Profil Muzakir Manaf, Gubernur Aceh yang Jadi Sorotan di Tengah Bencana

Yoanita Aisyah Anugraeny | Beautynesia
Jumat, 12 Dec 2025 12:30 WIB
Tantangan Satu Tahun Kepemimpinan Mualem
Tantangan Satu Tahun Kepemimpinan Mualem/ Foto: Instagram/muzakirmanaf1964

Banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Provinsi Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara yang terjadi sejak akhir November menjadi pukulan berat bagi masyarakat di kawasan tersebut. Di tengah situasi mencekam pasca bencana, kehadiran Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang lebih akrab disapa Mualem banyak mendapatkan sorotan publik.

Sejak hari pertama, Mualem turun langsung ke lokasi terdampak untuk memantau evakuasi dan memastikan bantuan darurat tersalurkan. Ia juga memperpanjang status tanggap darurat serta meminta dukungan tambahan dari pemerintah pusat dan lembaga kemanusiaan internasional guna mempercepat penanganan.

Respons cepat ini kembali menempatkan sosok Mualem di pusat perhatian publik, terutama terkait gaya kepemimpinannya yang dikenal tegas dan langsung ke lapangan.

Lantas, siapa sebenarnya sosok Mualem di balik kiprahnya sebagai Gubernur Aceh? Profil lengkapnya dapat disimak berikut ini.

Biodata

Biodata Muzakir Manaf. Beliau lahir di Seunuddon, Aceh Utara, 3 April 1964/ Foto: Instagram/muzakirmanaf1964

Biodata Muzakir Manaf. Beliau lahir di Seunuddon, Aceh Utara, 3 April 1964/ Foto: Instagram/muzakirmanaf1964

Melansir dari Detik, diketahui Mualem lahir sebagai putra dari pasangan Manaf dan Zubaidah. Beliau lahir di Seunuddon, Aceh Utara, 3 April 1964 dengan nama asli Muzakir Manaf. Setelah menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), Mualem remaja disebut pernah merantau ke Malaysia. Di sinilah, Gubernur Aceh periode 2025-2030 ini akhirnya bergabung dalam Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di usianya yang baru menginjak 19 tahun.

Pada tahun 1986, Mualem mengikuti pelatihan militer di Libya. Beberapa sumber bahkan menyebut bahwa ia pernah menjadi pengawal Pemimpin Revolusi Libya Muammar Khadafi. Inilah yang membuatnya akhirnya dijuluki dan dipanggil “Mualem”. Pasalnya, menurut tradisi Aceh, “Mualem” berarti seseorang yang memiliki ilmu tinggi di bidang militer.

Berperan Penting dalam Perdamaian Aceh

Salah satu tokoh dalam perdamaian Aceh. Ia ikut berperan dalam Perjanjian Helsinki tahun 2005/ Foto: Instagram/muzakirmanaf1964

Salah satu tokoh dalam perdamaian Aceh. Ia ikut berperan dalam Perjanjian Helsinki tahun 2005/ Foto: Instagram/muzakirmanaf1964

Mualem akhirnya kembali ke tanah air pada tahun 2002 dan diangkat menjadi Panglima GAM menggantikan pimpinan terdahulu, Abdullah Syafi'i yang gugur dalam sebuah pertempuran. Di masa kepemimpinannya, Mualem menjadi tokoh kunci yang akhirnya melahirkan Perjanjian Helsinki. Dalam perjanjian yang dibuat tanggal 15 Agustus 2005 ini, konflik bersenjata di Aceh resmi berakhir.

Karier Politik Setelah Perdamaian Aceh

Karier politik setelah perdamaian Aceh. Ia menjadi ketua umum Partai Aceh yang berhasil meraih suara terbanyak dalam pemilu/ Foto: Instagram/muzakirmanaf1964

Karier politik setelah perdamaian Aceh. Ia menjadi ketua umum Partai Aceh yang berhasil meraih suara terbanyak dalam pemilu/ Foto: Instagram/muzakirmanaf1964

Setelah konflik bersenjata resmi berakhir, Mualem terjun ke dunia politik. Ia kemudian diangkat menjadi ketua Komite Peralihan Aceh (KPA). Organisasi politik ini merupakan tranformasi perjuangan militer ke politik yang menjadi cikal bakal lahirnya Partai Aceh.

Di tahun 2007, Partai Aceh akhirnya resmi berdiri dan mendapuk Mualem sebagai ketua umum. Setelah 2 tahun berdiri, Partai Aceh akhirnya bisa mengikuti pemilu perdananya di tahun 2009. Dalam pemilu ini, Partai Aceh berhasil meraih suara terbanyak.

Pada 2012, Mualem mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur Aceh bersama dengan Zaini Abdullah sebagai calon gubernur. Pasangan ini kemudian terpilih menjadi pemimpin Aceh hingga tahun 2017. Di tahun yang sama, Mualem mencalonkan diri pada Pilkada 2017 sebagai gubernur Aceh namun tidak terpilih.

Kepeduliannya pada Aceh tidak berhenti sampai di situ. Mualem kembali mencalonkan diri sebagai calon gubernur Aceh pada Pilkada 2024 lalu. Kali ini pasangannya adalah Fadhlullah Dek Fadh. Pasangan Mualem dan Fadhlullah berhasil memenangkan pemilu dan dilantik menjadi pemimpin Aceh sejak Februari 2025.

Tantangan Satu Tahun Kepemimpinan Mualem

Tantangan Satu Tahun Kepemimpinan Mualem/ Foto: Instagram/muzakirmanaf1964

Belum genap setahun kepemimpinan Mualem di Aceh, ia harus menghadapi beberapa ujian yang cukup kompleks. Di bulan Juni 2025 lalu, Mualem sempat “murka” karena diduga terjadi perumahan status Pulau Mangkir Besar, Mangkir Kecil, Lipan, dan Panjang dari bagian Provinsi Aceh ke Sumatra Utara oleh Kementerian Dalam Negeri.

Meski sempat panas, Kementerian Dalam Negeri akhirnya “mengembalikan” status ke-empat pulau tersebut menjadi wilayah administratif Aceh.

Di balik berbagai dinamika politik, sengketa wilayah, hingga bencana alam yang datang silih berganti, sosok Mualem tampil sebagai figur yang terus menjadi pusat perhatian publik.

Jadi, gimana nih menurutmu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.