mereka masih jauh tertinggal dari ayah". Meski dengan pendapatan yang akan kembali naik saat anak-anak beranjak dewasa, masih ada perbedaan upah dibandingkan pria. Goldin dan timnya melanjutkan, "But even though they increase their hours of work, they never reach the rich valley of gender equality". 

Penasaran apa lagi yang diungkap hasil penelitiannya? Yuk, disimak!

1. Sejarah Perekonomian bagi Pekerja Perempuan


Sejarah Ekonomi Upah Perempuan/Foto:Freepik.com/tirachardz

Buku pertama dari Peraih Nobel Ekonomi 2023 yang berjudul Urban Slavery in the American South, 1820-1860: A Quantitative History merupakan disertasi Goldin untuk program doktornya di Universitas Chicago.

Bekerja sama dengan sejarawan ekonomi, Kenneth Sokoloff, maka Goldin membuat penelitian industrialisasi awal di AS seputar peran perempuan pekerja.

Faktanya, mayoritas perempuan yang bekerja dipandang sebelah mata dalam sejarah perekonomian. Berdasarkan latar belakang itu, Goldin melakukan kajian mendalami cara perempuan pekerja mampu punya peranan utama dalam sektor pertumbuhan ekonomi.

(dmh/dmh)