Profil Sushila Karki, PM Baru Nepal yang Dipilih Gen Z Lewat Discord

Nadya Quamila | Beautynesia
Senin, 15 Sep 2025 14:30 WIB
Proses Pemilihan Sushila Karki sebagai PM Nepal Lewat Discord
Profil Sushila Karki, PM Baru Nepal yang Dipilih Gen Z Lewat Discord/Foto: Dok. X

Ribuan aktivis Gen Z di Nepal menggunakan aplikasi daring Discord untuk memilih Perdana Menteri (PM) sementara negara tersebut. Mantan Ketua Mahkamah Agung Sushila Karki terpilih dan resmi dilantik sebagai PM Nepal usai PM sebelumnya, Sharma Oli mengundurkan diri usai rumahnya dibakar massa akibat unjuk rasa.

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini gelombang demonstrasi terjadi di Nepal. Viral di media sosial pengunjuk rasa dari kalangan Gen Z memprotes pemerintahan yang korup dan menuntut para pejabat yang duduk di kursi pemerintahan untuk mundur. Faktor ketimpangan dan pengangguran yang menghimpit kehidupan masyarakat juga menjadi penyebab demonstrasi memuncak.

Tak hanya itu, aksi demonstrasi ini juga dipicu oleh kebijakan pemerintah yang memblokir 26 platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, YouTube, dan X, karena perusahaan tersebut gagal memenuhi tenggat waktu untuk mendaftar ke kementerian komunikasi dan teknologi informasi Nepal.

Para pengunjuk rasa membakar gedung parlemen di ibu kota Kathmandu, menyerang gedung-gedung pemerintahan, rumah-rumah pejabat, kantor partai politik, kantor polisi, hingga bandara internasional ditutup.

Unjuk rasa ini menimbulkan korban jiwa karena adanya respons kekerasan dari polisi Nepal. Mereka dilaporkan menembakkan gas air mata, peluru karet, hingga peluru yang seharusnya tidak dipakai untuk membubarkan massa. Dikutip dari AFP, jumlah korban tewas dalam demonstrasi di Nepal sebanyak 72 orang dan ratusan orang dalam perawatan.

Proses Pemilihan Sushila Karki sebagai PM Nepal Lewat Discord

Profil Sushila Karki, PM Baru Nepal yang Dipilih Gen Z Lewat Discord

Profil Sushila Karki, PM Baru Nepal yang Dipilih Gen Z Lewat Discord/Foto: Dok. X

Buntut demonstrasi besar-besaran, PM Nepal Sharma Oli mengundurkan diri. Anak muda dan aktivis Nepal kemudian berdiskusi mengenai langkah selanjutnya untuk negara mereka menggunakan aplikasi daring bernama Discord. Salah satu hal yang mereka rundingkan adalah pemilihan pemimpin baru untuk Nepal.

Sebagai informasi, Discord adalah platform komunikasi yang membuat pengguna bisa mengirim pesan teks, suara, video, dan berbagi layar. Awalnya, aplikasi ini hanya populer di kalangan gamer. Namun, kini Discord telah berkembang menjadi ruang bagi komunitas untuk saling terhubung, berkoordinasi, hingga belajar bersama.

Dilansir dari The Independent, Nepal baru akan menyelenggarakan pemilihan umum pada 5 Maret 2026 untuk menentukan perdana menteri tetap berikutnya. Mengisi kekosongan kursi PM, ribuan aktivis lalu memilih Mantan Ketua Mahkamah Agung Sushila Karki yang berusia 73 tahun, sebagai PM Nepal sementara.

Menurut laporan NDTV, sebuah server di Discord dengan lebih dari 145 ribu anggota menyelenggarakan debat tentang siapa yang berpotensi menjadi pemimpin Nepal sementara. Selama seminggu, sejumlah jajak pendapat diadakan oleh perwakilan gerakan protes di Discord untuk mencalonkan calon pemimpin.

Nama Karki kemudian muncul sebagai kandidat pemimpin Nepal karena dinilai memiliki integritas yang luar biasa. Karki juga dikenal karena pendiriannya yang teguh dalam melawan korupsi.

