Profil Baek Se-hee dan Daftar Buku Karyanya yang Menyentuh Banyak Hati
Kabar duka datang dari penulis asal Korea Selatan, Baek Se-hee, yang dikenal lewat bukunya I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki. Penulis berbakat ini dikabarkan meninggal dunia di usia 35 tahun. Kabar tersebut tentu membuat para pembacanya merasa kehilangan, terutama bagi mereka yang menemukan kenyamanan dan kekuatan melalui tulisannya.
Meskipun penyebab kematiannya belum dijelaskan secara detail, Badan Donor Organ Korea menyampaikan bahwa Baek Se-hee telah mendonorkan jantung, paru-paru, hati, dan ginjalnya. Tindakan mulia tersebut berhasil menyelamatkan lima nyawa yang membutuhkan, meninggalkan warisan kebaikan bahkan setelah kepergiannya.
Nama Baek Se-hee mulai dikenal luas berkat buku terlarisnya yang dirilis pada tahun 2018, Beauties. Buku tersebut mendapat sambutan positif karena kejujuran dan kelugasan sang penulis dalam membicarakan isu kesehatan mental.
Jika kamu ingin mengenal sosok Baek Se-hee lebih dekat, berikut profil dan perjalanan kariernya yang menginspirasi banyak orang.
Profil Baek Se-hee
Profil Baek Se-hee/Foto: instagram.com/@_baeksehee
Baek Se-hee lahir di Goyang, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan, pada tahun 1990. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Setelah menempuh pendidikan di bidang creative writing, Baek bekerja selama lima tahun di sebuah penerbitan sebelum akhirnya memutuskan untuk fokus menulis secara penuh waktu.
Selama bertahun-tahun, Baek bergulat dengan depresi yang membuatnya menjalani terapi psikologis selama lebih dari satu dekade. Dari pengalaman pribadinya tersebut, ia mulai menuliskan catatan reflektif di blog pribadinya. Tulisannya yang jujur dan apa adanya mendapat respons positif dari banyak pembaca, hingga membuat Baek terdorong untuk menerbitkan buku pertamanya.
Dikutip dari The Korea Herald, adik perempuannya mengenang Baek dengan penuh kasih, “Baek ingin menulis, berbagi isi hatinya dengan orang lain melalui karyanya, dan menginspirasi harapan. Mengetahui sifatnya yang lembut dan tidak mampu menyimpan kebencian, saya harap dia kini dapat beristirahat dengan tenang.”
Karya Baek Se-hee yang Menyentuh Banyak Hati
Karya Baek Se-hee yang menyentuh banyak hati/Foto: instagram.com/@_baeksehee
Buku debut Baek Se-hee berjudul I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki terbit pada tahun 2018. Karya ini mendapat sambutan luar biasa dari pembaca di berbagai negara, hingga terjual lebih dari satu juta kopi dan diterjemahkan ke dalam 25 bahasa, Beauties. Buku tersebut berisi refleksi jujur tentang perjuangannya menghadapi depresi, termasuk dialog dengan psikiater, yang dikemas dengan gaya ringan dan menyentuh.
Kesuksesan buku pertamanya mendorong Baek untuk menulis sekuel berjudul I Want to Die but I Still Want to Eat Tteokbokki (2020). Dalam buku ini, ia melanjutkan pembahasan tentang kesehatan mental, harapan, dan proses penyembuhan diri.
Tak berhenti di sana, Baek juga berkolaborasi dengan penulis lain dalam beberapa karya, seperti No One Will Ever Love You as Much as I Do (2021) dan I Want to Write, I Don’t Want to Write (2022). Pada bulan Juni lalu, ia merilis karya fiksi pendek pertamanya berjudul A Will from Barcelona, yang menandai eksplorasinya ke dunia sastra yang lebih luas.
Lewat tulisannya, Baek Se-hee mengajarkan bahwa setiap perasaan layak didengarkan, dan setiap luka memiliki ruang untuk sembuh. Meskipun kini ia telah pergi, pesan dan karyanya akan terus hidup di hati para pembacanya. Rest in peace, Baek Se-hee.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!