Sushila Karki: Kami Hadir Bukan untuk Mencicipi Kekuasaan

Karki resmi ditunjuk sebagai PM Nepal setelah dua hari negosiasi intensif antara Panglima Angkatan Darat Jenderal Ashok Raj Sigdel dan Paudel. Negosiasi juga dilakukan bersama dengan perwakilan aktivis muda alias Gen Z yang mengusulkan Karki atas kesepakatan bersama di Discord.

Karki kemudian dilantik oleh Presiden Ram Chandra Paudel. Ia kini menjadi PM perempuan pertama di Nepal.

"Saya, Sushila Karki... bersumpah atas nama negara dan rakyat untuk memenuhi tugas saya sebagai perdana menteri," ujar Karki saat pelantikan, dikutip dari AFP.

Lebih lanjut, Karki menegaskan dirinya hadir bukan untuk mencicipi kekuasaan. Ia hanya akan berada di posisi itu enam bulan.

"Tim saya dan saya di sini bukan untuk mencicipi kekuasaan," ujarnya, dikutip dari NTDV.

"Kami tidak akan tinggal lebih dari enam bulan. Kami akan menyerahkan tanggung jawab kepada parlemen baru. Kami tidak akan berhasil tanpa dukungan Anda," tambahnya.

Profil Sushila Karki, PM Baru Nepal Pilihan Gen Z

Profil Sushila Karki, PM Baru Nepal yang Dipilih Gen Z Lewat Discord

Profil Sushila Karki, PM Baru Nepal yang Dipilih Gen Z Lewat Discord/Foto: Dok. X

Sushila Karki (73) adalah mantan ketua Mahkamah Agung perempuan pertama di Nepal. Dilansir dari NDTV, ia menjabat posisi tersebut dari Juli 2016 hingga Juni 2017. Masa jabatannya diwarnai oleh kebijakan tanpa toleransi terhadap korupsi. Integritas Karki ini membuatnya dikagumi sekaligus ditentang oleh sejumlah pihak.

Lahir sebagai anak sulung dari tujuh bersaudara dalam keluarga petani, Karki tumbuh besar di Nepal timur. Keluarganya memiliki hubungan dekat dengan Bishweshwar Prasad Koirala, perdana menteri Nepal pertama yang terpilih secara demokratis pada 1959.

Karki meraih gelar Sarjana Seni di Kampus Mahendra Morang pada 1972, dilanjutkan dengan gelar Magister Ilmu Politik di Universitas Hindu Banaras (BHU) di India pada 1975. Tiga tahun kemudian, pada 1978, ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tribhuvan di Kathmandu.

Karki sempat bekerja sebagai asisten dosen di Kampus Ganda Mahendra di Dharan pada 1985, sembari juga berpraktik hukum di Biratnagar sejak 1979. 

Perjalanan Karier Sushila Karki

Karier Karki di dunia peradilan dimulai pada 2009 ketika ia diangkat sebagai hakim sementara di Mahkamah Agung Nepal. Setahun kemudian, ia dikukuhkan sebagai hakim tetap, dan pada Juli 2016, ia telah naik ke posisi tertinggi sebagai ketua Mahkamah Agung.

Pada April 2017, anggota parlemen dari Kongres Nepal yang saat itu berkuasa dan CPN (Pusat Maois) mengajukan mosi pemakzulan terhadapnya, dengan tuduhan bias dalam putusan yang mendiskualifikasi kepala pengawas antikorupsi yang berpengaruh tersebut. Mosi tersebut mengakibatkan penangguhan jabatannya secara langsung.

Upaya tersebut menjadi bumerang dan ditentang keras oleh masyarakat. Protes publik meletus untuk membela independensi peradilan. Hal ini membuat Mahkamah Agung Nepal turun tangan, menghentikan proses hukum lebih lanjut. Mosi pemakzulan dicabut dalam beberapa minggu dan Karki kembali menjabat sebelum pensiun sebulan kemudian pada Juni 2017.

Dilansir dari The Independent, selama masa jabatannya sebagai Ketua Mahkamah Agung, Karki mengawasi beberapa kasus penting, termasuk vonis Menteri Informasi dan Komunikasi Jaya Prakash Prasad Gupta atas tuduhan korupsi. Ia juga memimpin putusan yang membatalkan pengangkatan seorang Kepala Kepolisian oleh pemerintah.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE